53.

1K 50 0
                                    

🌹𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠🌹

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌹𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠🌹
.
.
.
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐦𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐧𝐲𝐚-!!
.
.
.

----Rumah Sakit----

Vreya kini masih ada di ruang IGD. Teman teman vreya juga dirga belum menghubungi keluarga vreya karna mereka takut diamuk oleh anggota keluarga adison dan vernanda.

Tidak ada raut tenang diwajah zikra dkk. Mereka takut dan sangat khawatir pada vreya. Apalagi melihat vreya yang tadi hidungnya berdarah sangat banyak. Itu membuat mereka ketakutan.

Tak lama dokter pun keluar dari ruang IGD. Spontan teman teman vreya langsung menghampiri sang dokter untuk menanyakan keadaan vreya.

"Dok gimana kondisi kakak saya? Dia baik baik saja kan?" Tanya dirga

"Nona vreya tidak mengalami penyakit yang serius. Hanya saja kondisinya drop karna kelelahan juga banyak pikiran. Dan saya melihat sepertinya nona vreya pola makan nya sangat berkurang akhir akhir ini. Terlihat dari kondisi tubuhnya yang semakin kurus." Ucap sang dokter

"Saya hanya menghimbau kalian untuk selalu berada disekitar nona vreya. Karna nona vreya benar benar membutuhkan banyak dukungan dan semangat sekarang. Jangan biarkan dia sendiri , karna saya takut dia akan melakukan hal yang nekat" lanjut dokter itu

"Baik terimakasih dok." Ucap zikra

"Oh ya nanti tolong ada salah satu dari kalian ambil obat ke apotek rumah sakit ya. Ini resepnya" ucap suster

Rival menerima resep obat itu

"Baik sus. Biar gue aja ya bang" ucap rival

"Iya , thanks val" ucap zikra

"No. Gak usah terimakasih sama gue. Vreya kakak gue, dah jadi kewajiban gue buat selalu ada buat dia" ucap rival lalu dia pergi menuju apotek.

-----

Apotek rs

Rival langsung memberi resep obat milik vreya pada petugas yang ada di sana. Dia menunggu di kursi tunggu , sambil memainkan handphone nya

"Radit kemana dah? Daritadi gak keliatan" gumam rival

Mata rival melihat lihat isi rumah sakit ini. Dan saat disalah satu lorong dekat dengan apotek dia melihat postur tubuh seseorang yang sangat dia kenal.

"Lho itukan radit? Eh tapi radit bukan ya?" Monolog rival

Rival masih belum yakin karna laki laki yang dilihat rival membelakangi dirinya. Dan saat menoleh kesamping , rival mulai yakin jika itu raditya. Rival sangat hafal wajah dan postur tubuh raditya.

"Dia ngapain disitu?" Ucap rival lalu matanya menajam untuk melihat tulisan ruangan apa yang dikunjungi Raditya

"Spesialis kanker?" Batin rival terkejut

My Girl Is A Gang Leader (END)Where stories live. Discover now