Regisela :-) 06

1.4K 87 9
                                    

Please vote n komen

»»»

" Yakin mau berangkat?"
Gadis cantik itu memegang ransel hitam milik saudarinya, dengan wajah penuh lebam dan kebiru-biruan Wigela kurang setuju jika Regis ikut berangkat menuju sekolah bersamanya.

Dia ingin agar Regis istirahat saja dirumah untuk beberapa hari tapi sepertinya laki-laki tampan itu berkehendak lain, dia terus memaksa dan mencoba terlihat baik-baik saja.

" Aku tidak apa-apa querido"

Regis menangkup wajah ayu saudarinya memandangi dengan lekat, seenggok daging pink kenyal menjadi pusat  perhatiannya.
Kedua pandangan mereka saling bersitemu seolah memberitahu keduanya bagaimana perasaan masing-masing.

Tak ingin terus berlarut Wigela tersenyum dia menangkup wajah Regis, memberikan ciuman di kening saudaranya.
Mencium lama guna memberikan kasih sayang antara saudara kembar, Wigela melepaskan ciuman nya menatap lekat-lekat manik kucing itu dengan tenang.

" Jangan seperti itu lagi, kau tau daddy tidak akan pernah main-main dengan kata-katanya. Sungguh Regis aku sangat khawatir"
Tampak raut khawatir terpantri di wajah Wigela, Regis menatap lekat-lekat wajah sang adik.

Menarik tenguk putih itu untuk mendekat, kedua bibir lembut itu bertemu saling melumat ah tidak maksud nya sang dominan Regis yang memulai melumat bibir manis sang adik.

Memanggut nya mesra penuh dengan kelembutan dan cinta, membuat Wigela yang tadinya terkejut bukan main Kini ikut terlena.

" hump-.."

Bunyi kecipak tampak terdengar menggema dikamar bercat biru laut itu, kepala keduanya saling tertoreh ke kanan dan ke kiri guna mencari posisi yang pass dan nikmat.

Merasa pasokan udara keduanya mulai menipis, Wigela mendorong dada bidang Regis. Kening keduanya saling bertemu pandangan teduh Regis membuat jantung Wigela berdegup dua kali lipat tak sebagaimana semestinya.

Memunculkan perasaan aneh yang belum pernah dia rasakan semasa 18 tahun hidup, Regis mengusap sisa saliva dari keduanya di sudut bibir Wigela menciptakan getaran-getaran aneh ditubuhnya.

"Regis"

Regis menatap dalam manik hazel sang adik, Menorehkan kepalanya sedikit kemudian sudut bibir Wigela kembali tercium oleh bibir sexy milik Regis.
Mengecupnya penuh kasih sayang, "hm"

Tiba-tiba saja suara Wigela seolah tercekat didalam tenggorokan nya, bahkan satu kata pun tak dapat dia keluarkan seolah tubuhnya menyuruh dirinya untuk diam dan menikmati saja setiap sentuhan lelaki tampan dihadapannya ini.

Regis terus saja memberikan kecupan-kecupan pada wajah sang adik, mencoba menorehkan rasa cinta yang begitu membeluncah di relung hatinya.

Wigela mendorong tubuh Regis pelan, keduanya saling bersitatap.
Lama saling pandang membuat cuping serta wajah Wigela memerah seketika.

Cepat-cepat ia alihkan perhatiannya lalu dengan segera turun dari ranjang queen size miliknya.
Mengambil tas dengan terburu-buru dan berlari kecil keluar kamar tanpa mengindahkan panggilang dari Regis.

My Love My TwinDonde viven las historias. Descúbrelo ahora