-royals

1K 170 9
                                    

Happy reading!


Jeno sekarang duduk di kursi panjang yang berada di lorong rumah sakit, kemeja nya yang terkena darah sudah ia lepas meninggalkan kaus putih polos. Kedua tangannya terkepal erat di lutut, berulang kali terdengar Jeno menghembuskan napas. Ia memejamkan matanya dengan erat, merapal doa kepada Tuhan agar membiarkan abangnya tetap bersama dia. Jeno bukan orang sereligius Mark, tapi mungkin Jeno bisa meminta Tuhan agar  membantu Mark yang selalu berdoa kepadanya.

Disamping dirinya ada jaehyun yang menundukkan kepalanya sambil mengepalkan kedua tangannya. Pria tampan yang menanggung beban sebagai kakak sulung itu merasakan gagal untuk menjaga keluarganya lagi.


Mina masih menangis di pelukan rose yang mengusap usap rambutnya sambil mencoba menenangkan diri. Sungchan nampak bersandar di dinding dan duduk di lantai. Kaki panjangnya ia tekuk untuk menutupi wajahnya yang menunjukkan rasa takut. Sungchan memutuskan untuk menghentikan semua aktivitas nya karena keluarga nya lebih penting. agensi nampak gempar saat mendengar berita di media bahwa direktur mereka mengalami kecelakaan.  Yeji juga datang, dia duduk di samping Mina, menggenggam jemari Mina. Disampingnya ada soobin yang berdiri bersama beberapa pihak kepolisian. Jaehyun membawa ini ke jalur hukum, mengingat dua pengemudi mobil yang menabrak Mark melarikan diri.


"Mbak irene belum keluar?" Irene, wanita yang baru saja masuk selepas cuti melahirkan adalah dokter yang bertugas menangani operasi mark. Ia semalam masih berada di rumah sakit karena harus berjaga di malam hari.


"Belum. Bentar lagi mungkin" ujar Jeno pelan sambil menundukkan kepalanya. Irene sudah belasan jam berada di ruangan. Sepertinya sebentar lagi selesai.


Benar saja. Tak lama pintu ruang operasi terbuka, irene dan beberapa dokter keluar membuat mereka semua spontan berdiri. Irene mengangguk kecil kemudian tersenyum tipis.


"Mbak, mark gimana? Suami mina gimana mbak?" Ujar mina menangis bertanya kepada irene yang hanya menundukkan kepalanya.

"Operasinya berhasil. Jeno melakukan pertolongan pertama yang tepat dan cukup membantu bagi mark. Tapi mohon maaf, cedera di kepalanya cukup parah membuat pendarahan pada otak sehingga kami memutuskan untuk mark dibawa ke ruang intensif untuk kami observasi selama beberapa hari. Kami sudah menyambungkan beberapa alat untuk menunjang kehidupan mark. Tapi jika dalam beberapa hari kondisi mark tidak ada perkembangan atau semakin menurun. Kami terpaksa harus mencabut alat tersebut. Kami minta kebesaran hati dari keluarga untuk mengikhlaskan mark" mina terjatuh begitu mendengar ucapan dari irene. 

"Mina" tidak hanya mina, jaehyun limbung. Jika tidak dipegangi oleh soobin yang kebetulan berada di belakangnya.

"Mbak, mbak bohong kan?" irene lantas berjongkok di samping Mina yang meraung tidak terima. Ia pernah mengalami hal yang serupa dengan Mina sepuluh tahun silam. Lagipula keluarga taeyong sudah ia anggap keluarga juga. Ia juga pernah berada di posisi mina, duduk di lorong rumah sakit, di hadapan dokter dan perawat, menangis meraung karena kehilangan sang kekasih. Ia mengerti apa yang mina rasakan.




"Yang kuat, mina" sungchan menunduk, menangis dengan yeji yang menepuk bahunya sesekali. Jeno? Anak itu berdiri kaku sambil menatap pemandangan dihadapannya. Ini terjadi lagi? Dulu bubu sekarang mark? Dia sudah tahu apa yang akan terjadi dengan mark tapi hatinya lagi lagi menolak terima. Mark akan sadar bukan?


Jaehyun bergerak mendekati sungchan, melihat adik bungsu nya yang sekarang hanya bisa menangis dalam diam. Ia langsung menarik sungchan kedalam pelukannya. Begitupun jeno yang masih berdiri dengan kaku.


"Abang bakal baik baik aja kan?"Jaehyun hanya mengusap bahu sungchan menenangkan. Ia tidak bisa berkata apa apa lagi. Ia juga terlampau terkejut. Ia masih mencerna ucapan Irene.


ROYALS Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum