Tiger berdecak dan memalingkan wajahnya. "Firasat gue dia bakal dateng ke markas nanti malam."

Resume lantas mengernyit. "Untuk apa?"

"Menyelesaikan semuanya bodoh! Lo pikir alasan cewek itu menjatuhkan diri tadi karena siapa?!" sentak Tiger kesal. "Karena dia, lelaki idiot yang terlalu bodoh dalam bertindak!" tunjuknya ke atas. Tepat pada pria yang masih berdiri mematung dengan tatapan kosong.

"Arghh gue bisa gila!" Leon mengacak rambutnya. Bayangan beberapa menit lalu kembali terngiang membuatnya semakin frustasi.

Terlebih untuk pertama kalinya ia mendengar suara gadis itu. Sial, ia yakin semua orang terkejut mendengarnya. Leon bahkan hampir terpesona jika sedang dalam situasi berbeda! Bagaimana bisa seperti itu? selembut itu? Oh shit, sadarkan Leon sekarang juga!

Ini semua terjadi begitu saja. Tidak ada yang bisa mengira gadis itu akan berbuat seperti ini. Perilaku seseorang memang sulit untuk ditebak. Segala penderitaan yang mereka berikan berdampak hebat bagi mental Skala tanpa disadari.

Apa se-lelah itu? Apa mereka sudah keterlaluan? Atau gadis itu yang terlalu berlebihan?

BUG!

"Puas lo idiot?!"

Sherlock terdorong ke belakang akibat pukulan tiba-tiba itu. Ia berterima kasih, pukulan itu menyadarkan dirinya. Menatap datar Garden yang masih menatapnya nyalang. Tatapan itu rupanya kembali menyapa. Setelah sekian lama.

"Keparat, menjijikan!" Garden tak hentinya memukul Sherlock tanpa ada balasan sedikit pun dari pria yang terus berdiri bak patung itu. Seolah menerima dengan lapang dada segala kesakitan yang ia berikan.

Cih, apa pria itu tidak berkaca sebelum memukulnya?

BUG!

"Stop it bro, c'mon!" Tiger mencegah Garden yang bersiap memukul Sherlock lagi.

Garden menoleh dengan napas memburu. Lalu tersenyum miring. "Jangan sampai temen gila lo ini muncul dihadapan gue lagi. Dia bakalan habis, keparat sialan."

Setelah itu Garden berlalu, tak lupa ia meludah di hadapan Sherlock. Memancing emosi temannya yang dapat dicegah Tiger karena pria itu satu-satunya yang paling terlihat tenang. Sherlock mengepalkan tangannya. Ia bisa saja menghabisi pria itu sekarang. Tapi rasanya malas. Mungkin Sherlock harus menunda jadwal kematia pria itu.

Resume memijat pelipisnya. Duduk di sofa bekas seraya menyandarkan punggungnya. "Pertunjukan macam apa ini. Gue mual banget daritadi. Sial bayangan itu muncul terus, arghh!"

"Shit, berhenti tertawa Kley!" Resume menatap tajam ke ssmping.

Leon mendesah lelah. "Hantu centil itu muncul lagi?" desisnya menatap sinis Resume.

Jika belum mengenal, Kley adalah satu-satunya hantu genit yang selalu mengikuti kemanapun Resume pergi. Entah, hantu centil itu memiliki tujuan apa. Leon sempat bernapas lega karena Resume pernah mengatakan bahwa Kley tiba-tiba menghilang. Tak pernah mengganggu lagi. Tapi sekarang? Cih, dasar hantu genit! Kenapa muncul lagi?

Dia tertawa karena merasa bahagia, sebentar lagi akan ada teman baru di dunianya? Sial, kenapa Leon bisa berpikir bahwa gadis itu akan mati.

SHERLOCKWhere stories live. Discover now