Chapter 14

8.1K 581 14
                                    

Happy reading.
~
~
~
~
~

Istirahat telah di mulai sejak sepuluh menit yang lalu dan kini seluruh murid kelas IPS3 sedang makan bersama seperti biasa.
Bergabung satu sama lain tanpa adanya beda kasta.

Brak

Suara dobrakan pintu membuat mereka kaget.

"Astagfirullah "ucap gery.

"Hos  hos  maaf semua gue ganggu , kak nih gue beliin semua yang lo suka ada cokelat roka juga loh "ucap bian sambil mengatur nafas nya.

Athaya hanya mengernyitkan kening nya bingung.

"Gue minta maaf masalah kemarin "ujar bian sambil menatap athaya sendu.

"Gue tahu gue salah, maafin gue kak "lanjut nya.

"Hmm gue maafin sini cokelat nya lain kali beli nya lima bungkus "ucap athaya.

Bian pun memeluk athaya erat akhirnya kakak nya telah memaafkan dirinya.

"Lepasin, gue gak bisa nafas ini "keluh athaya.

"Guys lihat pertunjukkan yang menarik yuk "ujar dea.

"Pertunjukkan apa ?"tanya malika.

"Shaka dkk lagi tanding basket sama anak kelas sebelah "jawab risma.

"Males ah panas "ucap athaya.

"Hilih bilang aja lo panas ngelihat shaka di semangatin sama cupu ya kan "ledek ucup.

"Gak , gue emang males mendingan kita ngerujak aja lumayan mangga sama jambu air di kebun belakang udah berbuah banyak "ucap athaya.

"Wah rujak boleh tuh skuy lah gas "ucap gery.

Athaya dan yang lain nya pun bergegas menuju kebun yang berada di taman belakang sekolah. Athaya , gery , ucup memanjat pohon jambu dan memetik buahnya. Sementara bian , risma , dan dea memanjat pohon mangga. Soya  sendiri membeli bumbu rujak di kantin, karin dan malika bertugas mengutip jambu dan mangga yang di ambil athaya.

"Guys gue udah beli bumbu nya nih "ucap soya setengah berteriak.

"Jambu sama mangga nya juga udah banyak "ujar karin.

Athaya dan yang lain nya pun segera loncat turun ke bawah. Namun mereka terkejut mendengar suara cekikikan dari atas pohon.

"Anjay miss key "ucap gery.

"Ahhhhhhh lariiii "teriak mereka lari terpontang - panting.

"Hua mama ada kuntilanak "teriak soya.

Mereka berlari di sepanjang koridor sepi itu tiba - tiba gery berhenti secara mendadak dan membuat mereka semua jatuh.

Bruk

"Auhhh gery kok lo berhenti mendadak sih "teriak risma marah.

"Guys ku ...ku..."belum lagi gery menyelesaikan ucapan nya karin pun berteriak .

"Ahhhhh kuntilanak "teriak karin.

"Ahhhhhh"teriak mereka.

"serem banget muka nya anjir "teriak ucup.

Mereka berlari sampai menabrak salah satu guru killer dan mereka jatuh secara bersamaan.

"Apa - apaan kalian "teriak pak bonbon marah.

"Ma-maf pak ta-tadi kita lihat kuntilanak "jelas gery tergagap.

"Ouh jadi kalian yang selalu mengambil buah - buahan di belakang iya , sekarang kalian bapak hukum berdiri di lapangan sekarang"teriak pak bonbon.

"Tapi pak "ujar gery terpotong.

"Gak ada tapi - tapian cepat  "teriak pak bonbon seketika mereka menjadi pusat perhatian.

Kini mereka telah sampai di lapangan.

"Kalian berdiri jangan coba - coba untuk kabur atau hukuman kalian saya tambah "ujar pak bonbon. Mereka hanya diam tak menjawab ucapan pak bonbon.

Setelah pak bonbon pergi mereka sama sekali tidak menjalankan hukuman tersebut,mereka malah duduk membuat lingkaran dan menikmati rujak tersebut.

"Ini kita gak apa - apa makan gini ?"tanya karin.

"Gak apa - apa santai aja "jawab gery.

"Iya mending lo makan nih rujak , enak tahu udah susah - susah kita lari dari si kuntilanak masa kagak makan "ujar ucup.

"Serem banget muka nya gila , gak lagi - lagi deh gue kesana "keluh risma yang disetujui yang lain.

Shaka dkk menatap athaya dkk dengan tatapan bingung sejak kapan athaya bergabung dengan teman sekelasnya pikir mereka.

"Nanti jalan - jalan kuy "ajak athaya.

"Ke pantai yuk "ajak risma.

"Wah boleh tuh "ucap gery.

"Ya udah nanti lo semua ke rumah gue aja kita berangkat bareng "ujar athaya.

"Aku gak bisa ikut soalnya harus bantu ibu "ujar karin.

Athaya dan yang lain nya saling menatap mereka memiliki rencana untuk karin.

"Yaudah gak apa - apa kok "ujar soya.

"Nih bayaran gue lunas ya "ucap athaya.

"Makasih atha "ucap karin sambil tersenyum.

"Gue yang makasih , ke depan nya lo mau kan bantu gue lagi "ucap athaya

"Aku mau kok tha "ucap karin.

"Ukhuk ...ukhuk air bi air "ucap athaya keselek.

Mereka panik melihat wajah athaya yang sudah memerah tanpa babibu bian berlari menuju dirga dan merampas minuman nya. "Gue minta ya bang kasian kak atha keselek "ucap bian lalu berlari membawa botol minum dirga

"Kak ini minum nya "ucap bian lalu memberikan botol itu dan athaya meminum nya dengan cepat.

"Cepat banget lo beli nya "ujar risma.

"Gue minta punya bang dirga"mendengar ucapan bian athaya pun menyemburkan air tersebut.

"Berarti secara tidak langsung mereka ciuman dong "ujar dea.

"Bian bego kenapa gak beli yang baru aja sih "ucap athaya menahan malu.

"Kenapa lo gak mau ya ciuman secara tidak langsung bareng gue ? Atau lo maunya ciuman secara langsung biar lebih berasa " tanya dirga sembari menaikkan sebelah alisnya.

"Ini beneran dirga kan , coba cubit gue "ucap malika yang langsung di cubit soya.

"Auhhh sakit begok "keluh malika.

"Kan lo yang nyuruh "ucap soya.

"Lo ngomong apaan sih ?"tanya athaya sungguh dia sudah sangat malu sekarang.

"Bener kan lo mau nya ciuman langsung bareng gue "ujar dirga yang membuat para siswa - siswi berteriak heboh.

"Ngaco , mabok lo ya "ujar athaya.

"Udah bang jangan godain kakak gue lagi "ujar bian.

"Lo kenapa gak beli di kantin aja sih bi, gak punya duit apa gimana ? "tanya athaya.

"Tadi gue panik kak jadi pikiran gue buntu ya udah deh pakai cara kilat ambil aja punya bang dirga "jawab bian.

"Btw manis gak tha rasa bibir nya dirga ?"tanya malika.

Athaya hanya diam menatap mereka dengan wajah datar ia memilih untuk  tidak menjawab satu kata pun dari mereka.






Second Chance Athaya Where stories live. Discover now