Regisela :-) 24

394 32 13
                                    

Please vote n komen

»»»

Wigela menatap suaminya yang tengah berdiri menjulang diambang pintu, dengan raut dingin nya dia menatap Wigela.

Rasa gugup menyerang nya, Entah mengapa tapi sekarang rasanya dia sedikit takut dengan Nathan.
"N..Nathan?"

Nathan berjalan mendekat, dia mendudukan tubuhnya disisi ranjang, pandangan nya terus menatap Wigela tanpa mengalihkan perhatiannya.
" kalian berulah?"

Tubuh Wigela meremang mendengarkan perkataan Nathan yang terkesan datar dan sangat dingin.
Yang mana membuat Wigela semakin gugup dan takut secara bersamaan, "Gela?"

Wigela yang semula nya menunduk kini perlaha-lahan menaikan pandangan nya.
Menatap sang suami yang tampak terdiam dengan Raut datar ekspresi yang sangat sulit diartikan.

" t...tidak Nathan a..aku h..h..hanya.."

"Hanya?"

Wigela memejamkan matanya dia mengatur nafasnya yang tampak tak teratur lalu kembali menatap sang suami dengan tenang.
"Tolong jangan marah"

"Ak..aku hanya tengah mendengarkan curhatan Regis yang hendak dijodohkan dad dengan anak perempuan keluarga Carl..."

"T..Tapi Regis menolak, dan perkataan yang mungkin kamu dengar itu hanya karena aku menyayangi Regis sebagai saudara tidak lebih a..aku bersungguh-sungguh Nathan. A..aku tidak b..be..berbohong"

Entah mengapa, tapi perkataan yang Wigela ucapkan sendiri tampak tidak diyakini dia juga, Nathan memejamkan matanya sebentar.
Tanpa mengatakan apa-apa dia langsung berdiri dan berjalan menuju kasur yang kosong disamping sang istri.

Dia menidurkan tubuhnya dan memunggungi Wigela, Wigela yang mendapat perlakuan seperti itu Terdiam.
Dia menatap punggung suami nya dengan nanar, Wigela menghela nafasnya pelan, dia mematikan lampu dan ikut tenggelam ke alam mimpi bersama sang suami.

»»»

Pagi harinya saat Wigela terbangun sudah tidak ada suami nya, dia kembali menghela nafas nya kini dengan kasar.

Tangannya mengelus pelan perut nya yang masih rata, " mom jahat sekali sayang"

Dia turun dari ranjang dan mempersiapkan dirinya, hingga 1 jam berlalu kini dirinya tengah berjalan menuruni tangga dapat penglihatan nya tangkap ada nenek-nenek yang sudah mulai menua tapi tak mengurangi wajah tegas nan garang nya.

Seingat Wigela itu adalah nenek sang suami yang dia yakini bahwa nenek suaminya tak menyukai dirinya.
Wigela berjalan mendekat, "Selamat pagi"

Tampak kedua insan yang tengah meminum teh bersama menoleh kearah Wigela.
"Kemari" ucap Nathan datar tanpa embel-embel sayang yang biasanya ia katakan ketika didepan sang keluarga.

Wigela menurut lalu dia mendudukan tubuhnya disamping Nathan yang tampak memakai pakaian casual nya.
Dapat Wigela lihat bahwa kini sang nenek yang dia ketahui memiliki panggilan nenek Ema menatapnya dengan tajam.

" Beginilah Wanita jaman sekarang tidak bisa menghargai waktu!"

Wigela tersedak pelan kala ucapan nenek Ema tampak menyindirnya, dia meletakan teh diatas meja lalu tersenyum ramah.

My Love My TwinWhere stories live. Discover now