9 ; Ara dan Jungkook

34 8 0
                                    

Hai! Aku up lagi ^^
Hope u like ♡

Melihat Ara yang belum ingin berbicara pada Ibunya membuat Seola sedikit tercubit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Melihat Ara yang belum ingin berbicara pada Ibunya membuat Seola sedikit tercubit. Dia seperti merasakan apa yang dirasakan oleh wanita itu.

Diwaktu itu juga,Jungkook berniat berkata jujur tentang kebohongannya selama ini.

"Aku rindu Eomma,"tutur Ara tiba-tiba dengan tangis saat Jungkook sudah mengucapkan beberapa kalimat.

Matanya terkatup dengan satu tangan yang berusaha menghapus airmata. Puncak kesedihannya saat kembali mendengar suara sang Ibu setelah hampir sebulan.

"Maafkan Eomma,sayang,"jawab wanita ditelpon.

Ara mengubur wajahnya dibahu sang Paman. Memeluk leher kokoh Jungkook dan menangis sesegukkan disana.

Jungkook menepuk punggung kemenakan satu-satunya. Membisikan kata-kata menenangkan pada Ara yang sudah digendongnya sedari sambungan telpon tersambung.

"Jungkook-ah, kenapa kau berbohong tentang Ara yang sebenarnya tidak bersamamu selama ini? Aku sangat bingung,aku tidak mengerti,"ujar Ibu Ara pelan. Kembali membahas topik yang dibawa Jungkook sebelumnya.

Jungkook menelan ludahnya susah payah. Entah kenapa malah menatap Seola dengan pandangan lurus. Reaksi gadis itu adalah anggukan dengan senyum menyakinkan. Jungkook memang berniat untuk memberitau kebenarannya pada Ibu Ara,kakaknya. Setidaknya kakaknya harus tau bahwa selama ini bukan dia yang merawat Ara.

"Aku hanya tidak mau Noona selalu khawatir,"jawabnya.

Ibu Ara mengatur napasnya disana. "Kita bicarakan di rumahku, Jungkook-ah. Dan, apa kau bisa membawa penyelamat Ara ke sini?"

Jungkook membuang napasnya. "Aku tidak tau"

Tangis Ara masih terdengar. Beberapa mengunjung kantor yang tidak tau masalahnya ternyata agak risih dengan itu. Menyadari keadaan,Ayah Seola menuntun mereka keluar dari kantor setelah memberitau polisi agar pencarian dibatalkan.

Mereka mulai berjalan keluar. Seola mengawasi pergerakan Jungkook dan Ara yang berjalan duluan didepan mereka.

Terdengar sedikit isakan ditelpon,ternyata Ibu Ara menangis. Setelah jeda agak lama diantara mereka dan Ara yang seperti enggan berbicara lagi,Jungkook mulai bersuara.

"Noona, aku tutup telponnya ya. Kami akan segera berangkat,"ucapnya.

"Ba-baiklah,berhati-hatilah dijalan,"jawab Ibu Ara dengan suara parau sebelum memutuskan panggilan.

Jungkook membuang napas pelan. Ara sudah berhenti menangis setelah mereka berdiri beberapa menit diluar kantor polisi.

Lelaki itu menyuarakan syukur dalam hati karena perkara selama beberapa minggu ini sudah terselesaikan. Walau belum sempurna karena dia masih harus berbicara pada Kakaknya.

DREAM [On Going]Where stories live. Discover now