Regisela :-) 12

994 53 3
                                    

Please vote n komen

»»»

Mata indah nya tampak berkedip beberapa kali, Dari mulut dan hidung nya tampak berulang kali mengeluarkan hela-an nafas.

Sedangkan pria yang lebih dewasa disampingnya tengah memakan makanan nya dengan tenang, pandangan nya tampak menatap lurus depan nya.
Raut muka nya yang tampak terus mendatar seperti tak memiliki guratan sen yum untuk terpantri diwajah tampan nya.

"Ada apa?"

Yang ditanya tampak tak memperhatikan dia justru terus menerus menghela nafas lelah, " Gela!"

Wigela Tersentak dia menatap Pria yang lebih dewasa disampingnya, "e-ehh ya?"
Mata tajam Itu menatap lekat wajah Wigela mencoba menelisik.
Yang ditatap justru salah tingkah, "a-ada apa?"

"Makanan mu?"

Wigela berkedip membalas tatapan Calon suaminya, dia tampak tergugu.
"Ma-makanan?"
Dagu lancip itu menunjukan makanan yang ada dihadapan Wigela, tatapan nya mengikuti dagu Putih Lin Yi.

"O-ohh.."

"E-emm it-itu aku sebenarnya t-tidak lapar"

Dahi Lin Yi mengkerut tanda dirinya tengah tidak suka, " kau ingin membuang makanan dihadapan mu?"

Wigela menggelengkan kepalanya cepat, "b-bukan maksud ku ingin m-membuang makanan.."

"A-aku hanya.."

Lin Yi mengalihkan perhatianya menaikkan tangannya dan memberi isyarat pada kepala pelayan yang tengah berdiri dibelakang pria itu.
" iya Tuan"

"Bawa makanan nya dan ganti dengan Segelas jus apple saja"

Kepala pelayan yang bernama Riss mengangguk dan segera mengambil makanan yang ada dihadapan Wigela.

Sepiring makanan yang ada dihadapan nya kini berganti dengan segelas jus Apple yang tampak segar.
Dengan segera Wigela meminum nya hingga tandas, " Kau menyukainya?"

Wigela mengangguk, " K-kau tau dari mana aku suka jus Apple?"

Lin Yi hanya menaikan bahu nya acuh, " Kau akan terlambat cepat lah"
Dengan terburu dia melihat arloji yang melingkar cantik di pergelangan tangan nya, " Astaga sebentar lagi bell masuk berbunyi!" Dia menepuk kening nya pelan lalu berdiri dan mengenakan ransel nya, "aku p-permisi"

Baru lima langkah dirinya berjalan, suara berat Milik Lin Yi menghentikan nya. "Apa kau akan berlari?"
Wigela menatap Lin Yi, " tidak, mungkin a-aku akan memesan taxi"

Lin Yi berdiri dia mengelap tangannya menggunakan sapu tangan yang diberikan oleh Paman Riss, " kita berangkat bersama"

"Huh? T-tapi.."

"Mari Nona"
Ajak paman Riss yang berjalan dibelakang tuannya guna mengantar sang majikan kepintu utama.
Dengan gagu Wigel mengikuti langkah keduanya keluar dari rumah bak istana.

Paman Riss membukakan pintu untuk keduanya, Wigela terduduk dengan canggung disamping calon suaminya yang hanya terdiam dengan pandangan menatap lurus hadapan nya.

My Love My Twinजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें