46 bersikap lembut

1.3K 159 18
                                    

Follow akun wattpad ini cepatt!!
Vote dan komen yuk bestieee bantu aku

•|Happy Readingg|•


Aqeela masuk kedalam kamar, gadis itu baru saja pulang dan ternyata sudah mendapati Rassya yang duduk bersandar di kepala ranjang.

"Kenapa nggak sekalian tidak usah pulang saja dari pada pulang malem kayak gini?"tanya Rassya tanpa menoleh kearah Aqeela.

Ya sekarang memang sudah pukul sembilan malam dan Aqeela sengaja biasanya juga dia seenak jidatnya kalau pergi asal inget waktu saja, dan ini baru jam sembilan malam belum jam dua belas malem.

Aqeela baru saja akan membuka pintu kembali jika saja Rassya tidak langsung mengunci pintu dan memasukan kunci kedalam kantung celananya.

"Kenapa Lo kunci? Bukannya tadi Lo mau gw nggak usah pulang sekalian kan? Gw kan mau buat Lo bahagia, gw pergi dan Lo bebas dari istri Lo yang katanya bikin malu karena berantem disekolah"Aqeela menatap Rassya tajam dan mengucapkan kata kata itu dengan santai namun terkesan sangat menusuk di telinga Rassya.

"Gw minta maaf"lirih Rassya.

"Maaf? Untuk apa? Apa ada yang perlu di maafkan kah?"tanya Aqeela masih dengan nada santai dan raut wajah yang sudah berubah menjadi datar.

"Gw nggak bermaksud bilang kayak gitu, gw waktu itu lagi emosi banget"jelas Rassya dengan mukanya yang sudah menyesal atas perbuatannya.

"Emosi Lo bilang? Gw udah jelasin ya ke Lo kalau gw itu nggak mulai duluan dan Lo nggak percaya, lo lebih percaya sama pacarnya sahabat lo itu, seharusnya Lo itu tanya dulu sama sahabat Lo mana yang bener dan mana yang salah, lo pandai kan? Kenapa nggak gunaiin otak cerdas Lo itu?"cerocos Aqeela, gadis itu sedikit menaikkan nada bicaranya.

Rassya memegang kedua bahu Aqeela, laki laki itu menatap dalam mata Aqeela.
Rassya terdiam membisu seakan akan dia kehabisan kata kata yang di ucapkan Aqeela tadi memang benar dia memang salah karena ngomong seenak jidatnya dan dia juga tidak mau mempercayai Aqeela, kenapa? Apa karena Aqeela si troublemaker sehingga Rassya sulit percaya dengan istrinya sendiri?.

"Apa yang bisa gw lakuin supaya Lo maafin gw?"tanya Rassya, laki-laki itu masih dengan posisinya yang memegang kedua bahu Aqeela dan menatap dalam manik coklat milih gadis itu.

Aqeela bimbang, ingin dia memafkan Rassya tapi perkataan Rassya cukup membuat hati Aqeela terluka, bagaimana pun juga Aqeela adalah seorang wanita meskipun dia bar bar tidak seharusnya Rassya mengatakan seperti itu bukan?.
Tapi di sisi lain Aqeela sangat membutuhkan tempat untuk berkeluh kesah, membagi perasaannya dengan seseorang mengenai hubungannya dengan Sisi yang kian hari makin jauh.

Tapi jika boleh jujur, Aqeela sungguh tidak perduli dengan perkataan Rassya yang mengatakannya 'malu mempunyai istri seperti dirinya' tapi tetap saja Aqeela sakit hati.

Aqeela sunggu bimbang, gadis itu mengalihkan pandangannya dari mata Rassya seketika gadis itu menangis di hadapan Rassya.

Bukan, bukan menangis karena permintaan maaf Rassya, atau perkataan Rassya tapi gadis itu menangisi hubungannya dengan Rassya bagaimana bisa dia memiliki hubungan dengan seseorang yang sudah jelas jelas di sukai oleh sahabatnya itu sendiri yang tak lain adalah Sisi.

Aqeela tidak sekuat yang orang lain lihat, Aqeela juga terkadang rapuh, cuma dia menggunakan cara yang berbeda untuk menutupi lukanya terkadang kita memang harus menjadi orang bodoh untuk membodohi orang bodoh.

Rassya merengkuh tubuh Aqeela, memeluk gadis itu dengan erat.
Tidak ada penolakan atau balasan dari Aqeela gadis itu menangis terisak di pelukan Rassya dan Rassya mengelus kepala Aqeela dengan lembutnya.

Nyaman.
Satu kata yang Aqeela rasakan sekarang, Aqeela nyaman berada di pelukan Rassya.

"Gw bener bener minta maaf, gw nggak bermaksud ngomong kayak gitu sama Lo"ucap Rassya lembut.

"Aqeela"panggil Rassya lembut.
Rassya melepas pelukannya, menangkap kedua pipi gadis itu lalu menghapus air mata yang membasahi pipi mulusnya.

Rassya menuntun Aqeela untuk duduk di ranjang dan gadis itu menurut.
"Udah jangan nangis lagi, gw bener bener minta maaf"ucap Rassya tulus.

Rassya kembali mendekap Aqeela kedalam pelukannya, kini Aqeela membalas pelukan Rassya.
"Lo maafin gw?"tanya Rassya.

Aqeela mengangguk dalam pelukan Rassya, Rassya tersenyum sekilas karena sudah di maafkan oleh istrinya itu.

Rassya mencoba melepas pelukannya, tapi Aqeela malah memeluk laki-laki itu dengan erat. Tubuhnya bergetar gadis itu masih terus menangis dalam pelukan Rassya.

"Qeel, kalau Lo butuh temen curhat lo bisa curhat ke gw, kalau Lo butuh bahu untuk bersandar lo bisa bersandar sama gw, dan jika Lo butuh dada bidang untuk menyembunyikan air mata lo, dada gw selalu siap untuk lo di jadikan tempat untuk menyembunyikan kesedihan Lo"ujar Rassya dengan lembutnya berusaha menenangkan Aqeela yang masih terisak.

Isakan Aqeela mulai reda setelah mendengar ucapan Rassya, gadis itu melepas pelukannya pada Rassya yang di tatapnya manik coklat pekat milik laki-laki itu.

"Rassya, gu- gw me- merasa bersalah sama Sisi"lirih Aqeela masih terisak.

Tangan Rassya bergerak untuk menghapus sisa sisa air mata di pipi Aqeela.
Laki-laki itu membiarkan gadisnya mencurahkan isi hatinya.

"G- gw ud- udah meng- mengkhianati Sisi"ucapnya lagi sambil terisak.

"D- dia ma- marah ba- banget sam- sama gw".

"D- dia mu- mutusin per- sahabatan kita"Aqeela terus mengoceh terbata bata karena isak tangisnya.

"Udah, lo nggak usah nangis gw yakin nanti Sisi juga bakalan baik kayak dulu lagi, mungkin sekarang dia lagi marah dia juga kecewa tapi Lo jangan pernah nyalahin diri Lo sendiri"ucap Rassya menenangkannya sambil mengelus sebelah pipi Aqeela.

Setelah mengatakan itu Aqeela nampak lebih tenang, gadis itu menyandarkan kepalanya di dada milih Rassya.

"Sya, tadi lo bi- bilang bakalan lakuin apa a- aja buat dapet ma- maaf dari gw"ucap Aqeela.

"Iya Lo mau apa?"tanya Rassya, laki-laki itu mengelus kepala Aqeela yang bersandar di dadanya.

"G- gw mau lo teraktir gw sepuasnya sekarang juga"ucap Aqeela, gadis itu merubah posisinya hingga menatap Rassya.

Rassya tersenyum dan menggelengkan kepalanya, bisa bisanya gadis itu masih memikirkan makanan di saat keadaan sedang seperti ini pikir Rassya.

"Mau apa hm?"tanya Rassya lembut.

"Pizza, bakso, burger, cake red velvet,  ice cream, dan sate ayam sekarang juga"ucap Aqeela sudah tidak bisa di nego.
Gadis itu mengucapkan keinginannya dengan begitu antusias.

Rassya mengangguk lalu mengambil handphone dari dalam sakunya.
Laki-laki itu segera memesankan semua yang di inginkan oleh istrinya itu.

Aqeela tersenyum senang karena keinginannya di turuti oleh Rassya tanpa penolakan.

"Sekarang lo cuci muka, terus kita tunggu pesanan lo di ruang tamu"ucap Rassya yang di balas anggukan oleh gadis itu.

Gimana kalian suka liat Rassya dan Aqeela kayak gini?

Follow akun instagram aku @syaapeachy

Btw aku sekarang ultah lho😁

MY CRAZY WIFE [END]Where stories live. Discover now