Regisela :-) 11

1.2K 63 4
                                    

Please vote n komen

»»»

Layaknya petir yang menggelegar, angin bertiup kencang yang diiringi tirai tipis tertiup udara malam dari luar jendela.
Tangisan dari gadis dikungkungangnya tak membuat aksi gila nya terhenti, rasa akan amarah dan kecemburuan kini hinggap direlung Otak nya.

Dengan melakukan ini hingga membuahkan hasil sang ayah pasti tak akan menjodohkan ataupun menikahkan adik tercintanya ini.
Kedua penyatuan mereka bersatu dititik pusat, Regis bergerak dengan brutal layaknya pemangsa kelaparan.

Inti pusat milik adiknya teramat sangat sempit, menjepit junior nya yang sudah mengeras didalam sana. Keringat tampak membasahi mereka berdua, sesekali Regis menampar pantat sintal sang adik, memberikan ciuman kasar dibibir pink itu.

"Ahh... Re-Regis Ss-topphh..."

Wigela tak merasakan kenikmatan yang dia rasakan ini hanyalah rasa sakit dari permainan kasar Regis, orang bilang bercinta sangat nikmat hingga kau menginginkan lagi dan lagi.
Tapi nyatanya?

Hanya rasa sakit yang Wigela rasakan, matanya tampak perih akibat kekurangan cairan liquid beningnya sudah terkuas habis karena terus menerus dikeluarkan.
"oh the taste"

Regis semakin gencar memaju mundurkan pinggulnya kala dinding vagina Sang adik menjepit miliknya kuat sebelum cairan cinta milik Wigela menyembur keluar.

"Ahh.. S-sudahhh cu-chukuphh..a-aku mohon Re-Regishh.."

Mendengar permohonan keluar dari  bibir pink itu justru semakin membuat Regis gila, Dengan kasar dia menyentak kejantanan nya menyemburkan cairan cinta didalam rahim hangat sang adik.
Untuk kedua kalinya dia menyentak pinggang sintal itu, menyisakan cairan cinta yang kembali keluar.

Nafas kedua nya tampak terengah-engah, tatapan keduanya saling bertemu mengunci satu sama lain.
Pikiran keduanya tampak saling bergelut didalam sana, Regis memejamkan matanya lalu mengatur nafas.

Dia kembali menggerakan kejantanan nya secara perlahan-lahan membuat sensasi aneh di sekujur tubuh Wigela. Bibir keduanya kembali bertemu, kini Lumatan Regis tampak lebih lembut dari sebelumnya tak ada lumatan menuntut ataupun kasar yang ada hanyalah lumatan lembut yang mana membuatnya jatuh kepayang dan lupa untuk sesaat status mereka.

Semakin lama hawa keduanya tampak memanas  meminta lebih dan menuntut, Regis tampak memangut bibir adiknya dengan menuntuk mencoba meminta lebih, lidah keduanya saling berbelit, bertukar saliva, dan sesekali Regis melumat bibir bawah adiknya.

Inti pusat nya tampak basah kembali meminta dibelai, Regis mengeluarkan Junior nya lalu ia gesekan pada bibir vagina Wigela mencoba menggoda sang adik agar memohon meminta dimasukan.

Wigela meremas sprei berwarna hitam yang sudah berantakan, meremasnya kuat mencoba menahan hasrat jalang yang meminta kepuasan.
Belaian dan godaan Regis sungguh membuatnya seperti terbang ke langit ke tujuh.
Untuk kali ini saja bolehkah dia bersikap egois? Melupakan sesaat dari siapa hubungan mereka yang sebenarnya?

Katakan bahwa Wigela munafik, nyatanya bibir yang terus meminta berhenti tapi tubuhnya terus meliuk layaknya jalang kekurangan belai an meminta dipuaskan.
Regis tersenyum miring menatap wajah menggoda sang adik, bibir pink itu tampak komat kamit mengeluarkan kata-kata kasar entah apa yang tengah ia pikirkan.

My Love My TwinWhere stories live. Discover now