PART 5

72.2K 8K 338
                                    

.
.
.

Kana mengerjap pelan untuk menyesuaikan pandangannya, yang pertama kali dilihat olehnya adalah lampu-lampu mewah yang berada di langit-langit.

Kerjapan Kana semakin cepat, berharap itu adalah mimpi. Tapi semakin kesadaran timbul semakin jelas pula kemewahan disekelilingnya.

"Udah bangun?"

Kepala Kana bergerak mengikuti asal suara tersebut, dan tatapan Kana langsung terpaku pada sosok yang tengah duduk disofa single tepat di samping jendela besar sembari membaca buku.

Pantulan cahaya dari luar menyinari sosok tampan itu seperti lampu sorot disebuah pertunjukkan membuatnya tampak sangat berkilau seolah menegaskan bahwa pemuda itu adalah sosok yang patut dikagumi.

"SILAAUUUU! Dasar cowo ganteng sialan!" Batin Kana lagi-lagi berteriak

Kana nyaris meliur begitu Alderian beranjak untuk menghampirinya, entah perasaannya saja atau memang dia melihat kilauan itu terus mengikuti Alderian? Ya maklum saja, Kana lemah dengan yang seperti ini.

Sadar bahwa dirinya masih diatas tempat tidur, Kana berniat untuk berdiri.

"Tetap disitu."

Menuruti ucapan Alderian, Kana akhirnya hanya memperbaiki posisinya agar duduk senyaman mungkin diatas ranjang.

Setelah Alderian duduk dikursi tepat disamping ranjang Kana, tidak ada perbincangan apapun selama beberapa saat. Dan selama itu Kana berusaha melarikan matanya kemana saja asal bukan ke Alderian, hingga dia tau kalau dirinya sekarang berada di rumah pemuda itu.

Apa itu pantas disebut rumah? Ah tidak, ini Mansion, tapi bagi Kana ini seperti istana kerajaan. Barang-barang disekelilingnya sangat berkilau, Kana bahkan berani taruhan bahwa hiasan dinding itu terbuat dari emas.

"Mungkin kalo gue nyuri satu barang disini pun ga bakal ketauan ya kan"

Kana tertawa kecil dengan pikiran absurdnya sendiri. Alderian memperhatikan gadis di depannya dengan lekat.

"Jadi," Alderian berkata setelah diam mengundang perhatian Kana "Boleh saya tanya tujuan kamu nyuruh saya buat nikahin kamu?"

"Ah," Kana tiba-tiba menatap Alderian dengan serius "Pertama-tama saya pengen ngelurusin permintaan saya dulu, jadi permintaan saya itu bukan untuk jadi pasangan seumur hidup"

Alderian mengangkat sebelah alisnya, butuh penjelasan yang lebih detail lagi.

"1 tahun, saya hanya butuh 1 tahun. Selama itu tolong lindungi saya dan perlakukan saya seperti istri anda" sorot mata Kana tampak tegas membuat sudut bibir Alderian terangkat.

Menarik.

"Terus, apa keuntungan yang saya dapat dari pernikahan ini?" Tanya Alderian tertarik

Dengan penuh percaya diri Kana berkata "Saya akan merahasiakan fakta bahwa Darren Agrient bukanlah anak anda"

"Kalau bukan anak saya, memang dia anak siapa?"

Kana tersenyum miring, sepertinya Alderian ingin mengujinya.

"Nona Clara dan juga.. kakak saya Rega"

Ekspresi Alderian berubah gelap, sejenak Kana takut kalau Alderian akan mencekiknya lagi tapi karena ekspresi pemuda itu kembali biasa, Kana bernafas lega.

"Canaria Adelia Dirgantara," Kana sempat tersentak begitu Alderian menyebutkan nama lengkapnya apalagi raut wajah pemuda itu seketika jadi menyeramkan lagi.

"Apa yang membuat kamu percaya diri bahwa kamu bisa mengancam saya dengan informasi itu?"

Kana menelan ludahnya dengan susah payah. Sebenarnya gampang saja menjawabnya, jika sampai fakta itu tersebar Darren akan dianggap sebagai Aib keluarga Agrient.

REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️Where stories live. Discover now