Bagian kedua enam

5.6K 560 44
                                    

Flashback

Setelah Louise berpamitan pada Gulf pun ia langsung berlari dengan langkah kaki nya yang tak seberapa.

Dengan lincah nya ia menyusup ke salah satu rumah dan itu anehnya berhasil.

Entah bagaimana ia sekarang sudah berada di depan kamar dengan hiasan cantik di depan pintu itu.

Ia perlahan mulai membuka pintu itu terlihat ada sebuah gadis yang sedang membaca buku di atas kasurnya.

Perhatian gadis itu pun melihat ke arah Louise di sana ia menatap bingung ke arah Louise.

"Siapa kamu"tanya si gadis.

Louise pun mendekat dan tersenyum ramah.

"Aku Louise kamu mau temenan ama aku?"tanya Louise mengulurkan tangannya.

Gadis itu pun melihat tangan Louise tanpa berpikir panjang ia menjabat tangan Louise.

"Aku Laisa"kata gadis yang bernama Laisa.

Louise pun mempertahankan senyum ramahnya dan lalu ia perlahan melepaskan jabatan tangan itu.

Perlahan ia naik ke atas kasur ia melihat wajah gadis itu lekat.

Lama kelamaan ia mulai memegang kedua bahu Laisa.

Menidurkan gadis itu ke kasur dan anehnya Laisa hanya menatap bingung ke arah Louise.

Setelah menidurkan Laisa, Louise lalu mulai naik ke atas tubuh Laisa.

"Ah..wajahmu sangat cantik"membelai wajah Laisa perlahan.

Rona merah menghiasi wajah Laisa itu yang terlihat oleh Louise.

Louise pun terkekeh pelan melihat nya.

"Tapi sayang aku tidak menyukai orang tuamu jadi--"Louise pun mulai memegang leher Laisa kencang.

"Aku ingin membunuh mu"bisiknya di sebelah telinga nya.

Pupil mata Laisa pun seketika membesar ia mulai meronta ronta melepaskan tangan Louise yang berada di lehernya.

"Lepass aghk-- lepas- aku ti-dak biss---sa bern-nafas"katanya terbata bata.

Louise mulai melihat seluruh kamar itu tanpa melepaskan cekikan di leher Laisa.

Perhatian nya pun melihat ke arah sebuah silet di kamar itu ia pun menyeringai melihat itu dan lalu melepaskan cekikan nya.

Laisa tampak meraup udara dengan rakus.

Belum sampai puas meraup udara Laisa sudah di kungkung kembali oleh Louise tapi ini sedikit berbeda Karna Louise membawa sebuah silet miliknya.

"Baiklah pertama aku akan ukir wajahmu untuk menjadi lebih cantik lagi hahahahaha"dan lalu mulai menggores pipi Laisa pelan.

Laisa meringis kesakitan akibat itu.

"Hah kau cerewet sekali Untung saja orang tuamu pergi"kata Louise kesal.

"Kumohon shss maafkan aku hiks"

Louise yang melihat itu pun tambah kesenangan.

"Kkk~~astaga kamu lucu sekali"katanya terkekeh pelan.

Laisa yang melihatnya pun bertambah menangis.

"Ouh kasihan sekali tetapi aku tidak akan memaafkan mu Karna ortu mu. kelinci adikku mati"

Laisa yang mendengar nya pun seketika terkejut.

"Baiklah ini akhirnya yang akan menyenangkan lihat"kata Louise memperlihatkan sebuah pisau yang entah dapat darimana.

"Bersiap yaa"

Protect Me S1 & S2 EndWhere stories live. Discover now