Chapter 1

12.5K 738 21
                                    

🌹HAPPY READING 🌹






Pagi telah tiba suara alarm pun berbunyi , athaya terbangun dari tidur nya akibat gangguan alarm tersebut.

Ia pun melirik ke arah jam alarm tersebut yang tengah menunjukkan pukul 06.00 pagi.

Ia berdecak dan menatap kesal ke arah jam yang tengah mengusik tidur cantik nya. Gagal sudah ia berciuman dengan mantan suami nya so jong ki.

Athaya pun yang tidak bisa tidur lagi pun  bergegas untuk mandi.  Tak butuh waktu lama baginya untuk mandi.

Setelah mandi athaya pun turun kebawah untuk membantu sang mama ah ralat lebih tepat nya hanya melihat saja tanpa niat membantu masak. Mungkin dulu ia sangat bersemangat untuk membantu saras di saat  ia masih mengejar - ngejar cinta sakha (lelaki yang di cintai nya ,yang membunuh nya di kehidupan sebelum nya).

"Lah tumben kamu udah bangun bukan nya kamu gak ke sekolah ya ?"tanya saras.

"Aku terbangun juga karena alarm sialan yang mama setel "keluh athaya lalu meneguk air yang dudah ia isi di dalam gelas.

"Hahaha wah mama gak nyangka alarm nya manjur, bikin kamu jadi rajin bangun pagi mama kan makin suka jadinya "ucap saras sambil tertawa.

"Gak lucu padahal "gumam athaya.

"Pagi ma "sapa galih dan juga devin,devan dan bian.

"Pagi juga "ucap saras.

"Loh kak tumben bangun nya pagi an , bukan nya kakak lagi libur ya ?"tanya bian.

"Kamu tanya aja sama mama "ucap athaya.

"Dih masih merajuk kamu ?"tanya saras.

"Nggak kok "ucap athaya.

"Emang kenapa sih ?"tanya galih.

Saras pun menceritakan semuanya ke galih dan juga febian lalu mereka bersua pun mengangguk. Devin dan devan juga ikut mendengarkan namun mereka hanya diam saja.

Mereka segera duduk dan memakan sarapan yang telah tersedia. Seperti biasa mereka makan dengan diam.

"Kamu butuh uang berapa princess untuk ke mall ?"tanya galih.

Athaya yang mendengar pertanyaan galih pun jadi terdiam untuk sesaat. Ia berpikir mungkin di kehidupan dulu ia akan meminta uang kepada sang papa dengan sangat banyak dan menghambur - hamburkan uang untuk hal yang tidak penting. Tapi kali ini tidak ia akan berubah dan entah dapat hidayah darimana ia berpikir untuk mencari uang sendiri namun ia bingung harus memulai nya dari mana.

"Uang tabunganku yang dari papa masih ada, jadi aku belum butuh pa "ucap athaya yang membuat bian dan kedua abang nya tersedak padahal mereka sudah selesai makan.

"Kamu serius kan tha ,gak lagi demam kan ?"tanya saras sambil memegang kening athaha.

"Ih enggak kok ma"ucap athaya dengan ekspresi kesal akibat ulah saras.

"Halah palingan dia cuma mau caper doang "ucap devin.

"Gak boleh suudzon kak devin "ucap febi.

"Yaudah kalau begitu tapi jika kamu butuh sesuatu bilang aja sama papa ya sayang "ucap galih.

"Iya pa "ucap athaya.

"Yaudah kalau begitu papa mau berangkat ke kantor dulu "ucap galih .

"Aku juga deh "ucap bian.

"Kita juga "ucap devan dan devin.

Athaya pun segelam menyalami tangan galih lalu mengecup pipi bian dan mengabaikan devan dan devin lalu segera pergi ke kamar nya. Entah mengapa perlakuan athaya kepada mereka membuat mereka merasa tidak senang.

Second Chance Athaya Where stories live. Discover now