CHAPTER 25

51.8K 4.4K 227
                                    

Setelah mengetahui semua nya, Sagara memilih untuk menenangkan dirinya di taman rumah sakit sambil melihat bintang yang bertaburan di langit malam.
Sagara masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari Aaron, tapi ia juga tidak dapat mengelak karna Aaron dan keluarga Xaiver adalah orang yang mengalaminya.

Sedangkan di lain tempat, saat ini Syafanna berada di markas besar mafia Aaron, dia akan menemukan pelaku yang telah membuat maminya kecelakaan.

"Permisi nona, orang yang anda panggil sudah datang" ucap Gentala

"Suruh masuk" ucap Syafanna

"Permisi nona, ada apa memanggil saya?" Tanya seorang pria yang datang menghampiri Syafanna

"Lacak cctv saat mami kecelakaan, temukan pelakunya segera" ucap Syafanna

"Baik nona, berikan kami waktu untuk mencari pelakunya sampai tuntas" ucap pria itu

"Saya beri waktu dua hari" ucap Syafanna

"Maaf nona, apa anda bisa memberi tenggang waktu sedikit lebih lama? Karna saat ini target kita mencari seluruh data pribadi pelaku beserta anggota keluarganya dan juga semua latar belakang mereka" ucap pria itu

"Aku akan memberi kau kesempatan karna kau adalah orang kepercayaan papi dan peretas paling handal. Jika kau orang baru maka kau akan kubunuh karna telah berani menentang perintah ku" ucap Syafanna

"Maaf kan saya nona, saya telah lancang" ucap pria itu sambil menunduk

"Jika kau berhasil mendapatkan datanya dalam satu hari, akan ku beri kau imbalan satu mobil sport" ucap Syafanna

"Terimakasih nona, saya akan berusaha semaksimal mungkin" ucap pria itu

"Pergi" titah Syafanna.

🌉🌉🌉

Rumah sakit

Sepulang dari markas Syafanna memutuskan untuk kerumah sakit, karna ia harus melihat kondisi Anastasya, tadi Aaron memberitahunya bahwa Anastasya sudah di pindahkan ke ruang rawat inap karna kondisinya sudah membaik.

Sesampainya di ruangan rawat inap Anastasya, Syafanna dapat melihat Aaron sedang tertidur sambil duduk di kursi yang berada di sebelah Anastasya. Pria itu senantiasa mengenggam tangan Anastasya karna ia sangat khawatir pada kondisi istrinya itu

Syafanna pun berjalan dengan perlahan dan duduk di sofa. Syafanna mengamati kedua orang tuanya, ada rasa bersalah menyeruak di hatinya ketika melihat kedua orang tuanya yang semakin tua, sedangkan ia terus berada jauh dari mereka dan tidak memiliki banyak waktu bersama mereka.

Syafanna meraih selimut yang berada di sofa dan berjalan kearah Aaron untuk mengelimuti papinya itu.
Saat menyelimuti Aaron, pria paruh baya itu terusik dari tidurnya dan menatap Syafanna dengan wajah kaget.

"Syafa, kamu udah kembali sayang" ucap Aaron sambil mengenggam tangan Syafanna

"Papi, i miss you" ucap Syafanna yang memeluk Aaron dengan erat.

"I miss you too" ucap Aaron

"Pi, maafin Syafa karna Syafa pergi jauh dari kalian berdua, dan maafin Syafa karna Syafa udah gagal jagain mami" ucap Syafanna

"Sttt ini udah takdir kamu nggak perlu ngerasa bersalah" ucap Aaron

"Gimana kondisi kamu? Are you okay?" Tanya Aaron

"Aku kangen Savier" ucap Syafanna

"Kamu bisa ngeliat Sagara kalau kamu benar-benar merindukan dia" ucap Aaron

SAGARA & SYAFANNAWhere stories live. Discover now