Bagian kesepuluh

7K 593 17
                                    

"nah Vian sayang sini sini sama nenek"kata tul sambil merentangkan tangannya untuk di hampiri oleh Vian.

"Hi hi hi nekk.."menepuk tepuk tangannya dan mulai berjalan ke arah Tul yang merentang kan tangannya itu.

Happ

"Hi hi hi hi"tawa Vian senang.

Tul yang terlanjur gemas pun mencium pipi Vian hingga terdengar.

Max yang melihatnya pun hanya tersenyum dan mengelus pipi Vian itu.

"Vian kau ingin apa akan nenek dan kakek belikan untuk mu"kata Max.

"Elmen.. men.."kata Vian kepada keduanya.

"Huh? Anak kecil jangan makan permen bisa sakit gigi kamu nanti hemm"kata Tul memberikan pengertian.

"Nnekkk..."dengan memberikan tatapan lucunya itu siapa pun yang melihatnya pasti akan luluh akan hal itu.

Para pekerja yang sedang bekerja pun merasa ingin mencubit pipi Vian yang berada di dekapan Tul itu.

Tapi mereka masih sayang nyawanya jadi mereka hanya bisa bekerja sambil sesekali melihat ke arah Vian.

"Ouh sayang jangan menatap nenek seperti itu baiklah baiklah mana mommy itu"dan lalu mencium pipi Vian kembali.

"MEW"teriak Tul kencang.

Mew pun segera datang ke hadapan Tul.

"Ada apa ibu jangan berteriak"kata Mew kesal.

"Mana istrimu?"tanya Max.

"Istri?"bingung Mew.

"Mommy anak ini"kata Tul sambil menunjuk ke arah Vian.

"Aku belum menikah ibu!"kata Mew.

"Aish ibu tak peduli panggil istri mu itu"kata Tul kembali.

Mew pun mendengus kesal.

"Kenapa ibu tak menyuruh maid saja"kata Mew.

"Jangan banyak bertanya panggil saja istri mu itu"kata Max.

"Hah ibuu.."

Tul memberikan tatapan tajam seraya menyuruh untuk cepat memanggil Gulf.

Gulf pun tak sengaja lewat di hadapan mereka.

"Ah kebetulan sekali Gulf"kata Tul dan Gulf yang mendengar namanya di panggil pun menengok ke arah mereka.

Tul buru buru mengeluarkan sesuatu dari saku celananya itu.

"Ini buat Vian ajak dia jajan ya menantu"Gulf yang mendengar kata menantu pun merasa bingung.

"Huh?"

"Ambillah" sambil menyodorkan kartu hitam lebih dari 3 kartu itu.

Vian anak itu hanya diam saja di gendongan Tul.

"Tapi tu-- em mama ini banyak sekali, lagipula nanti aku akan pulang dengan Vian"kata Gulf.

Tul yang mendengar pun seketika merasa kalut.

"Tidak kau tidak boleh pergi dari sini"mendekap Vian lebih erat ia tidak boleh membuat Gulf pergi dari sini ia menyayangi cucunya ini.

"Tapi ma--"

"Tidak mama bilang tidak! Mew cepat nikahi Gulf mama ingin kalian mempunyai ikatan secepatnya"dan lalu pergi dengan membawa Vian entah kemana.

"Ku harap kau mengerti"sambil menepuk tepuk pundak Gulf dan Max pun segera pergi menyusul bininya.

Protect Me S1 & S2 EndWhere stories live. Discover now