Wigethan :-) 33

441 38 9
                                    

Untuk beberapa saat Wigela seolah kehilangan kendali dalam dirinya, pandangan nya yang menatap pria tampan dihadapan nya terasa begitu kosong.
Tubuhnya jatuh terduduk begitu saja, air mata nya yang keluar tanpa ia sadari, bibirnya terasa kelu untuk sekedar mengeluarkan sepatah kata.

"Mami" Agatha menggoyangkan bahu Wigela, tapi tidak direspon seolah kesadaran Mami nya menghilang.

"Mami!" Agatha kembali mengguncang tubuh Wigela lebih kuat, Wigela tersadar dia menatap putrinya dengan bingung lalu menghapus air matanya dengan cepat.

"Ayo sayang kita pulang" Tanpa menatap bahkan melirik, Wigela pergi berlalu begitu saja dari hadapan Alaska dan Nathan.
"Tanteee!!" Dengan cepat Alaska mengejar Wigela yang sudah mulai tak terlihat dia berlari cukup kuat hingga kakinya keseleo dan membuat nya terjatuh. "Tante jangan tinggalin Aska!!" Tiba-tiba tubuhnya melayang begitu saja, Ternyata Daddy nya yang menggendongnya.

"Daddy Aska mau ikut tante!! Turunin Aska daddy..daddyyy!!!" Ocehnya sambil memukul-mukul punggung Nathan.

Untuk sekarang entah mengapa Nathan begitu sangat emosi, dia mengepalkan jari-jarinya hingga memutih, rahang nya  tampak mengetat dan tatapan nya begitu tajam.

"Tuan, hari ini-"

"Batalkan!" Ucapnya mutlak, saat ini dia ingin sekali melampiaskan amarahnya pada sesuatu. "Cari keberadan Wigela, 3 menit tidak lebih!!"

Nathan mendudukan putranya dikursi samping, dia meremas rambutnya frustasi, melihat kembali mantan- ah ralat Istrinya setelah 8 tahun berlalu.
Sudah sangat sering dirinya memerintahkan seseorang untuk melacak keberadan Wigela tapi tetap saja dirinya tidak bisa menemukan Istri kecilnya itu.

" cepat!" Allen tampak tenang fokus nya terus saja menatap laptop yang ada dipangkuan nya, hingga dia menemukan tepat dimana Wigela berada.

"Sudah saya temukan lokasinya tu-"

"TUNGGU APA LAGI JALANKAN MOBILNYA SIALAN!!!" Alaskan menahan isak tangisnya ketika mendengar suara tinggi Nathan, dia meremas tangan mungilnya sendiri mencoba menahan agar suara tangis nya tidak terdengar.

Mobil mewah itu terpacu cukup kencang, hingga 5 menit kemudian mobil itu terhenti disebuah gang kecil yang tidak bisa dimasuki oleh badan mobil, "mengapa kau berhenti?!"

"Tuan jalan ini tidak memungkinkan untuk mobil masuk, kediaman nona Tidak jauh dari sini" tanpa mengeluarkan sepatah kata, Nathan keluar mobil begitu saja meninggalkan Allen dan Alaska disana.

"Paman?"

"Ya tuan muda?"

Alaska mengelap ingusnya dia menatap tubuh Nathan yang mulai menjauh, "Daddy mau kemana?"

"Tuan sedang ada pekerjaan sebentar, Tuan muda tidur saja" Alaska hanya terdiam, dia hanya bisa mengamati sekitar dengan tenang.

Nathan membawa langkahnya cukup cepat hingga dirinya menemukan rumah sederhana yang berdiri disana sendiri, cukup jauh dengan rumah lainnya.
Tanpa babibu, dirinya mengetuk pintu rumah itu dengan cukup keras, hingga beberapa detik berlalu pintu itu terbuka menampilkan sesosok anak kecil yang menatap nya dengan sedikit takut.

Dia masih ingat, pria dihadapan nya ini adalah Papi Alaska yang sangat menyeramkan.
"Dimana ibu mu?" Agatha menggelengkan kepalanya, "Mami tidak ada!" Dia cukup memahami keadaanya, sang Mami kini tengah bersedih di dalam kamar tidak mungkin untuk sekarang jika mereka menerima tamu.

"Ck, cepat katakan diamana ibumu!!"Agatha terus saja menggeleng, "paman!! Mamiku tidak ada aku hanya dirumah sendirian!!" Teriak Agatha. Nathan cukup sabar menghadapi Gadis kecil dihadapan nya hingga, dia mencoba menerobos masuk kedalam rumah namun ditahan oleh Agatha.

"Paman kau tidak punya sopan santun, Atha akan berteriak maling jika Paman terus saja memaksa!!" Ancam Agatha, Nathan terdiam dia menghela nafasnya dengan kasar.

"GELA!!Keluar sekarang atau aku akan menyakiti putrimu!!"

Wigela yang mendengar suara gaduh didepan akhirnya keluar tak lupa dia menghapus air matanya terlebih dahulu merapihkan penampilan nya.
Dia berjalan kearah pintu utama, cukup terkejut dengan kedatangan mantan suaminya, namun sebisa mungkin dia harus bersikap seolah tidak apa-apa cukup tindakan bodoh nya tadi di supermarket saja.

Wigela mendekat, dia memegang bahu Agatha meremasnya pelan mencoba menyalurkan rasa khawatirnya, "sayang pergilah kekamarmu okay? Jangan lupa kunci pintunya" Agatha menatap sang Mami lalu dia menganggukan kepalanya dan berlalu dari sana.

Setelah kepergian Agatha, Nathan langsung memeluk tubuh Wigela. Wigela terkejut lalu dengan kuat mendorong tubuh Nathan, "pergilah, kau tidak diterima disini!"

Wigela hendak menutup pintu namun ditahan oleh Nathan, "Gela, i miss you do you miss me?" Hatinya terasa goyah, dia menatap Nathan cukup lekat.
"Tidak, terimakasih!" Wigela kembali mencoba menutup pintunya namun justru tangannya digenggam dengan kuat oleh Nathan.

"Lepaskan aku sialan!!"

Nathan hanya bungkam dia menarik tubuh keduanya memasuki rumah Wigela, mendorong tubuh istrinya keatas sofa tak lupa dia juga mengunci pintunya.
Wigela panik dia menatap Nathan dengan takut, "kau mau apa sialan!!"
Nathan berjalan mendekat, sangat dekat tiba-tiba dia mendudukan tubuhnya disamping Wigela yang otomatis langsung menjauh.

Dia menghela nafasnya cukup kasar lalu memejamkan matanya dan terkekeh yang mana membuat Wigela heran, apa pria itu gila?
"Tak pernah terpikirkan olehku kamu akan berada disini" dia menjeda kalimatnya, lalu menatap Wigela yang menatap nya tajam.

"Dan lebih parahnya ternyata selama aku disini kita sedekat ini dan aku tidak mengetahui nya" Nathan mengulurkan tangannya mencoba meraih wajah Wigela, namun sang empu langsung menepisnya.

"Aku benar-benar merindukanmu!"

Wigela hanya terdiam, dia mengalihkan pandangannya "Gela" Wigela hanya mendengar tanpa mau melihat.
" Ayo kembali lah padaku"

Wigela menahan genangan air matanya, dia tidak boleh lemah dihadapan Nathan apapun keadaanya. "Tidak!"

"Mengapa?"

"Hanya tidak ingin"

Nathan kembali menghela nafas, " Gela, aku benar-benar mencintaimu hingga cinta ini membakar hati dan tubuhku, rasanya sangat menyiksa saat dirimu ti-"

"Hentikan omong kosong mu dan keluarlah!"

Wigela berdiri, dia membuka pintu lalu mempersilahkan Nathan agar cepat keluar dari rumahnya, "saya mohon keluarlah Tuan Yi"
Nathan mendekat dia langsung memeluk tubuh Wigela, menghirup lama aroma yang sangat ia rindukan.

"Aku akan menemuimu kembali"

Wigela mendorong Nathan, "jangan harap!" Lalu menutup pintu nya dengan kencang.

>>>

Vote n komn

©29 desember 2021

My Love My TwinWhere stories live. Discover now