-royals [epilog]

1.8K 174 75
                                    

Terakhir deh bener, jangan lupa komen banyak banyak disini❤️
Happy reading!

Suara dentuman musik terdengar begitu keras memekakkan telinga. Riuh kerumunan serta banyaknya wanita wanita yang memakai pakaian minim berkeliaran di klub pada malam hari.

"Tambah lagi, dong"

Sekarang, di kursi yang berada di tengah-tengah kerumunan, empat pria tampan tengah duduk melingkar dengan botol alkohol di depannya.

"kembaran lo udah mau bungkus cewe aja" seorang pria mengejek kepada temannya yang sedang menikmati rokok miliknya. Pria bermata biru itu hanya tertawa pelan, menyaksikan kakak kembarnya sekarang tengah memangku seorang wanita entah dari mana asalnya.

"biarin aja, paling Jemi kena marah nanti sama mama" jawabnya enteng kemudian mengambil minuman untuknya. Segelas Vodka langsung ia minum dalam sekali tenggakan.

"Iyasih, Tante emang galak banget" pria itu, Noah. Hanya tertawa menanggapi.

Malam ini, mereka berempat—Noah, Jemi, Ryan, dan Kenan berkumpul di klub malam mengingat besok mereka libur. Jadi mereka bisa menghabiskan malam hari hingga pagi di klub malam. Entah dengan merokok, minum, atau menikmati malam dengan perempuan, seperti Jemi contohnya.

Noah tengah menghisap rokok miliknya, menikmati nikotin itu masuk memenuhi rongga paru-paru miliknya, Jeremiah tengah duduk dengan dua wanita di kanan dan kirinya, Noah bisa memastikan kakaknya akan tidur dengan keduanya malam ini. Ryan memilih minum sambil bermain ponsel, mencoba kabur dari ayahnya. Ia takut dipukul sapu oleh haechan, sementara Kenan, dia hanya menatap sekilas sekeliling kemudian sesekali minum. Dia tidak terlalu senang minum, jadi dia disini hanya bertugas sebagai sopir bagi saudara-saudara nya.

"gue ngamar bentar, ya" kan, benar, ini baru jam sebelas malam, Jemi sudah membungkus dua orang wanita dalam pelukannya. Entah dari mana, pria itu sekarang nampak berjalan menuju lantai atas dengan keduanya. Noah hanya menggelengkan kepalanya, terlalu terbiasa dengan kelakuan abangnya.

"Ini mama lo ngga marah ngeliat kelakuan Jemi?" Ryan bertanya penasaran. Noah menghembuskan asap rokoknya pelan.

"Ya, marah. Tapi cuma sebentar. Papa yang ngga akan marah" jawab Noah.

"Enak banget papa lo, ayah mah mukul pake sapu" keluh Ryan, Kenan tertawa pelan.

"papa nya si kembar tegas banget tau. Mereka pernah kabur dari rumah, beneran ngga dibukain pagar sampai mereka mau balik. Jadinya mereka numpang terus di rumah gue" Noah hanya tertawa.

Semakin malam, suasana klub malam semakin meriah. Banyak orang mulai berdatangan walau hanya untuk menari di dance floor, atau sekedar minum minum dengan beberapa wanita penggoda.

"Kalian ngga mau ambil satu?" Tanya Kenan. Ryan memberikan gelengan, ia terlalu takut dengan ayahnya. Ayahnya memang senang sekali membuat orang tertawa, tapi tidak dengannya. Ia sangat takut jika ayahnya pulang dengan sapu. Pantat seksi nya bisa bisa merah.

"lo mau gue di kebiri sama Aurora hah?" Inisih yang Ryan paling takutkan dari segala ketakutan, aurora, yang entah bagaimana menjadi pacarnya itu benar benar galak. Lebih menyeramkan dari ayahnya saat marah. Jika aurora mengatakan Ryan akan dikebiri, maka itu akan benar benar terjadi. ancaman Aurora bukan ancaman belaka, apalagi jika Ryan ingat calon mertuanya yang masih sensi tentang kedatangan dirinya. Bisa bisa Ryan kencing berdiri melihat ayah Aurora.

"kayanya engga deh. Males" jawab Noah. Namun ketika pandangannya melihat sudut ruangan, ia melihat sesuatu yang tidak mengenakan. Cepat cepat ia bangkit.

ROYALS Where stories live. Discover now