Kakak beradik ini memiliki misi untuk mengetahui apakah Ink memiliki perasaan untuk Pat atau tidak. Malam itu saat Pat mencurahkan perasaannya tentang Ink di asrama, sang adik sudah memiliki beberapa petuah cinta sebagai petunjuk untuk menjalankan misi hari ini. Tanda-tanda untuk mengetahui apakah seseorang memiliki perasaan untuk kita atau tidak.

Tanda nomor satu, saat kalian bersentuhan, respon fisik akan memberikan petunjuk.

"Siapa yang memesan ini? Bolehkah aku mencicipinya?" Ink menunjuk salah satu hidangan pastry milik Pat di meja.

"Oh, silakan." Ini dia kesempatan Pat untuk bisa memulai aksinya. Setelah mendapat anggukan dari adiknya, tangannya Pat bergerak untuk mengambil makanan yang ingin Ink cicipi agar kulit mereka bersentuhan. Respon fisik akan memberikan petunjuk.

Pat dan Pha saling berpandangan, tidak ada yang terjadi.

"Maaf, ya." Pat mencoba memancing.

"Tidak apa-apa," jawab Ink santai.

Tidak apa-apa dan tidak terjadi apa-apa. Pat hanya nyengir melihat Ink terus menikmati makanan tanpa menghiraukannya.

"Wih. Punya Pat enak banget, loh."

Pat hanya mengangguk dan tersenyum canggung sambil berbisik ke adiknya, "Tidak ada sama sekali."

Jika Kakak masih belum yakin, mari kita beralih ke tanda nomor dua. Mata tidak bisa berbohong. Lihatlah ke dalam matanya.

"Kak, kak." Pha berbisik sambil mengusap ujung matanya sebagai kode tentang langkah selanjutnya yang harus Pat lakukan.

"Ink." Pat mulai memanggil gadis di hadapannya sambil memasukkan sesendok hidangan ke mulutnya. Matanya menatap mata Ink tanpa berkedip, kali ini Pat pasti akan menemukan jawaban atas pertanyaan di hatinya.

"Hmmm?" Ink menengadah melihat Pat. Mata mereka bertemu dan terkunci untuk sesaat. "Apa?"

Lihatlah. Ink hanya bertanya 'Apa?' tanpa merasakan sinyal yang coba dikirimkan oleh Pat padanya.

"Ada apa?" Kali ini Ink berhenti mengunyah dan menunggu jawaban dari Pat. Mereka masih saling memandang beberapa detik sebelum Ink kemudian meletakkan sendok di tangannya ke atas piring. "Atau jangan-jangan...ada sesuatu di wajahku?"

Ink bergegas mengambil ponsel berniat untuk memeriksa wajahnya di depan kamera sebagai pengganti cermin.

"Eh, tidak, tidak. Aku cuma lupa apa yang ingin kukatakan." Kata Pat beralasan sambil menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Kamu bohong. Pasti ada sesuatu di wajahku." Ink tetap melanjutkan aksinya membuka fitur kamera pada ponsel di tangannya dan mulai memeriksa wajahnya.

Pat dan Pha saling berpandangan canggung. "Nomor dua bahkan lebih buruk," kata Pat berbisik dengan gigi merapat.

"Tidak ada apa-apa." Ink telah selesai memeriksa wajahnya dan tidak menemukan noda apapun di sana.

"Hehehe. Makan, makan." Pat mencoba untuk menetralisir keadaan yang semakin canggung.

"Kak Ink. Kakakku pamer kalau dia adalah ketua kelas dan dia sangat keren di universitasnya. Tapi aku nggak tahu, apakah dia berbohong atau tidak?" Kali ini giliran Pha yang mencoba turun tangan membantu kakaknya.

Yang ketiga, seseorang yang menyukaimu pasti ingin tahu apakah kamu sudah memiliki pacar atau belum.

"Kakak juga tidak tahu. Tapi menurut kakak, Pha seharusnya tahu lebih banyak daripada kakak." Jawaban Ink benar-benar terasa menampar pipi Pat dengan keras. Ia memandang adiknya yang juga memandangnya. "Kalau yang ini punya siapa? Bolehkah aku mencicipinya juga?"

BAD BUDDY SERIES (Hanya Teman)Where stories live. Discover now