Alderian Cain Agrient, siapa yang tidak kenal dengan pengusaha kaya raya itu? Bahkan nama keluarganya saja terkenal sampai ke luar Negara.

Selain kekayaan, Al juga berhasil merebut hati para wanita karena parasnya. Sayangnya, Alderian terlalu sibuk hingga tak punya banyak waktu hanya untuk menjalin hubungan dengan seseorang.

Kabar berita yang sering memergoki Alderian jalan bersama beberapa artis dan model itu benar adanya, tapi sebenarnya Alderian menggandeng mereka hanya sebagai bentuk formalitas, contohnya jika ada keperluan seperti menghadiri acara atau undangan-undangan penting dari rekan kerjanya.

Sampai saat ini, tidak ada yang berani mencari masalah dengannya. Alderian memiliki banyak tentara elite dan juga koneksi dengan beberapa orang-orang besar diberbagai Negara hingga tak susah untuknya jika ingin menghancurkan seseorang yang berusaha merecoki hidupnya.

"Gimana bisa Kana nikah sama orang kayak gitu" Roan masih tak percaya

Sekarang Aletta mengerti kenapa Kana berani menyombongkan diri didepannya, Kana tau bahwa suaminya punya kuasa besar hingga mengira Aletta tidak akan berani macam-macam padanya.

Tangan Aletta terkepal, kalau Kana berpikir dia sudah menang, Kana salah besar. Permainan baru saja dimulai dan Aletta tidak akan mundur begitu saja.

Kana adalah bonekanya dan boneka itu harus bergerak sesuai dengan keinginan Aletta. Jika Boneka itu bergerak sendiri, artinya ada yang salah dengan bonekanya.

Aletta harus menegaskan agar Kana sadar akan posisinya. Sebagai boneka, Kana itu terlalu kurang ajar.

•••

"Butik sendiri?"

Kana mengangguk semangat sementara Danu menyesap teh nya sambil memperhatikan kedua gadis yang berbincang dihadapannya.

Setelah kejadian di depan Minimarket itu, mereka bertiga memutuskan untuk duduk sebentar disalah satu cafe, yang awalnya hanya janjian dengan Kana sekarang jadi bertiga dengan Danu.

Mereka saat ini tengah membicarakan tentang bisnis Rissa, saat tau apa yang sudah di alami oleh Rissa, Danu dan Kana memutuskan untuk membantunya.

"Kita bisa beli tanah disalah satu komplek yang dekat dari apartemen kamu, untuk semua biaya pembangunannya biar Mas yang tanggung"

"Nah untuk semua isi dalam butiknya nanti, itu jadi urusan aku" Kana berkata semangat

Rissa meringis "Apa kalian ga berlebihan, jujur aja aku ngerasa terbebani"

Danu dan Kana saling melirik, bagaimana caranya agar Rissa mau menerima tawaran ini. Setelah melihat bakat Rissa, rasanya akan sia-sia kalau dibiarkan begitu saja.

"Sa, ulang tahunmu kapan?" Tanya Danu

"September kemarin"

"Nah anggap aja ini hadiah ulang tahun kamu" Ucap Danu

"Eh, mana bisa kayak gitu" Kata Rissa mendengus

"Lah, baru kali ini ada orang marah karena dikasih hadiah. Aneh kamu Sa," Danu terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

"Ya tapi hadiahnya ga itu juga kali, kalung kek gelang gitu" Rissa menepuk jidatnya

"Oh jadi kamu maunya perhiasan? Seperangkat alat sholat ga sekalian?" Goda Danu tertawa

"Pfftt," Kana membuang wajahnya sambil menahan tawa, apalagi ketika pipi Rissa memerah.

"Apaan sih, orang lagi serius" gumam Rissa menutup mukanya

Danu tertawa kecil, rasanya dia bisa melihat ada asap mengepul dari atas kepala Rissa.

"Udah, pokoknya kamu harus mau. Anggap aja ini hadiah, oke?"

REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora