08-Panti Asuhan

20.2K 1.7K 19
                                    

Alana sedang duduk di teras mansion dengan kucing yang berada di atas perutnya. Alana sedang memikirkan sesuatu hingga tak sadar bahwa hidungnya mengeluarkan darah.

Meong...

Suara kucing membuat diri Alana kembali sadar. Ia kaget dengan darah yang keluar dari hidungnya.

"Ahh mimisan lagi," gumam Alana.

Alana berdiri dari duduknya lalu menurunkan kucing yang ada di atas perutnya tadi.

"Popy, kamu jangan kemana-mana yah," ucap Alana kepada kucingnya itu yang bernama, Popy.

Meong...

"Nah, pintar sekali," Alana mengelus Popy sebentar lalu memasuki mansion.

**
"Darimana lo? Lo mimisan?" Kaget Erick.

Alana melirik ke arah Erick kemudian menjawab walaupun sebenarnya malas, "Teras, iya," ketus Alana, lalu pergi dari hadapan Erick.

"Maafin gue, gue harus tetep bersikap kek gini sama lo. Karena, gue sayang sama lo dek," batin Erick.

Alana yang memang mendengar batinan Erick pun menjadi bingung. Apa yang Erick sembunyikan sebenarnya? Alana menyimpan pikiran itu terlebih dahulu. Ia akan mencari tahu suatu saat nanti.

**
Alana bersama keluarganya sedang makan di meja makan, suasana sangat canggung.

"Aku sudah selesai, aku ingin ke kamar," ucap Alana.

"Sudah selesai sweetheart?" Tanya Queen dijawab anggukan oleh Alana.

"Yasudah kamu kembali ke kamar, lalu tidur. Jangan lupa sebelum tidur cuci muka, kaki, tangan, dan yang paling penting baca doa," ucap Adi.

"Tentu saja, good night," Alana mencium kedua pipi orang tuanya lalu ke kamarnya.

**
"Hm, besok hari minggu, berarti sekolahnya libur. Gue harus apa yaa, apa jalan-jalan aja ya sama Syasya dan Lala? Bentar deh, chat aja dulu," gumam Alana.

Alana membuka grup chatnya yang berisikan kedua sahabatnya, Syasya dan Lala.

The Queen

Anda:

Hei kalian!
Besok kalian pada kemana?
Ada acara gak?
Gue bosan!
Mau jalan-jalan gak? Gue traktir deh

Syasya😈:
Maap Lan bukannya gak mau,
besok gue pergi ke rumah nenek
gue sama keluarga gue, nenek
lagi sakit soalnya🙏🏻🥺

Lalapong🥱👿:
Iya Lan, gue juga gak bisa
Mama gue besok mau ke luar
kota, jadi gue kali ini harus ikut.
Nginepnya di rumah sepupu gue,
pan kapan aja gimana? Sorry bgt nih
jadi gak enak🙏🏻😔

Anda:
Oh yaudah gpp kok,
Semoga nenek lo cepet sembuh ya
Sya.
Iya gpp juga Lan. Yaudah gue mau tidur dulu
Kalian juga tidur, night!

__

Alana meletakkan handphonenya di nakas. Ia memandangi langit-langit kamarnya. Ia memutuskan untuk pergi ke panti asuhan saja besok.

Alana beranjak dari ranjangnya menuju ke arah toilet. Ia mencuci muka,  tangan, dan kakinya. Ia keluar dari toilet dan memposisikan tubuhnya di kasur dengan bed cover tebal di atasnya dan membaca doa, lalu terlelap.

**
"Alana, buka pintunya! Ini udah siang, kamu kan tadi udah bangun pagi, kok tidur lagi sih!" Kesal Queen yang berada di depan pintu kamar sang anak.

Beberapa menit kemudian, pintu dibuka oleh sang pemilik kamar. Queen terpukau dengan pemampilan Alana. Alana memakai kemeja berwarna putih dengan blazer berwarna lilac yang cantik, celana high waist berwarna putih, tas bermerek, dan sepatu yang cantik.

Queen segera tersadar dan menatap wajah sang anak, sangat lucu.

"Kenapa momm? Gak cocok ya sama penampilanku?" Tanya Alana.

"Hah? Nggak kok, cocok banget malahan! Tapi, kamu mau kemana rapi begini?" Tanya Queen.

"Mau keluar bentar momm, ke panti asuhan," jawab Alana.

"Oalah, yaudah kalau gitu kamu hati-hati ya," ucap Queen diangguki oleh Alana, "Pasti momm, yaudah aku berangkat dulu. Kalau daddy tanya, bilang aja kalau aku lagi ke panti asuhan ya momm, salim momm," Alana menyalimi tangan Queen, sementara Queen mencium dahi Alana.

Setelah menyalimi Queen, Alana segera pergi ke panti asuhan menggunakan mobilnya. Alana tentu saja tidak datang dengan tangan kosong. Sebelumnya, ia sudah membeli beberapa buah tangan untuk anak-anak panti nanti.

Beberapa menit kemudian, Alana sudah sampai di Panti Asuhan Kasih Bunda. Ia sekarang sedang bermain-main dengan anak-anak yang ada di sana.

Alana bersama dengan anak-anak bermain petak umpet.

"Sekarang, giliran kakak yang hitung, kalian yang ngumpet yah!" Ucap Alana yang diangguki oleh anak-anak, "Iya kak!"

"Siap? Kakak hitung ya! Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh," Alana melihat-lihat sekitar. Ia melihat punggung seorang anak gadis dibalik pohon.

Alana mengendap-endap mendekatinya, lalu mengagetkannya, "Dorr!" Alana memegang kedua pundak gadis itu.

Sontak saja, gadis itu kaget dan berteriak, "AAAA," Alana tertawa melihat hal itu, sedangkan sang gadis malah cemberut.

"Udah, jangan cemberut nanti kakak kasih sesuatu ya, yuk kesana! Pasti yang lain udah ada disana," ucap Alana diangguki oleh gadis itu.

"Oh iya nama kamu tadi siapa ya? Kakak lupa," Alana cengengesan.

"Nama aku Rina kak, kalau kakak itu, kak Alana kan ya?"

"Oh nama kamu Rina, iya nama kakak itu Alana," ucap Alana.

**
"Kok kalian lama banget?" Tanya Haru, salah satu anak panti yang ikut bermain petak umpet tadi.

"Ah masa sih? Kayanya cuma sebentar kok!" Ucap Alana diangguki oleh Rina, "Benee tuh," tambah Rina.

"Udah, yuk kita masuk terus cuci kaki dan makan," ucap ibu panti.

**
Sekarang, jam sudah menunjukkan pukul 17.30 petang, yang artinya ia harus segera pulang sebelum malam tiba.

Ia berada di ruang tamu bersama dengan ibu panti. Alana, ingin pamit pupang kepada ibu panti.

"Bu, saya izin pamit pulang dulu ya. Dan ini ada beberapa keperluan sehari-hari juga pakaian untuk anak-anak panti. Oh iya, ini juga ada uang dari saya, ibu gunakan sebaik-baiknya ya," ucap Alana kepada ibu panti.

Ibu panti menerima pemberian Alana walau tadi sempat menolaknya, "Terima kasih nak, nak Alana sudah mau repot-repot datang ke panti asuhan ini. Dan saya akan menggunakan pemberian nak Alana dengan sebaik-baiknya, jadi nak Alana jangan khawatir. Sebentar, saya panggilkan anak-anak dulu ya nak," ucap Ibu panti diangguki oleh Alana.

Beberapa menit kemudian, Ibu panti datang bersama anak-anak. Alana berdiri dan memeluk sebentar anak-anak itu, lalu berbicara, "Kakak pamit dulu ya, kapan-kapan kakak kesini lagi. Kalian jaga kesehatannya, belajar yang rajin, jadi anak yang baik dan nurut apa kata ibu panti ya," Alana memeluk lagi mereka sebentar, lalu melepaskannya.

"Bu saya pamit. Anak-anak, kakak pulang dulu ya, sampai jumpa," Alana keluar dan segera pergi dari panti asuhan itu dan kembali untuk pulang ke mansionnya.

_________________________________________

TRANSMIGRASI XIANA [END]Where stories live. Discover now