EP.8 | Part 2

302 19 0
                                    

"Kak Ink, seseorang dari klub mau bergabung dengan kita kan?" Pha datang dengan sepiring makanan di tangannya.

"Iya," jawab Ink sambil mengaduk kuah shabu.

"Pha akan duduk di sebelah kakak kalau begitu."

"Benar, dia bilang akan bergabung dengan kita nanti.

"Oke." Pha sudah duduk dan mengambil sepasang sumpit sekarang. "Terus, makanan ini kak Ink yang traktir, kan?"

"Siapa bilang?"

"Ini adalah makanan penyambutan bagi Pha karena bergabung di klub kakak. Ya, kan? Kak Ink gadis terbaik dan tercantik." Pha mengatakannya dengan setengah memohon dan menggoda.

"Kamu licik."

"Apakah itu berhasil?"

"Baik. Kakak yang traktir. Tapi lihat, ya. Mulai sekarang, kakak akan membuatmu bekerja keras."

"Pha siap untuk melakukan apapun."

"Selama ada makanan?"

"Benar."

Seorang pelayan mengantarkan sepiring udang ke meja mereka.

"Terima kasih," kata Pha sopan.

"Eh, berikan padaku. Kakak akan mengupasnya untukmu."

"Terima kasih."

"Pha suka udang, kan?"

"Benar. Eh tunggu, bagaimana kak Ink tahu Pha suka udang?"

"Oh, Pat memberitahuku. Dia bilang Pha sangat suka makan udang. Kamu bisa makan satu kilo udangnya."

"Tidak. Kak Pat melebih-lebihkan. Itu tidak benar."

"Jadi, dua kilo?"

"Kak Ink, tidak benar!"

"Ouch!" Satu percikan bumbu mengenai mata Ink saat mengupaskan udang untuk Pha.

"Apakah kak Ink baik-baik saja?"

"Ada sesuatu di mata kakak." Ink menunjuk satu matanya yang terpejam dengan tangan belepotan bumbu dan memegang udang.

"Biar Pha..."

"Tisu ada di sana."

Pha berusaha mengambil tisu untuk membantu membersihkan kotoran di mata Ink tapi ia terlalu panik hingga menjatuhkan kotak tisu dan sumpit makannya ke lantai.

"Kacau." Ia bergumam malu-malu sambil mulai membersihkan mata Ink.

Sementar Ink hanya tertawa melihat kelakuan Pha yang imut dan lucu. "Apakah ada sesuatu?"

"Ada sesuatu yang kecil di sana. Kakak baik-baik saja?"

Melihat wajah Pha dari jarak sedekat ini, Ink hanya mengangguk dan tersenyum. "Terima kasih," katanya.

"Kak Ink," Pha mulai berbisik. "Bisakah Pha mendapatkan sumpit baru?"

"Tentu saja." Ink segera memanggil pelayan dan mendapatkan sumpit baru untuk Pha. "Tunggu sebentar, ya."

"Ini sangat buruk."

"Kita berdua sama cerobohnya."

"Benar sekali." Pha meniup kuah dari sendok sup saat melihat Ink kesusahan mengambil ponselnya yang bergetar di atas meja. "Biar Pha bantuin."

"Hai, Kak Au." Pha membantu memegang dan menempelkan ponsel ke telinga Ink sambil menerima sepasang sumpit baru yang diantarkan pelayan. "Oh, oke. Baiklah. Oke. Tidak apa-apa. Sampai jumpa nanti, Kak. Selamat tinggal."

BAD BUDDY SERIES (Hanya Teman)Where stories live. Discover now