PART 32

49.5K 5.6K 160
                                    

.
.
.

Galang tampak tertegun selama beberapa saat. Senyum tenang tak lepas dari wajah Kana, dia memberi Galang waktu untuk mencerna ucapannya dulu.

"Lo..." Nafas Galang tercekat, suaranya merendah dengan raut wajah yang sudah pucat "Darimana lo tau? Dari Al ya?"

Setelah mengucapkan itu Galang termenung sejenak, pria itu menggeleng pelan dengan sorot kosong "Enggak, Al pasti bakal ngomong ke gue"

Kana tak melepas kontak matanya dengan Galang, wanita itu menatap Galang dengan tenang. Kana tidak kaget melihat reaksi Galang yang tampak berlebihan, malah Kana sangat mengerti. Itu karena sebelumnya tidak ada seorang pun kecuali Alderian yang tau bahwa G adalah Galang.

Ekspresi wajah Galang berangsur-angsur mulai dingin, matanya menyorot Kana dengan serius.

"Siapa lo sebenernya, Na?"

Sudut bibir Kana terangkat membentuk sebuah senyuman geli "Pertanyaan lo bikin gue takut Kak"

"Elu yang bikin gue takut" potong Galang cepat, pria itu menghela nafas sejenak "Gue ga akan tanya darimana lo tau semuanya, yah karena sejujurnya gue ga keberatan juga sekalipun yang lainnya juga tau kerjaan gue"

"Kenapa lo ga kasih tau aja?"

Galang menggeleng "Rencananya gue bakal bilang dalam waktu dekat, tapi setelah gue kenal Emma, gue jadi ragu lagi"

Suara Galang terdengar lesu, Kana hanya bisa diam. Mengerti ketakutan Galang yang tidak ingin membuat Emma menjauh jika sampai mengetahui siapa dirinya.

"Tapi..." Ucapan Kana menggantung, dia tampak berpikir "Aku rasa Emma bakal baik-baik aja"

"Serius?" Mata Galang langsung memancarkan binar harapan "Menurut lo dia bakal terima gue apa adanya?"

"Ya sejauh gue kenal Emma, menurut gue dia type cewe yang ga banyak nuntut sih. Dan gue tau banget dia itu pendengar yang baik, jadi gue jamin dia pasti bakal dengerin semua penjelasan lo nanti. So, lo tenang aja kak"

Galang bernafas luar biasa lega, seolah dirinya baru saja terlepas dari hukuman mati.

"Nah, jadi bisa kita balik lagi ke inti dari obrolan kita tadi?" Kana bertanya

Saat itu juga Galang mengangguk dan mulai mendengarkan semua yang Kana katakan serta kerjaan apa yang akan Galang lakukan nanti.

***

"Ta, bangun hei kita udah sampai"

Aletta mengerjap saat sebuah tangan menepuk pipinya pelan. Dia menatap Arsa sejenak lalu menoleh untuk melihat ke arah luar mobil. Arsa membantunya keluar dari mobil dan Aletta kembali mengedarkan pandangannya.

Sebuah villa yang cukup besar terpampang didepan mata, halaman yang luas juga pemandangan yang asri sangat memanjakan mata Aletta. Tapi dia mengernyit, tempat ini asing dan Aletta belum pernah sekalipun datang ke sini.

"Kita dimana?" Tanyanya pada Arsa dan Roan yang tampak mengeluarkan beberapa koper dari bagasi mobil

"Ditempat dimana mereka ga akan bisa nemuin kita" jawab Arsa berusaha menenangkan Aletta

Roan menghampiri Aletta lalu menepuk kepalanya "Kamu tenang aja. Selama kamu ada disini, ga akan ada seorang pun yang bisa ngelukain kamu"

Baru saja Aletta ingin menanyakan alasannya, suara mobil yang baru saja datang mengalihkan perhatian mereka. Sontak Aletta bersembunyi dibelakang Arsa, sambil menatap mobil itu dengan pucat.

"Gapapa Ta, itu temen aku" kata Roan sebelum menyambut pria yang baru saja keluar dari mobil

"Hei bro, apa kabar?"

REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️Where stories live. Discover now