-royals

1.3K 163 10
                                    

Happy reading!

"Nangis lagi?" Jeno menghembuskan napas lelah begitu suara tangis di malam hari terdengar di telinga. Ia membuka mata dan langsung melihat yeji tengah terlelap begitu pulas. Wajahnya  terlihat sangat  kelelahan karena harus terjaga menemani si kembar yang rewel. Akhirnya mau tidak mau, ngantuk tidak ngantuk, Jeno sendiri yang harus bangun karena tidak mungkin membiarkan yeji untuk terbangun.

Tangis Noah yang menyambut kedatangannya, sementara kembarannya, Jeremiah nampak masih terlelap dalam tidurnya.

"Ini adek rewel kenapa lagi, hm?" Ujarnya sembari menggendong putra bungsunya. Menjauhkan dari Jeremiah agar Jeremiah tidak ikut terbangun mendengar tangisan adiknya.

Jeno menimang tubuh Noah sambil menepuk nepuk pelan punggung bayi baru lahir itu, kemampuan Jeno ini didapat dari menjaga Kenan, jadi jangan khawatir Jeno akan menyakiti anaknya.

"Haus ya? Yuk ke mama sebentar" ujar Jeno begitu tangisan anaknya tak kunjung reda, padahal biasanya Noah akan diam dalam gendongannya.

"sayang, bangun sebentar" bisik Jeno kepada yeji. Yeji terbangun. Ia sekarang gampang sekali terbangun dari tidur. 

"Ini siapa yang bangun?" Gumam yeji sembari menarik Noah untuk tidur di sampingnya. Yeji lalu membuka kancing piyama yang ia kenakan kemudian membiarkan bayi bermata biru ini untuk menyusu. Benar saja, Noah langsung menyusu dengan lahap.

"Heh, bagi. Papa juga mau, jangan pelit" ujar Jeno sambil merebahkan tubuhnya di samping putranya.  Menusukkan jemarinya pada pipi Noah.

"Jeno, jangan dijailin anaknya. Udah jam tiga pagi ini. Nanti nangis lagi dia" tegur yeji sambil menguap. Jeno hanya menyengir.

"Kamu tidur aja udah, besok shift pagi kan?" Jeno menganggukan kepalanya, kemudian menarik gulingnya mendekat membiarkan putranya tidur diantara dirinya dan yeji. Benar saja, Jeno langsung terlelap begitu saja.

"Udah dek? Yaudah bobo sini aja ya" yeji memindahkan satu bantal di samping Noah dan Jeno agar Noah tidak terkena tendangan dari Jeno yang senang sekali berulah dalam tidurnya.

Jeno bangun ketika yeji membangunkan dirinya. "kenapa?" Gumam Jeno.

"Ini anak-anak dijagain bentar. Aku nyiapin air buat mereka sama buat kamu"  ujar yeji sambil mengikat rambutnya. Biasanya sebelum hamil dia sudah cantik jam segini, tapi sekarang ia hanya memakai piyama terusan dengan rambut yang diikat asal.

"hm iya ini udah bangun" ujar Jeno tanpa membuka matanya. Tapi badannya sudah berbalik menghadap si kembar yang sudah tertidur di kasurnya.

"Ish bangun dulu, jenong" ujar yeji kesal.

"Iya sayang. ini udah melek ini" ujar Jeno membuka paksa matanya. "Ya udah jangan tidur lagi, kamu harus bangun ada shift pagi" ujar yeji.

Jeno menatap kedua bayi nya yang sudah membuka mata, dua orang bayi dengan warna mata yang berbeda itupun tampak diam, tidak menangis atau bahkan tidak terlelap.

"Kalian berdua diem ya! Papa mau tidur lagi bentar" dan ya. Jeno kembali terlelap dalam mimpinya. Meninggalkan dua bayi yang sekarang malah ikut memejamkan matanya.

Yeji hampir saja mengomel kepada Jeno jika tidak terenyuh melihat senyum Jeremiah yang terbangun dengan senyum kelewat manis. "Yaudah deh, biarin tidur dulu aja. Ayo Jemi, kita mandi sama mama" ujar yeji sambil menggendong putra pertamanya membiarkan Noah dan Jeno kembali terlelap di dalam mimpinya.

"Mas, bangun. Kerja hey" yeji menggoyangkan badan Jeno yang masih terlelap bahkan saat dia sudah selesai menyelesaikan memandikan Noah. Jeno bahkan mendengkur dalam tidurnya. Entah yeji harus bersyukur atau kesal karena jeno bisa tidur dengan nyenyak.

ROYALS Where stories live. Discover now