-royalss

1.3K 165 16
                                    

Happy reading!

"udah siap semua?" Jeno bertanya saat sang istri sudah masuk ke dalam mobil. Yeji tersenyum kemudian mengangguk antusias. Jeno hanya menyipitkan matanya sebelum menjalankan mobilnya keluar dari garasi rumah.

Hari ini, sebagai pengganti keinginan yeji untuk naik gunung. Yeji mengatakan agar mereka berdua mengunjungi kebun binatang saja sebagai gantinya. Jeno yang kebetulan mendapatkan shift malam pun langsung mengiyakan ajakan sang istri.


Yeji bahkan sudah bangun pagi pagi tadi, dia menyiapkan sarapan, meminum susu walau dia masih mual untuk minum susu tapi dia tetap menghabiskan susu coklat. Ia juga menyiapkan baju ganti untuk jeno dan dirinya takut kotor atau mungkin nanti mereka terkena hujan.


Rencana awal mereka, mereka akan mengajak keponakan keponakan mereka, tapi ternyata tidak bisa. Clara harus sekolah dan evan sedang dihukum untuk tidak keluar rumah setelah merusak ponsel milik sang ayah. Anak itu memang sedikit menyeramkan saat marah, persis seperti sang ayah. Alhasil hanya mereka berdua yang bisa datang, hitung hitung berkencan.


Tidak butuh waktu lama hingga mereka sampai di kebun binatang yang berada tidak jauh dari pusat kota.

"Nitip ya, sayang" jeno, dengan kebiasaannya menitipkan barang tidak pernah berubah. Sekarang dia melepaskan kacamata yang dia kenakan, lebih memilih memakai kontak lensa agar lebih nyaman tanpa harus membenarkan letak kacamatanya. Jeno kemudian memberikan ponsel dan kunci mobil agar dipegang sang istri. Terlalu malas membawa nya di saku. Yeji yang membawa sling bag hanya menggelengkan kepalanya. Ini masih barang-barang kecil, nanti jeno akan lepas jaket biasanya dan memberikan nya kepada yeji untuk dipegang.

"Kamu duduk dulu, aku beli tiketnya sebentar" ujar jeno sambil mencarikan tempat duduk yang teduh dan jauh dari keramaian. Sedikit jauh dari tempat pembelian tiket memang, tapi jeno tidak tega membiarkan istrinya kepanasan sembari mengantre.


Yeji hanya menggelengkan kepalanya melihat jeno berjalan mengantre tiket masuk, berdesakan dengan beberapa ibu ibu yang sibuk menanyai dirinya. Bahkan banyak rombongan siswa taman kanak-kanak yang juga sedang berada di tempat jenob antre.


"Nyari kopi dulu deh, di dalem kayanya ada. Yuk masuk" ujar jeno selepas mendapatkan tiket.

"Emangnya ada Starbucks di sini?" Jeno mengangguk. Ia mengulurkan tangannya membantu yeji bangun.


"Ada, tadi aku udah nanya. Yuk, di dalam lebih adem kayanya daripada disini. Daripada kamu kepanasan, kan?" Ujar jeno sembari berjalan dengan menggandeng tangan yeji. Ia tersenyum tipis saat beberapa ibu ibu yang tadi mengajaknya mengobrol dan mengatakan kalau dia seperti bujangan menyapa dirinya dan tentu saja sekarang mereka percaya melihat jeno menggandeng istrinya yang sedang hamil.


"Sini biar aku yang pesan, gantian. Yang biasa kan?" Jeno hanya mengangguk. Ia kemudian duduk di kursi yang disediakan namun matanya tak lepas dari istrinya yang sedang memesan kopi untuknya.


Kalau boleh jujur, sejak hamil aura istrinya berubah. Jujur inimah. Kalian bisa mengatakan jeno bucin atau apapun itu. Tapi memang nyatanya seperti itu. Yeji sekarang tampak cantik dengan rambut dicepol di belakang menyisakan anak rambut yang membingkai wajahnya yang hanya dilapisi makeup tipis. Dress floral berwarna hijau muda dengan flat shoes senada serta senyuman manis menambah kecantikan istrinya. Jujur saja. Bahkan jeno sampai takut ada yang mengambil istrinya.

"Mas, nih" jeno tersentak ternyata yeji sudah berada di hadapannya. Ia tersenyum kemudian menerima kopi yang sudah dibeli yeji "makasih, sayang"

ROYALS Where stories live. Discover now