-royals

1.3K 170 8
                                    

Happy reading!

"masih mual?" Jeno memijat tengkuk milik yeji, membantu istrinya mengeluarkan isi perutnya. Ini pukul 4 pagi, jeno baru saja selesai memasukkan sarapan untuknya ke dalam kulkas tapi yeji kemudian terbangun secara tiba-tiba karena mual yang menderanya. Tapi tidak ada yang keluar dari perutnya, hanya sebuah cairan.


"Mas, lemes" yeji mengeluh. Kakinya rasanya sudah tidak bisa menapak dengan sempurna. Tubuhnya rasanya melayang dan hampir jatuh jika jeno tidak memegangi dirinya.



"Mau muntah lagi ngga?" Yeji menggelengkan kepalanya. Jeno mengangguk mengerti kemudian berjalan menggendong yeji keluar dari kamar mandi dan merebahkan dirinya di ranjang.



"Tidur lagi, sayang. Masih pagi banget ini" yeji mengangguk, menarik selimut hingga sebatas dada. Memejamkan matanya menikmati elusan jeno yang memeluk perutnya dari belakang.



"Jangan bikin mama mu sakit, sayang" gumam Jeno. Yeji tersenyum dengan mata terpejam.



"Jangan khawatir, mas. Ini udah biasa bagi ibu hamil. Malah aku seneng ngalamin ini semua" jeno mengecup kening isterinya penuh kasih sayang.



"Tidur ya, besok aku mau ngabarin abang sama kakak kalau kamu hamil. Kamu istirahat yang banyak" yeji mengangguk kemudian terlelap begitu pula dengan jeno.



--

Sepulang bekerja, jeno nampak mendatangi agensi milik sang abang. Karena sudah pasti ada mereka bertiga di sana. Jaehyun juga sepertinya sedang mengadakan kunjungan kesini begitupun sungchan yang sedang ada pemotretan di agensi.


"Mba, abang ada?" Tanya nya pada resepsionis.


"Ada mas, di ruangannya. Ada tuan besar juga di atas" jeno mengangguk kemudian melangkah menuju lift. Oh iya, tuan besar yang dimaksud adalah tuan besar jung jaehyun, kakaknya.


Jeno nampak sedikit berdesakan dengan karyawan lain yang naik lift karena dia memilih tidak menggunakan lift khusus petinggi.


"Halo bang Doy" sapanya kepads doyoung yang nampak tengah memakan pizza miliknya di kursi sekretaris mark, Arin. Tapi tak nampak keberadaan Arin disini, hanya ada Doyoung yang sedang duduk di kursi sambil menaikkan kakinya menoleh namun tidak merubah posisinya.


"Hai jen, tumben dateng. Mau pizza?" Jeno menggelengkan kepalanya.


"Mau ketemu abang. Abisin aja buat bang doyoung" doyoung hanya mengangguk. Dedikasi bertahun-tahun dirinya di perusahaan ini sudah tidak lagi diragukan. Gajinya juga cukup besar sebagai tangan kanan taeyong dan jaehyun membuat dia enggan untuk resign dari tempat ini. Mau makan apa anak isterinya nanti jika gaji seharga mobil per bulan miliknya hilang.


"Di dalem tuh. Lagi manjain sungchan, biasa" Jeno mengangguk mengerti.


"Jeno duluan bang" doyoung hanya mengangguk memakan potongan pizza berikutnya untuk mengisi perutnya agar tetap kenyang, hari ini jadwal jaehyun penuh makanya dia harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengisi perut. Karena dia akan sibuk hari ini mengikuti aktivitas bos nya. Sebenarnya jaehyun punya sekretaris satu lagi, tapi dia lebih sering membawa doyoung kemana-mana. Selain karena lebih berpengalaman, membawa doyoung itu bisa mengatasi kecemburuan sang istri jika dia pergi bersama wanita lain keluar kota maupun keluar negeri.



"Lagi ngapain kalian?" Sapa Jeno saat melihat ketiga saudaranya tengah berbincang. Sungchan merebahkan kepalanya di paha jaehyun sementara badan tingginya telentang bahkan hingga menyentuh lantai. Mark tertawa terbahak bahak di single sofa menanggapi guyonan sang adik.


ROYALS Where stories live. Discover now