Chapter 34

2K 404 31
                                    

"Berhenti mencari tau semuanya, kau dalam bahaya! Ia mengincarmu"

Jungkook terperangah.

"Siapa?" Tanya Jungkook.

Junhoe menggeleng, "aku tak bisa memberitahukannya"

"Aku tetap akan mencari tau. Ini sudah melewati batas. Bahkan kini Yoongi Hyung terluka parah karenanya. Aku akan meminta Harabeoji membantuku"

"Dan aku tau ini juga ada hubungannya dengan mu dan Eunha, ku harap tebakan ku salah karena bagaimanapun dia— ahh"

Sebuah cahaya tiba-tiba datang membuat Jungkook berteriak kaget.

"Ughh.... Junhoe?" Lirihnya.

"Tuan muda sudah sadar!"

********

Seorang Namja tampan dengan baju pasien terlihat termenung diatas atap rumah sakit yang begitu luas. Tak ayal ia pun menghela nafas panjang beberapa kali.

Mata dan hidung yang memerah terlihat jelas di kulit putihnya.

"Hah.... aku bisa gila" dan ini kesekian kalinya ia menghela nafas sambil sesekali berteriak frustasi.

"3 hari" gumamnya lirih, "ini sudah 3 hari Yoongi Hyung tak sadarkan diri, Hyung mianhae" air matanya kembali turun. Entah sudah sebengkak apa matanya karena kerjaan nya yang dari tadi hanya menangis, berteriak, diam, lalu menangis lagi, kemudian kembali diam, dan sekali lagi kembali menangis. Bahkan kini hampir 3 jam ia melakukan hal itu berulang kali. Apa ia tak lelah?

Namja dengan rambut sehitam arang itu merebahkan tubuhnya di lantai atap. Tak peduli jika baju pasien miliknya akan kotor nanti. Matanya memejam merasakan semilir angin menerpa wajahnya. Tentunya air matanya masih mengalir sesekali. Toh ia tak peduli tak ada orang di sekitarnya sekarang. Kecuali—sosok-sosok tak terlihat yang sedang memandangi nya—dan seorang penjaga yang selalu ada disampingnya.

"Paman apa aku harus ke rumah Harabeoji?" Tanya Namja itu meminta pendapat. Masih dengan mata yang tertutup, tak ada niatan sama sekali untuk membuka matanya.

Penjaga dibelakangnya sedikit heran sekaligus bingung.

"Untuk apa Jungkookie kesana?"

"Bertemu Harabeoji tentu saja"

"Paman tau, maksudnya alasan lain untuk kesana"

Jungkook membuka matanya perlahan. Melirik kearah penjaganya yang kini terlihat penasaran.

"Memulai hidup yang baru kembali" celetuk Jungkook asal.

"Yee?" Sang penjaga terlihat semakin kebingungan.

Jungkook menghela nafasnya. Lagi?

"Hanya ingin bertanya sesuatu paman. Dan mungkin—" Jungkook bangun lalu menepuk-nepuk bajunya yang tertempel debu.

"Meminta ingatan ku kembali?" Tanyanya tak yakin.

Sang penjaga terlihat terkejut. Tuannya ingin ingatannya kembali katanya? Tapi bukankah itu bahaya?. Pikirnya bingung.

"Kau—yakin?" Tanya si penjaga ragu.

Jungkook yang melangkahkan kakinya menuju pintu berhenti bergerak, tapi belum sampai 5 detik ia kembali berjalan pergi.

"Mungkin?—entahlah" jawabnya pelan. Sibuk dengan pemikirannya ia tak peduli kemana kakinya melangkah. Ia hanya bergerak menjelajahi rumah sakit yang ia tempati bersama dengan sang Eomma dan Appa nya. Ngomong-ngomong ia jadi merindukan kedua orangtuanya.

SIXTH SENSE [BTS VER.] [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz