-royals

1K 157 2
                                    

Happy reading!

Kenzo menatap langit yang sedikit mendung hari ini. Selepas kepulangan Jeno dari rumahnya, kenzo lantas keluar menuju balkon. Kata om nya "kalau kangen sama seseorang tuh liat bintang yang paling terang. Katanya dia juga lagi liat bintang yang sama"

"Papa lagi apa ya, disana?" Gumamnya sambil menatap langit. Ia rindu orang yang ia sebut papa. Rindu orang yang menggendong nya di bahu sambil berputar putar mengelilingi Disney land. Rindu orang yang selalu memberinya es krim diam diam di malam hari tanpa sepengetahuan mama.  Ingatannya tentang sang papa samar samar karena ia juga masih terlalu kecil untuk sadar.

Mamanya sempat menangis berhari-hari bahkan sampai dirawat di rumah sakit saat papanya meninggal. Ia ingat. Ia sendiri yang menunggu ditemani tante seulgi di sana.

"Papa kalau liat ini. Kenzo mau bilang makasih karena udah mau nganggap Kenzo anak papa" guman kenzo sambil berjalan masuk ke dalam kamarnya kembali karena hujan yang sudah mulai turun.

Kenzo merebahkan tubuhnya, niat hati ingin merenung tapi nyatanya dia malah terlelap dengan sesosok pria yang menatapnya dalam diam.

Kenzo membuka matanya kebingungan saat dia tersadar kalau dia berada di tempat yang asing, ini sebuah taman dengan danau yang besar serta suara burung burung berkicau. Tempat ini sangat indah dari tempat manapun yang ia kunjungi.

"Eh?" Kenzo menoleh saat ia merasa ada seseorang yang berdiri memunggungi dirinya sambil duduk di bangku dekat danau. Karena penasaran, Kenzo memutuskan untuk mendekati pria itu.

"Papa?" Pria itu, pria yang memiliki gurat wajah yang sama dengan dirinya. Pria yang memiliki mata bulat yang sama serta senyum yang mirip dengan dirinya tengah duduk sambil melempar kerikil ke danau.

"Halo, kita baru ketemu ya? Sini duduk sama papa" taeyong menepuk kursi yang berada di samping nya. Kenzo pelan pelan mendekat. Ia tidak yakin bahwa ia melihat taeyong lagi. Papanya sudah tiada. Logikanya berkata namun langkahnya terus saja berjalan mendekat.

"Ini papanya Kenzo?" Taeyong yang tengah melempar batu tersenyum dan mengangguk.

"Papa baru sempet dateng ke Kenzo ya?" Kenzo tidak tahan. Tangannya terangkat untuk menyentuh papa nya. Ia menyentuh pipi taeyong yang tampak tirus. Nyata. Taeyong bisa disentuh. Papanya ada di sini.

"Papa. Papa ada." kenzo menangis. Deras air mata nya keluar dari mata bulat miliknya. Taeyong tersenyum tipis melempar kerikil itu lagi sebelum duduk lebih dekat. Menarik copyan dirinya dan memeluknya. Kenzo memiliki wajah yang sama dengannya ketika muda dulu.

"Kenzo kangen papa. Papa kenapa pergi?" Kenzo menangis dalam pelukan sang papa. Taeyong mencium kepala puteranya  sesekali mengusap kepalanya pelan. Ia tidak menangis. Ia tersenyum bahagia.

"Maaf papa harus pergi tiba-tiba ya nak?" Kenzo hanya menangis  dalam pelukan sang papa. Memeluk erat tubuh tegap agar dia tidak kembali pergi. Jika ini mimpi, kenzo tak mau bangun. Kenzo mau papa. Kenzo rindu papa.

"Udah dong jangan nangis. Anak papa kan anak hebat. Udah besar nih. Udah ngga bisa papa gendong kemana mana lagi. Udah lebih dari papa" hibur taeyong sambil menghapus air mata Kenzo yang tidak kunjung berhenti.

"Papa, jangan pergi" taeyong hanya tersenyum.

"Ini bukan tempat papa, nak. Papa hanya datang sebentar lalu papa harus pergi ke tempat papa" kenzo menggeleng. Pelukannya kepada sang papa semakin mengerat seolah papanya tidak boleh pergi. Papanya harus bersama Kenzo. Tidak boleh pergi lagi.

"Kenzo, nak. Dengar papa dulu sebentar ya? Waktu papa disini untuk bertemu kenzo hanya sebentar. Jadi dengarkan baik baik ya?" Taeyong menahan kenzo untuk menatap dirinya. Bola mata besar milik taeyong tampak berkilat indah.

ROYALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang