11. Stubborn

79 7 0
                                    

"Kalau gue berani ngebahayain diri gue buat lo gimana?" Ucap Tissa dengan nada pelan tepat di dekat telinga Kendra.

"Stubborn" ucap Kendra. Kemudian dengan cepat dia berbalik dan menutup pintu toilet dengan keras.

BRAKKK

Melihat itu Tissa tertawa puas. Dia menang dari Kendra, emang Kendra pikir dirinya bisa buat Tissa takut? Oh itu salah besar. Justru Tissa yang akan membuatnya panas dingin.

Seru sekali menjaili Kendra. Lagian juga Tissa masih waras, dia tau batasan dan gak mungkin dia masuk ke dalam toilet hanya berdua dengan cowok yang bukan suaminya.

Tak lama Kendra keluar dari toilet dengan seragam yang sudah rapi. Tissa tersenyum miring melihat Kendra.

"Cakep banget jodoh gue" batin Tissa.

Sedangkan Kendra melihat Tissa yang masih setia menunggunya hanya menatap sekilas kemudian beranjak pergi.

Melihat Kendra yang beranjak pergi meninggalkannya,Tissa pun dengan santainya mengikuti Kendra lagi, lagian dia juga lagi gabut. Mau main bareng para sahabatnya, tapi sahabatnya masih mengikuti jam pelajaran jadi lebih baik dia mengikuti Kendra saja.

Sampainya di kelas Tissa langsung mendudukkan dirinya di meja Ale, yang letaknya di depan meja Kendra. Di dalam kelas sudah ada beberapa siswa siswi, namun teman-teman Kendra entah kemana belum nampak batang hidungnya.

Kendra juga mendudukkan diri di tempat duduknya, masih betah mendiamkan Tissa dan menganggap Tissa tidak ada di dekatnya.

Kendra mengambil salah satu buku dan membacanya. Tissa hanya memperhatikan Kendra yang sedang sibuk dengan bukunya.

Tissa mengamati setiap inci wajah Kendra. Kendra yang sedang serius, sungguh terlihat sangat tampan, pahatan wajahnya nyaris sempurna di mata Tissa.

"Hidung Lo mancung banget"

"Rahang Lo juga bagus"

"Tapi gue lebih suka jakun Lo. Jakun Lo bagus. Gemesh banget pingin gue congkel deh"

Mendengar ucapan Tissa barusan membuat Kendra yang semula fokus pada bukunya kini beralih menatap Tissa dengan tatapan tajam.

Tissa yang ditatap Kendra tajam, bukannya takut malah terlihat biasa saja. Bahkan Tissa malah tersenyum tipis.

"Lo gak punya kelas?" Tanya Kendra.

"Punyalah"

"Ngapain masih di sini?"

"Menurut Lo, ngapain gue masih disini?" Ucap Tissa yang malah balik bertanya.

"Mending Lo balik ke kelas Lo" ucap Kendra.

"Dih ogah. Ngapain juga balik. Di kelas gue gak ada Lo jadi gue males" ucap Tissa.

"Lo sekolah buat cari ilmu, bukan cari gue"

"Tapi semenjak ada Lo, gue jadi nyari Lo." Ucap Tissa.

"Gue gak suka Lo cari" ucap Kendra.

"Tapi gue suka cari Lo" ucap Tissa.

"Sekarang masih jam pelajaran, mending Lo ke kelas" ucap Kendra.

"Ini juga udah di kelas" ucap Tissa tanpa dosa.

"Gue gak suka cewek yang sering bolos" ucap Kendra.

"Nanti Lo juga bakalan suka cewek yang sering bolos modelan gue" ucap Tissa.

Jawaban Tissa membuat Kendra semakin menatap tajam Tissa.

"Lo bener-bener gak bisa dibilangin ya?" Tanya Kendra dingin.

NatissaWhere stories live. Discover now