"Biasa, dia ngga suka gue luka tapi gue balik kesenggol pisau dikit. Eh nangis nangis anaknya terus minta pisah kamar"

"masih mending pisah kamar, kalau gue pasti udah bonyok mukanya terus pengang kupingnya kena omel mulu" sahut Jeno. Jaemin yang sedang memakan kuaci yang tadi ia bawa mengangguk-angguk.

"iya juga, bini lo yeji soalnya. Singa aja kalah" ujar jaemin.

"Apaan yeji-yeji?" Mereka menolehkan kepalanya begitu mendengar Yeji menuruni tangga dengan Noah yang berada pada gendongannya.

"kaga" sahut jaemin.

"Dih. Ya udah. Jaemin, titip Noah bentar. Gue mau siapin sarapan. Jeno belum makan terus beresin dapur juga"

"Kita udah pesen makan, ji. Daripada lo harus cape-cape. Nanti juga gue udah minta yang lain buat bawa makan. Percuma punya temen kaya kalau ngga bisa diporotin" sahut jaemin.

"Pikiran lo"

"Lo tiduran gitu aja, pegang noahnya. Lo ngga habis ngerokok kan?" Ujar yeji sambil meletakkan Noah di atas tubuh jaemin yang sedang  membaringkan tubuhnya di sofa panjang.

"aman, gue lagi baru selesai tugas jadi ga boleh ngerokok" ujarnya sambil menerima Noah. Membiarkan bayi bungsu dari Jeno itu untuk rebah di dadanya.

"jangan didoktrin macem macem, anak gue. Awas kalian" ujar yeji sambil berjalan menuju dapur. Jaemin menatap yeji kagum.

"galak banget buset" gumam jaemin. Jeno hanya tertawa mendengarnya.

"Jen, ini besok kalau gue punya anak, enak kali ya gue jodohin sama salah satu anak lo" celetuk jaemin asal.


"yakali lo mau jodoh-jodohan" jaemin mengangkat bahu

"ya kalau sama anak lo gue ga nolak sih. Anak cewe gue bisa hidup sejahtera. Gue udah yakin duluan anak anak lo bakal sedisiplin lo. Udah yakin duluan gue sama pola didik lo" Jeno hanya menggelengkan kepalanya.

"jangan berharap apapun dari gue, gue aja masih butuh  belajar" ujarnya.

Semua orang telah berkumpul, haechan-ryujin-rian datang selanjutnya, kemudian ditambah kedatangan keluarga bapak pengacara. Aurora sedang lucu-lucunya. Ia sekarang sibuk mengoceh, berbicara dengan gumaman  tidak jelas yang dibalas oleh renjun, bahkan Jeno tidak yakin kalau renjun itu pria yang lebih tua dari dirinya. Kakaknya datang dengan membawa kue buatan rose, ruangan langsung rusuh karena Clara, gadis supel itu langsung membaur dengan bayi bayi di sekelilingnya. Mengajak mereka bermain dengan bahasa anak anak. Evan terlihat malas, dia duduk di pangkuan sungchan.

Yujin dan minju datang bersamaan karena baru pulang dari salon. Urusan perempuan, makanya tadi jaemin berangkat sendirian selain karena jaemin baru pulang kerja. Jisung dan Yuna datang bersama, Yuna mengomeli jisung karena jisung tidak tidur karena bekerja, tapi jisung tetap jisung yang hanya mengangguk. Membiarkan Omelan kekasihnya masuk dari kuping kiri keluar kuping kanan. Suho, Irene, Kenzo, dan kedua adik Kenzo datang dengan mobil yang sama. Karina dan soobin juga turut datang dengan Bella yang berada dalam gendongan soobin. Dan yang belum datang, chenle dan tuan putri yireon. Nanti katanya mereka menyusul.

"Minju, lo ngga nyesel gitu pacaran sama jaemin" jaemin dengan senang hati memukul tangan haechan membuat ayah satu anak itu meringis.

"omongan lo" mereka tertawa karena sekarang bukan lagi saling pukul memukul, dua pria dewasa itu bahkan berguling-guling di lantai.

"Ya nyesel ngga nyesel sih. Toh selingkuhannya dia gue udah tau namanya. Jaemin macem macem, gue sunat dua kali nyampe habis" jaemin menatap minju horor. Haechan menatap jaemin meledek. "hayoloh jaem, nyampe habis"


ROYALS Where stories live. Discover now