Rissa menghela nafas panjang, dia baru saja keluar dari toko setelah membeli beberapa peralatan menggambar.

"Kana udah nyampe belum ya?" gumam Rissa melirik jam tangannya, masih ada waktu 15 menit. Rissa memutuskan masuk ke salah satu minimarket terdekat.

Tapi sebelum kakinya sampai pada pintu minimarket Rissa dibuat terdiam saat dua orang yang sangat dikenalinya keluar dari sana.

Sama seperti Rissa dua orang itu juga terkejut melihatnya.

"Rissa?"

Dengan enggan, Rissa membalas "Hai"

Aletta melirik pria disampingnya sekilas lalu kembali fokus pada Rissa, Aletta memasang senyum canggung "Ah maaf Sa, Kak Roan cuma nganterin aku cari makanan, disana ada Arsa kok jadi kamu jangan berpikir kita–"

"Santai aja," balas Rissa cepat "Lo ga perlu jelasin apa-apa karena gue sama dia udah gada hubungan apapun"

"Eh?" Aletta mengerjap, kaget. Dia memandang Roan minta penjelasan tapi pria itu hanya membuang muka

"Jadi mau kalian punya hubungan spesial pun, itu bukan urusan gue lagi. Nasehat gue sih jangan sampe kebablasan ya, kasian Arsa" kata Rissa ketus

Aletta yang mendengarnya jadi tersinggung, ingin sekali dia menampar Rissa yang berani berkata seperti itu padanya, tapi karena ada Roan disampingnya Aletta cuma bisa memasang wajah sedih.

Roan menggeram kesal "Bisa jaga omongan kamu?"

Rissa mencibir sinis "Apasih sok kenal banget"

"Rissa!"

"Apa?" Tatapan Rissa berubah datar, dia balas memandang Roan dengan ekspresi menantang "Gue kan cuma memperjelas kalo kita itu gada hubungan apa-apa lagi, kalo dia tersinggung sama omongan gue ya itu urusan dia kok nyalahin gue, heran deh manusia"

"Aku ga nyangka kamu bisa seenggak tau malu ini, apa aslinya kamu emang gini?" Roan memandang Rissa dengan tatapan rendah

"Kalo iya emang kenapa? Bukan urusan lo juga kan?"

"Rissa, kayaknya tamparan waktu itu belum cukup ya buat kamu." Ucap Roan dengan nada berat

"K-Kak jangan, kita didepan umum. Kasian juga Rissa, mungkin dia belum nerima keputusan Kakak buat akhirin hubungan kalian, cewe emang kayak gitu kalau abis patah hati jadi maklumin aja. Aku gapapa kok"

"Nih orang ngomong apa sih anjir, sok tau banget"

Rissa cuma bisa melongo mendengar Aletta yang tampaknya salah paham dengan masalah mereka.

"Ta, maaf ya tapi ucapan lo salah, yang bener itu gue yang mutusin dia" kata Rissa lempeng

"Hah?"

Rissa menyipit kearah Aletta, perasaannya saja atau memang Rissa baru menyadari sesuatu.

Aletta menyebalkan.

"Ta, gue pengen nanya" Rissa ingin memastikan sesuatu

Aletta tersenyum manis "Iya Rissa, tanya aja"

"Apa lo emang terbiasa bermuka dua kayak gini?"

Ekspresi Aletta membeku, Rissa langsung mengerjap ketika tiba-tiba airmata Aletta mengalir begitu saja. Kalau begini pasti Rissa akan tamat.

"RISSA!!"

Benarkan?

Rissa melihat tangan Roan melayang, pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya Rissa cuma bisa menutup matanya.

•••

"Duh, padahal aku kan udah bilang gausah dikawal. Kalian nih ngeyel banget, aku kan cuma mau ketemu Rissa bukan masuk kandang macan" Kana turun dari mobil dengan ekspresi cemberut

REBIRTH : ALDANA [AGRIENT STORY KE-1]✔️Where stories live. Discover now