PART 12

66.1K 7.8K 233
                                    

.
.
.

Danu melirik Rissa, mereka saat ini menuju ke Mansion Alderian. Danu memutuskan membawa Rissa kesana, dia tidak akan membiarkan Rissa tidur sendiri di apartemen nya malam ini. Kejadian tadi sangat gila, bagaimana bisa mereka diperlakukan seperti itu dan parahnya semua tamu undangan disana hanya menonton tanpa niat menolong.

Cengkraman Danu pada setir mobil mengerat, mereka harus diberi pelajaran. Danu akan memberitahu Leon nanti kalau mereka tidak boleh diberi ampun.

"Mas Danu,"

Panggilan Rissa yang teramat pelan membuat Danu menoleh cepat, Rissa tengah menatap kearahnya dengan ekspresi sulit.

"Ya, kenapa? Kamu pengen sesuatu?" Balas Danu lembut

Rissa menggeleng, matanya memandang sayu tangan Danu yang berada di atas persneling, dengan ragu Rissa menggerakan tangannya untuk memegang tangan yang lebih besar dari tangannya itu.

Tentu saja Danu terkejut tapi dia tidak berkata apapun tak juga menolaknya.

"Jangan pergi lagi" lirih Rissa pelan, tangannya bergetar.

Danu tercengang, tanpa waktu lama Danu langsung saja menepikan mobilnya. Dia menghadap Rissa yang tidak bereaksi apapun, gadis itu masih memandang kebawah, kearah tangan mereka.

"Sa, lihat aku"

Begitu Rissa berhasil menatapnya, Danu menyeka airmata disudut mata Rissa. Danu melihat Rissa dengan sendu, entah kenapa gadis itu terlihat sangat lelah.

Ada kesedihan yang tak terbaca dimata Rissa, tapi Danu tau ini pasti ada hubungannya dengan kejadian di pesta tadi.

"Mau kasih tau aku mereka udah ngomong apa sama kamu?" Tanya Danu hati-hati

Satu isakan lolos dari bibir Rissa, sesuatu yang sedari tadi dia tahan akhirnya keluar. Sebenarnya Rissa sudah ingin menumpahkan segalanya ketika Roan mengatakan sesuatu yang sangat jahat padanya dipesta tadi. Tapi Rissa tidak ingin terlihat lemah di depan pria brengsek itu, jadi dia menahannya sekuat tenaga.

Tapi sekarang semuanya tak tertahankan lagi, hanya karena sebuah pertanyaan lembut dari Danu yang terdengar sangat tulus, Rissa berhasil mengeluarkannya.

Danu menarik Rissa kedalam pelukannya, mengusap punggung gadis itu agar tenang. Danu tidak memaksa Rissa untuk menceritakan semua itu padanya, dia akan menunggu sampai Rissa tenang dulu.

Selama beberapa menit dalam posisi yang sama akhirnya Rissa bisa sedikit tenang, Danu mengendurkan pelukannya sambil menunduk untuk menyeka airmata Rissa.

"Mau cerita?"

Rissa mengangguk pelan.

***

Mobil Alderian berhenti tepat di halaman Mansion nya, dia tidak langsung turun tapi memandang dua orang disampingnya yang masih terlelap.

Alderian mengeluarkan ponselnya, mengirim pesan singkat pada seseorang. Beberapa menit kemudian dia melihat Alsa keluar menghampiri mobilnya. Alderian keluar dari mobil lalu berputar untuk membuka pintu mobil dimana Kana duduk.

"Kenapa kak?" Tanya Alsa

"Kamu tolong bawa Darren ke kamar," Ucap Alderian setelah mengangkat Darren dengan sangat hati-hati dari pelukan Kana.

Alsa mengintip untuk bisa melihat Kana dan matanya terbelalak saat melihat keadaan kakak iparnya itu. Alsa nyaris memekik ketika Alderian memicing, wanita beranak dua itu langsung menutup mulutnya rapat-rapat.

Alderian menghela nafas, inilah alasan mengapa Alderian tidak meminta para pelayan menyambutnya seperti biasa. Dia tidak mau mereka berisik dan membuat Kana terganggu.

REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️Where stories live. Discover now