EP.2 | Part 1

494 46 0
                                    

Sinar mentari pagi mulai menyusup melalui celah-celah pepohonan. Pran terbangun dari mimpi dan segera merapikan tempat tidurnya.

Pukul 7.20 Pran sudah selesai mandi dan sedang merapikan diri di depan kaca. Rambutnya yang basah sudah setengah mengering ketika ia keluar dari kamar mandi. Sementara itu di kamar lain, Pat masih tidur terpekur bersama Nong Nao dalam pelukannya.

Pukul 7.40 Pran sudah rapi dengan pakaian kuliahnya, sementara Pat menunda alarm di sebelah tempat tidurnya.

Pukul 7.45 Pran sedang menikmati roti bakar yang ia siapkan sendiri. Sementara Pat, sekali lagi menunda alarm yang sudah berbunyi ketiga kalinya.

Pukul 8.10 Pran selesai mencuci piring bekas sarapan. Di waktu ini lah Pat akhirnya membuka mata dan menyadari ia akan kesiangan. Ia lalu melepas pelukannya pada Nong Nao dan bergegas melucuti pakaian tidurnya.

Pukul 8.15 Pran telah menyiapkan buku-buku ke dalam tas kuliahnya. Di kamar lain, Pat sedang mengenakan deodoran sambil menyikat gigi, lalu mengenakan seragam. Semuanya dikerjakan secara bersamaan dengan secepat kilat hingga ia siap berangkat kuliah. Sementara Pran yang sudah tiba di ambang pintu harus kembali masuk ke kamarnya lagi untuk mengambil earphone yang tertinggal, baru berangkat kuliah.

***

Siang hari usai perkuliahan, seperti biasa Pat dan kawanannya akan makan siang bersama.

"Di mana restoran kari yang kau bicarakan itu?" Tanya Pat di sela perjalanan keluar kampus.

"Oh, ayo lah, sob. Hal-hal baik tidak didapat dengan mudah." Kata Korn melingkarkan lengannya ke bahu Pat. "Aku kasih tahu aja, ya. Restoran ini tuh, luar biasa!"

"Makanan mereka luar biasa?" Tebak Mo semangat.

"Pelanggan ceweknya yang luar biasa!" Tegas Korn lebih semangat yang disambut tos lima jari oleh Mo. "Ini adalah restoran yang baru dibuka dan jadi sangat populer. Aku kasih tahu aja, ya. Banyak cewek-cewek yang datang ke sini."

"Astaga!" Chang menepuk kepala Korn dari belakang dengan cukup keras. "Ini tuh era baru. Tidak ada lagi lelucon tentang objek seksual."

"Oh, Chang memberi kau pelajaran." Sela Mo yang disambut tawa oleh yang lainnya. Sementara Korn hanya terkikik menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pat menggunakan kesempatan ini untuk mengirim pesan diam-diam kepada Pran.

Pat : Kami akan pergi ke restoran kari baru untuk makan siang.

Sementara itu di restoran kari baru, Pran terbelalak usai membaca pesan dari Pat.

Pran : Sial! Tempat ini milikku hari ini. Kalian pergi ke tempat lain.

Pat : Kenapa aku harus pergi ke tempat lain? Kau saja yang pergi ke tempat lain.

Pran : Aku sudah akan menyelesaikan makan siangku, loh! Mau lihat buktinya?

Pran mengambil gambar piring dengan makanan kari yang hampir habis miliknya untuk segera dikirimkan kepada Pat.

Pat : Yaudah. Aku akan ke tempat lain.

Pat akhirnya mengalah. Tanpa ia sadari, berbalas pesan dengan Pran membuat dirinya tertinggal beberapa langkah di belakang.

"Kau seperti ini, pasti lagi chatting-an dengan seorang cewek kan, sob?" Korn mulai menggoda. Chang dan Mo sontak mendukung dengan sorak sorai.

"Omong kosong! Aku sedang membaca ulasan tentang toko mie di sana." Jelas Pat memberi alasan sambil menunjuk toko mie yang kebetulan tidak jauh dari restoran kari baru yang tadinya hendak mereka datangi. "Katanya cewek-cewek di sana jauh lebih luar biasa."

BAD BUDDY SERIES (Hanya Teman)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang