15-Kembali Berulah

14.8K 1.4K 11
                                    

Saat ini, Alana dkk sedang menyantap makanan yang mereka pesan di kantin. Suasana kantin kali ini sangat berbeda. Kali ini, tidak ada Gerald disana. Hari ini, Gerald memutuskan untuk tidak masuk ke sekolah. Ia juga sudah mengabari Alana  soal itu, agar tidak khawatir.

Gerald tidak masuk karena menemani adiknya yang habis pulang dini hari. Sebenarnya adik Gerald yang bernama Riana Alexander atau yang kerap disapa Riri oleh Alana itu juga sahabat Xiana, dan Riri sudah mengetahui bahwa sahabatnya itu ber-transmigrasi ke raga seseorang.

Sebenarnya, Riri ingin pergi ke sekolab barunya, yang tak lain tak bukan adalah sekolah dimana Alana juga bersekolah. Ia ingin pergi hari ini, namun kakaknya, Gerlad melarangnya karena takut adiknya itu kecapean.

Byurr

Sedang nikmat-nikmatnya melahap makanan, ada saja orang yang mengganggunya. Contohnya ya ini, orang sedang makan pun disiram air putih tepat di wajahnya.

Ya, Alana disiram air putih yang mengenai wajahnya saat makan. Kalian tau siapa pelakunya? Pasti taulah ya!

Ya, Vero yang menyiram air putih tepat ke wajah Alana. Alana dkk geram dengan apa yang Vero lakukan. Berani-beraninya Vero menyiram Alana dengan rasa bersalahnya.

Alana sontak memejamkan matanya saat air mengenai wajahnya, ia mengelap wajahnya dengan tissu lalu menghela nafas dengan kasar.

"Maksud lo apa hah? Nyiram gue pakek air kek gitu?" Alana berusaha bersikap tenang, namun sulit.

"JAWAB!" Lanjutnya membuat beberapa orang yang ada di kantin terkejut.

"Lo ngapain nyiram sahabat gue gitu hah?!" Bentak Lala.

"Mendingan, lo lihat foto ini deh. Sahabat lo itu, bukan cewek baik-baik. Buktinya, dia ngegoda om-om. Cih, dasar bit*h!" Sinis Vero.

Vero melemparkan sebuah foto yang menampilkan seorang perempuan sedang berada di pangkuan pria paruh baya.

Alana dkk melihat foto itu dan merasa ada kejanggalan. Mereka saling bertatap-tatapan.

Lihat saja, body perempuan yang ada di foto itu terlihat lebih berisi, pendek, tapi gak pendek-pendek amat. Selain itu, rambutnya disitu berwarna coklat, kulitnya sawo matang. Sedangkan body Alana itu kecil, mungil, pendek, tapi tidak pendek-pendek amat sih. Warna rambutnya itu hitam, kulitnya itu putih bersih.

Alana pun meneliti body perempuan yang ada di foto itu dengan Anna. Tampak mirip, Alana yakin jika yang ada di foto ini sebenarnya adalah Anna! Bahkan, foto ini terlihat jelas jika editan.

Alana membisikkan sesuatu ke Lala dan Syasya, keduanya mengangguk.

"Gue gak percaya!" Ucap Lala dan Syasya bersamaan.

"Padahal ada buktinya?" Tanya Vero menatap mereka tak percaya.

"Iya, karena gue tau ini cuman editan." Tekan Syasya.

"Lo kok bego banget sih!" Ucap Syasya.

"Gimana kalau tunangan lo itu tau kelakuan lo kek gini coba, ck ck ck." Sahut Bryan.

"Dan gimana kalau tunangan gue tau kalau ini foto editan, lalu mencari kebenarannya dan menghabisi orang yang memfitnah gue?" Balas Alana.

Mereka diam. Alana terkekeh sinis, lalu membuang muka.

"Alana, kok kamu gitu sih. Kakak-kakak ini kan cuma mau kamu itu sadar, kalau perbuatan kamu ini itu, tidak baik! Dan aku yakin kok kalau tunangan kamu itu juga bakalan marah sama kamu dan nggak percaya karena ini asli bukan editan." Ucap Anna memanas-manasi.

"Hellow, sadar gimana maksud lo? Orang gue aja gak ngelakuin itu. Yang seharusnya sadar itu, yang ada di foto itu yang asli. Dan gue tau loh, sebenernya siapa perempuan yang ada di foto itu." Alana menaik-turunkan alisnya kearah Anna membuat Anna gugup.

"Dan gue yakin kalau tunangan gue itu lebih pintar dari kalian semua ya. Jadi, kalian berhadapan dengan orang yang salah, oke? Oke!" Tambahnya.

"Mendingan kalian pergi sekarang deh!" Ucap Alana kepada Vero dkk.

Tidak ada peegerakan.

"Ck, yuk guys mendingan kita yang pergi. Anterin gue ke toilet dulu, cuss!" Ucap Alana mendapat anggukan dari kedua sahabatnya.

Syasya dan Lala mengikuti Alana ke toilet.
______________________________________________
Haii!
Jan lupa klik ⭐
Makasih udah baca

TRANSMIGRASI XIANA [END]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα