7; rencana seola

27 7 0
                                    

haii
baca ulang dri part sebelumnya aja klo lupa alur ya.

••-••




Seola menggerutu lalu berjalan ke luar kamar.Suara bisingnya tv dipagi hari langsung menyambut indra pendengaran. Dia baru saja mandi,pagi ini berencana pergi ke rumah Bibi nya.

Gadis itu menggeleng pelan melihat Lia yang sedang menonton tv sendirian.

Tadi dia meneriaki Seola untuk membantu Ibunya,dan sekarang lihatlah gadis yang sedang menonton televisi dengan snack ditangannya.

Tidak berniat mengganggu kesenangan anak itu, Seola melanjutkan jalannya ke dapur. Masuk ke dapur,Seola mendapati Alin bersama kedua orangtuanya.

"Kau sudah mandi?"tanya Ayah Seola dengan ponsel ditangannya.

Seola mengangguk dengan senyumannya lalu berjalan ke arah lemari pendingin.Ibu Seola sibuk memasak dengan Alin yang berdiri disampingnya dan sesekali bertanya.

Saat masih meminum airnya,tiba-tiba suara tv dikecilkan.Seola mengernyit,melirik Ayahnya yang masih tenang melihat ponselnya.

"Sepertinya telinganya sudah sakit karena suara televisi yang terlalu besar,"ujar Ibu Seola melirik dari bahunya.

Seola tertawa kecil lalu menghampiri Ibunya."Ibu masak apa?"

"Tunggu saja,"jawab Sang Ibu.

Seola terkekeh merasa terhibur. Ia melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya. Sebentar lagi dia berangkat.

"Boleh ku bantu?"tanya Seola dan mendapati Ibunya yang menggeleng tidak mengizinkan.

Seola mengerucut kecil,kepalanya beredar menatap dapur lalu menepuk pelan kepala Alin.

"Kalau begitu,aku mau lihat Lia dulu.Kalau ada yang Ibu perlukan panggil aku ya,"
ucapnya."Katanya tadi ingin membantu Ibu sekarang malah menonton televisi,"
sambung Seola.

Ibu Seola tertawa menanggapi"Ibu yang melarang."

"Ah begitu,"Seola tertawa kecil lalu melenggang pergi ke ruang tengah.

Maniknya menangkap Lia yang berdiri di ambang pintu. Dia seperti berbicara dengan seseorang. Baru saja ingin menghampiri,
Ibunya tiba-tiba memanggil.

Tanpa menunda ataupun bingung, Seola kembali berbalik ke dapur.

Disisi lain,Lia sedang berbicara pada seseorang yang tidak dia kenal.

"Maaf, jadi anda teman kakakku?"

"Iya. Bisa panggilkan dia?"

Lia mengangguk pelan. Memberi gestur untuk mempersilahkan lelaki itu masuk. Setelah lelaki itu duduk, Lia segera berjalan ke dapur. Dia mendapati kedua orangtuanya yang sedang berbincang dengan Sang Kakak.

"Aku tidak masalah kalau kalian menginap dirumah Bibi,"sahut Seola.

Ayah Seola mengangguk lambat. "Bibimu memanggil kami untuk tinggal di sana.Kau yakin tidak mau ikut?"

Ibu dan Ayah Seola memang sepakat menginap dirumah Sena karena tidak ingin membiarkan anaknya tidur diluar terus-terusan.

Seola menggeleng dengan sedikit tawa. "Tidak,aku disini saja. Masih banyak tugas yang harus kukerjakan. Kalaupun aku tinggal di sana, itu akan memakan banyak waktu dari rumah Bibi pergi ke universitas,"
jelasnya.

"Baiklah. Besok kita ke Rumah Bibimu,"
putus Ibu Seola. "Kau benar tidak apa-apa?"

Seola mengangguk kecil dengan senyum. Dia menoleh ke samping tempat Lia berdiri. "Kau mau ikut dengan Ibu atau bersamaku disini?"

Lia terlihat berpikir. "Sebentar ku pikirkan. Sekarang ikut aku ke depan. Ada yang mencari Eonni,katanya langsung menarik tangan Seola. Seola hanya diam mengikuti sampai Lia mendorongnya mendekati lelaki yang sudah duduk disofa satu-satunya diapartemen nya.

"Itu Eonni.Katanya dia temanmu,"
bisik Lia.

Seola mengeryit sejenak. Lalu menoleh menatap lelaki itu. Dengan ragu dia melangkah mendekat. Siapa ini. Dia tidak tau-

Tidak sampai lelaki itu tiba-tiba berbalik. Menampakan senyum lebar seperti anak kecil yang diberi makanan.

"Hai Seola. Maaf tidak memberitaumu jika aku datang"

Seola membuka mulutnya kecil. Dia mengerjap. Melirik ke belakang punggungnya yang tenyata sudah tidak ada presensi Lia di sana.

Seola menghembuskan napas pelan. "Apa yang kau lakukan? Aku sudah bilang orangtuaku ada disini. Bisa mati aku jika mereka melihatmu,"katanya pelan sembari menatap was-was ke arah dapur.

Taehyung tertawa. "Kan sudah ku bilang ingin berkenalan dengan orangtuamu. Kenapa kau panik begitu sih? Memangnya orangtuamu akan marah kalau lelaki masuk disini? Dan yang tadi itu adikmu kan?"

Seola mendengus kecil. Ia sempat berpikir sesuatu tadi. "Nanti saja kenalannya,"
katanya mengabaikan semua pertanyaan lelaki itu. Seola menoleh ke belakang. "Taehyung,bisa tunggu aku di bawah?"

Dia bahkan tidak menjawab pertanyaan Taehyung tapi dengan tidak sopannya langsung menggiring lelaki itu keluar.

***

Makan siang mereka terasa singkat bagi Seola. Setelah menghabiskan daging terakhirnya, Seola meminum airnya sampai tandas,lalu menatap wajah orangtua dan adik-adiknya.

"Ibu, ayah, aku harus pergi. Ada tugas yang harus kuselesaikan bersama teman,"
serunya.

"Eonni mau pergi bersama pria tadi ya?"
tanya Lia yang langsung mengundang raut bingung dari kedua orangtua itu.

"Pria? Tadi ada yang datang ya?"tanya Ibu Seola.

Seola terkekeh gugup. Jari-jari nya saling mengait panik. "Iya temanku,kami akan pergi bersama-sama,"Seola menanti reaksi kedua orangtuanya.

"Pergilah. Hati-hati ya,"kata Ibu.

Bernapas lega, Seola mengangguk pelan untuk responnya.Ia mulai beranjak berdiri. Mengambil tas yang ada dikamar.

"Kalau begitu aku pergi dulu ya"

[tbc!! ]

Maaf baru nongol :>

vote and coment yup!?
jgn jdi sider ,oke?? Kita sama" belajar menghargai ^^
thanks♡

keep touch with me in ig.
@seanilaa

SEE U! 😊

DREAM [On Going]Where stories live. Discover now