Chapter 48

1K 203 8
                                    

Saengil Chuka Hamnida Oppa Unggie😘💜🎉🎉 doanya yang terbaik untuk Oppa, semoga selalu sukses bersama Bangtan dan Army💜💜

*******

"Ka-kau.... Kau adik kandung Sung Jin! Pan—Waktu habis" polisi yang sedari tadi mengawasi menyela ucapan Je-hoon.

"Changkkaman! Jungkook, Sung Jin masih hidup! Sung Jin diadopsi oleh keluarga Jung. Sung Jin hidup dalam penyesalan nya untukmu Jungkook. Aku tau semuanya. Dan kumohon selamatkan dia. Kyung-ho ingin membunuh Sung Jin!"

Ucapan itu berakhir dengan Je-hoon yang kini tak terlihat.

Jungkook mengepalkan kedua tangannya, mendengar jika Hyung kandungnya diincar membuat emosinya tak terkendali.

"Jung Kyung-ho sudah cukup permainan mu selama ini!"

*******

Mansion Jung
17:22 Kst

"Imo" Jungkook berseru dengan senyuman kecil tersungging di bibirnya. Ia melihat Imo nya sedang bersantai diruang tengah sambil menonton.

Tae Yeon yang mendengar suara tak asing memasuki pendengaran menoleh. Senyumnya seketika tercipta melihat siapa yang datang. Ia berdiri lalu memeluk keponakannya.

"Jungkook-ie" nada suaranya terdengar begitu hidup membuat para pelayan saling melempar senyum. Sudah lama mereka tak melihat Tae Yeon begitu bahagia. Kapan kira-kira terakhir kali mereka melihat binar bahagia dimata Tae Yeon?

Tae Yeon melepas pelukannya lalu keningnya berkerut melihat celana yang ia yakini adalah seragam sekolah kemudian ia menatap tas yang tersampir dibahu kiri Jungkook.

"Jungkook-ie tak pulang ke rumah?" Tanya Tae Yeon bingung. Ini bahkan hampir malam sudah beberapa jam dari waktu pulang sekolah.

Jungkook menggeleng. "Ehm tadi aku mampir ke rumah teman sebentar, karena searah dengan mansion Imo aku kesini dulu" jelasnya tenang. Sama sekali tak terlihat jika ia tengah berbohong.

Tae Yeon mengangguk mengerti. "Begitu. Kookie mau mandi sekalian? Kebetulan Imo masih ada baju Kyung-ho yang seukuran dengan mu"

Jungkook ingin menolak. Sedikit tak sudi memakai baju bekas seorang psikopat gila seperti sepupunya itu. Tapi badannya sejujurnya juga sudah lengket dan ia benci itu.

"Tak perlu Imo aku tak nyaman—gwaencana. Lagipula Kyung-ho kan sepupu mu. Seandainya ada Kyung-ho disini pasti ia juga akan meminjamkan mu" potong Tae Yeon lembut diakhir dengan senyuman yang sendu. Kemudian menjauh menaiki lantai 2 menuju kamar yang telah lama tak ditempati.

Jungkook tanpa sadar menahan nafasnya selama beberapa detik. Ia memperhatikan punggung Imonya lekat.

"Jadi Imo benar-benar tak tau Kyung-ho ada di Seoul?" Gumamnya pelan. "Bahkan jadi guru di Anyang?" Kening Jungkook berkerut dalam. Terlalu banyak hal janggal menurutnya. Sepertinya ia harus pulang dan bertanya pada Junghyun atau Appa nya.

"Nah ini bajunya" suara Imo nya sukses membuat Jungkook tersentak kecil. Ia mendongak karena terus menunduk. Bahkan tanpa ia sadari sedari tadi dirinya hanya berdiri diam tak bergerak sedikitpun.

"Ah ne gomawo Imo. Kalau begitu Jungkook mandi dulu" ucap Jungkook. Melihat anggukan kepala Tae Yeon, Jungkook segera menuju kamar mandi di lantai bawah yang memang tersedia untuk tamu ataupun keluarga.

SIXTH SENSE [BTS VER.] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang