10. Jail yang Meresahkan

49 6 0
                                    

Tissa yang baru saja tiba di rumah langsung merebahkan diri di sofa. Sungguh melelahkan sekali hari ini. Dari mulai menghadapi kembaran boneka chucky sampai mengurusi ganti rugi. Belum lagi dia latihan bela diri barusan bersama Alex. Dan besok dia juga harus latihan lagi untuk persiapan pertandingan beberapa Minggu lagi.

Sepi..

Itu yang di rasakan Tissa semenjak dirinya tiba di rumahnya. Kemanakah si bocilnya, biasanya juga udah ngejogrok di depan tv menonton serial kartun favoritnya.

Akhirnya Tissa mencari keberadaan adiknya. Ketika sampai di kamar sang adik. Tissa kaget kenapa kamar sang adik jadi berantakan seperti kapal pecah. Apa yang dilakukan oleh adiknya.

Pandangan Tissa menangkap sosok adik kecilnya yang sedang rebahan melentangkan badannya di lantai dengan mata yang masih terbuka namun menatap langit-langit dengan tatapan kosong. Apakah adiknya sedang kesurupan?

"Lin kamu abis ngapain?" Tanya Tissa sambil mendekati adiknya.

"Kakak?" Ucap Alin yang langsung bangun dari posisinya.

"Kamu abis ngapain Lin? Nih kamar Sampek berantakan udah kaya' kapal nubruk batu karang" ucap Tissa.

"Tadi Alin abis nyaliin sesuatu" jawab Alin.

"Sesuatu apa?" Tanya Tissa.

"Mainan Alin"

"Mainan apa?" Tanya Tissa.

"Mainan slime punya Alin. Dali tadi Alin nyaliin sampek Alin capek eh gak ketemu-ketemu" ucap Alin sambil menampakkan ekspresi lesunya.

"Jadi Kamu berantakin kamar cuma gara-gara nyari mainan slime kamu yang ilang?" Tanya Tissa dengan ekspresi tak percaya menatap sang adik.

Sedangkan Alin yang ditatap hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sambil menunjukkan cengirannya tanpa dosa.

"Astaga... Kenapa gak nungguin Kakak aja nyarinya?" Ucap Tissa.

"Kakak lama sih pulangnya" jawab Alin.

"Ya tapi seharusnya Alin nyarinya gak usah Sampek berantakin kamar dong lin. Nanti Alin mau tidur dimana kalau kamarnya berantakan begini?" Tanya Tissa.

"Tidul baleng kakak dong" ucapnya santai.

"Dih, terus besok siapa yang beresin kamar kamu?" Tanya Tissa.

Alin mengarahkan jari telunjuknya ke arah sang kakak. Yang menandakan bahwa kakaknya lah yang harus membereskan kamarnya.

"Kakak!?" Tanya Tissa. Yang dibalas anggukan oleh Alin.

"Dih ogah, Alin yang punya kamar, Alin yang berantakin. Jadi ya Alin juga yang harus beresin sendiri" ucap Tissa.

"Ih kan Alin masih kecil, mana bisa Alin belesin Kamal Alin sendili" ucap Alin sambil menampilkan wajah melasnya.

"Kamu sendiri aja bisa berantakin kamar kamu, kenapa giliran beresin sendiri malah gak bisa?" Ucap Tissa.

"Ihh kan Alin udah bilang kalau Alin masih kecil" jawab Alin.

"CK alesan aja, kecil darimana. Udah besar gini tinggi Alin aja udah lebih dari dengkul kakak"

"Ihhh kakak bantuin Alin dong belesin Kamal Alin. Plissssssss" ucap Alin memohon.

"Oke kakak bakalan beresin kamar Alin, tapi Alin harus ikutan juga beresin. Biar belajar sekalian. Biar gak gak kakak mulu yang beresin" ucap Tissa.

"Oke ciap kak bos" ucap Alin sambil menunjukkan posisi hormat dengan tangan yang ada di samping pelipisnya.

NatissaWhere stories live. Discover now