CHAPTER 46

29.1K 3.1K 119
                                    

"aawasshh perut gue kenapa sakit banget" ringis Syafanna

"astagaa lo kenapa?" tanya Laura yang panik melihat Syafanna yang terlihat kesakitan

"e-eh gue nggak papa kok, cuma keram dikit, biasa ibu hamil emang sering gitu" ucap Syafanna

"seriusan?" tanya Maureen

"iyaa" ucap Syafanna yang menahan rasa sakitnya

"lo udah makan?" tanya Maureen

"belum" jawab Syafanna

"kan! mungkin karna itu perut lo sakit. gue benci banget ya ngeliat lo nggak ngatur pola makan, lo harus ingat sekarang lo lagi hamil, pikirin juga bayi lo Syafa" ucap Maureen

"iya iya sorry gue lupa" ucap Syafanna

"Ya tuhan, sakit banget" batin Syafanna yang menahan sakit di perutnya agar tidak membuat sahabatnya khawatir

5 menit kemudian

bola yang di mainkan Sagara dan sahabatnya menggelinding kearah Syafanna. Sagara pun berlari mengambil bola itu dan berhenti tepat di depan Syafanna. Syafanna yang melihat itu memandang Sagara dengan tatapan sendu, tak biasanya Sagara semarah itu padanya

"maafin aku, aku sadar aku salah" batin Syafanna

"ehh Gara lo nggak liat ada Syafa disini? disapa kek apa kek, kok diam aja sih nggak kasian lo sama dia" ucap Laura

"udah nggak papa" ucap Syafanna. sedangkan Sagara hanya diam dan memandang Syafanna sekilas tanpa berekspresi sedikitpun.

"Gara?! are you kidding me? lo kenapa sama Syafa kok sampe segitunya? lo nggak liat Syafa udah nyesel sama perbuatan dia. seenggaknya lo tanyain gimana kondisi dia sekarang, lah ini malah dicuekin. kalau ada masalah di selesain bukan malah diam-diam gini" ucap Naura

"nggak guna gue nanyain kabar dia, lagian dia nggak niat hidup lebih lama lagi kan?, dia cuma bisa nyerah sama keadaan dan selalu mikirin hal yang buruk" ucap Sagara

deggg
"segitunya perlakuan kamu sama aku cuma gara pertanyaan aku kemaren?" tanya Syafanna dengan tatapan tak percaya

"cuma pertanyaan? nggak sekali dua kali kamu ngebahas soal kematian sama aku Syafa! udah sering tau nggak dan asal kamu tau aku nggak suka sama pembahasan itu. kamu itu egois Syafa! kamu cuma mikirin diri kamu sendiri, kamu nggak pernah sekalipun mikirin gimana perasaan aku" ucap Sagara

"gimana aku bisa ngebahas masa depan yang indah sama kamu, sedangkan aku cuma makhluk tuhan yang selalu melanggar perintahnya, dan apa aku masih berhak hidup bahagia setelah ribuan dosa yang aku perbuat selama ini? jika di hitung satu persatu bahkan bumi nggak akan sudi nerima manusia jahat kayak aku, dengan kehadiran kamu dan bayi kita itu udah lebih dari cukup untuk aku. karna aku tau manusia jahat kayak aku nggak akan pantas hidup bahagia" batin Syafanna dengan hati yang menangis pilu mendengar ucapan Sagara tadi

"maaf" satu kata itulah yang mampu keluar dari mulut Syafanna saat ini karna hatinya begitu terluka dengan kejadian ini.

tanpa mengucapkan sepatah katapun Sagara pergi darisana. dan meninggalkan Syafanna dengan perasaan yang tak karuan.

"lo kelewatan Gara" ucap Raja yang tak menyangka mendengar ucapan Sagara barusan

"ssttt udah nggak usah dipikirin, dia orangnya emang gitu. lo nggak usah masukin ke hati karna dia ngucapin itu dalam keadaan emosi, oke" ucap Laura

"hiksss" setetes air mata akhirnya keluar dari pelupuk mata Syafanna. air mata yang ia tahan sedari malam akhirnya keluar juga bersama dengan penderitaan yang ia pendam.

SAGARA & SYAFANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang