Regisela :-) 14

642 42 8
                                    

Please vote n komen

»»»

Satu minggu berlalu hanya tinggal dua hari lagi pernikahan antara Wigela dengan Lin Yi akan diselenggarakan.
Pernikahan yang disiarkan secara besar-besaran hingga para awak media pun turut andil dalam acara pernikahan mereka.

Bukan perkara mudah bagi Wigela Menjadi seorang istri bagi pengusaha muda yang sukses karena kejeniusan nya.
Semenjak itu pula Regis menghilang seolah lenyap ditelan bumi, bahkan di rumah keluarga nya pun saudaranya tampak tak terlihat seolah menghindar dan memilih menghilang.

Entah apa yang ada dipikiran laki-laki tampan itu yang jelas Wigela tak dapat mengetahui nya.
Belakangan ini entah mengapa tubuh nya tampak lemas dan dia juga mudah pusing, entah karna faktor kecapean atau apa Wigela tidak mengetahui nya.

Wigela memegang kening nya yang terasa pusing secara tiba-tiba, " aww.."
Lin Yi yang tengah duduk bersebrangan menatap Wigela dengan bingung, " ada apa dengan mu?"

Wigela menatap Lin Yi lalu menggelengkan kepalanya pelan, " umm..tidak apa hanya sedikit pusing, kurasa"
Lin Yi menodongkan tubuh nya mendekat kearah Wigela lalu tangan nya terulur untuk menyentuh kening calon istrinya.

Wigela yang masih terkejut hanya bisa terdiam dengan pandangan terus memperhatikan gerakan Lin Yi. "Lin Yi ak-"

Tatapan kedua nya bertemu, " Nathan, panggil aku dengan sebutan Nathan, itu nama ku ketika disini"
Mata Wigela terkejap beberapa kali lalu dengan canggung dia mengangguk kan kepalanya.

Nathan atau Lin Yi kembali mendudukan tubuh nya di kursi lalu melanjutkan acara makan malam mereka, " bagaimana keadaan mu?"

"Baik, tapi seperti nya belakangan ini aku agak kecapean"
Nathan meletakan garpu dan sendok nya diatas piring menatap Wigela dengan lekat.
"Perlukah kita memanggil dokter?"

"T..Tidak perlu aku hanya butuh istirahat itu saja"

Nathan mengambil selembar tissue yang sudah tersedia di atas meja lalu menggunakannya untuk mengelap bibir tebal nya.
" kau perlu yang lain nya?"

Wigela menggelengkan kepalanya," tidak"
Setelahnya suasana tampak canggung, hening lebih mendominasi suasana Di antara mereka.
Wigela menyalakan ponsel nya dari bawah meja, mencoba melihat apakah ada pesan maupun panggilan dari Regis namun harapan nya pupus kala ponsel nya tak ada satu pun notifikasi dari sang saudara kembar.

Wajah nya tampak murung lalu dia menghela nafas nya lelah, gerak gerik Yang Wigela lakukan tak luput dari pengamatan pria tampan dihadapan nya.
"Ada apa?"

Wigela mendongakan kepalanya menatap Nathan dengan senyum terpaksa, "aku baik-baik saja"
Nathan masih saja memandangi guratan diwajah cantik calon istrinya, " aku rasa wajah mu mengatakan hal berbeda"

"Huh ya?"

Nathan mengulurkan tangannya menyentuh pipi lembut Wigela, mengusap nya pelan lalu berkata. " katakan, jika ada masalah kau bisa berbicara dengan ku. Aku calon suami mu"

Wigela memundurkan kepalanya pelan mencoba menjauh dari tangan Nathan dia masih kurang nyaman berdekatan dengan pria tampan itu " y..ya baiklah"

Nathan masih menggantung kan tangan nya, pandangannya menatap Wigela dengan raut yang sulit diartikan.
" Lin- maksudku Nathan aku ingin beristirahat"

Nathan mengangguk lalu dengan segera Wigela meninggalkan pria itu sendiri, Nathan memandang lurus depan nya tanpa perintah atau isyarat pria yang selama 7 tahun mendampinginya muncul begitu saja layaknya makhluk tak kasat mata.

My Love My TwinWhere stories live. Discover now