Chapter 44

1.2K 292 24
                                    

"Bukankah Appa meminta kalian menjaga Jungkook?"

"Mi-mian Appa" balas Taehyun meringis pelan.

"Ke rumah sakit sekarang. Jungkook pingsan"

Taehyun membelalakkan matanya. "MWO! NE, NE APPA AKU KESANA SEKARANG!" Tanpa sadar Taehyun berteriak mengejutkan yang lain. Dengan panik ia mematikan panggilan telepon.

"Wae? Wae?" Tanya Beomgyu, Huening Kai dan Taehyung bersamaan.

"Rumah sakit. Jungkook Hyung pingsan!"

*******

Drap

Drap

Drap

Suara langkah berlari disepanjang koridor rumah sakit terdengar menggema. Suasana yang sepi senyap dikala malam menjelang seketika berubah menjadi ramai dalam sekejap. Orang-orang yang berdiri diam dipinggir maupun sedang duduk terlihat heran melihatnya banyaknya Namja berlarian dengan panik. Bahkan 2 diantaranya terlihat masih memakai seragam.

Hingga akhirnya langkah mereka berhenti tepat didepan sebuah ruangan. Perasaan panik yang sudah menguasai membuat mereka membuka pintu secara bersamaan tanpa mengetuk.

"Eoh kalian. Hyung kira siapa" Junghyun tersenyum kecil sembari menatap sosok-sosok yang kini menjadi teman adiknya. Begitu juga seseorang yang masih mengenakan baju pasien. Mereka membungkuk sopan saat mengetahui ada 2 orang bermarga Jeon yang sedang menemani Jungkook yang terbaring dengan mata tertutup diatas ranjang serta infus terpasang.

"Hyung bagaimana keadaan Jungkook Hyung?" Tanya salah satu Namja dengan seragam sekolah yang masih menempel pada tubuh pendeknya. Raut wajah khawatir terlihat jelas disana.

"Baik Taehyun-ah. Yeong min Samchon bilang Jungkook hanya kelelahan dan terlalu banyak pikiran makanya membuatnya pingsan" jawab Junghyun mencoba menenangkan teman-teman adiknya. Untungnya berhasil. Mereka semua tanpa sadar kompak menghembuskan nafas lega.

Junghyun maupun Jihae tersenyum. Hati mereka menghangat melihat banyaknya orang yang khawatir dengan sibungsu Jeon. Mereka sangat amat tau bagaimana inginnya Jungkook dulu memiliki teman. Namun karena kemampuan spesialnya membuat orang-orang justru takut lebih dulu dan memilih menjauhinya.

"Ah sepertinya paman harus ke kamar dulu. Kalian bisa kan menjaga Jungkook sebentar?" Tanya Jihae lembut.

Mereka semua mengangguk antusias.

"Tentu paman" seru mereka kompak kecuali beberapa orang yang hanya tersenyum tipis. Mendengar seruan itu lantas membuat Jihae tersenyum. Ia dan Junghyun segera meninggalkan mereka bersama Jungkook.

"Bukannya kalian bersama Jungkook Hyung? Apa Jungkook Hyung tak terlihat pucat sama sekali?" Tanya Yeonjun heran menatap Beomgyu dan Taehyun bergantian. Kompak mereka menatap kedua Namja dengan seragam sekolah itu. Pertanyaan Yeonjun membuat mereka ingat jika Beomgyu dan Taehyun adalah orang terakhir yang bersama Jungkook.

"Eoh majayo! Kalian tak memperhatikan kondisi Jungkook?" Taehyung ikut bertanya.

Beomgyu dan Taehyun meneguk salivanya gugup. Mereka lupa akan hal ini. Mana mereka sudah terlanjur berbohong. Bagaimana kami tau, kami saja diantar taxi. Batin keduanya frustasi.

Yoongi, Namjoon, Yeonjun dan Huening Kai menyipitkan mata curiga melihat tingkah Beomgyu dan Taehyun yang saling melempar pandangan.

"Kalian menyembunyikan sesuatu?" Yoongi berucap datar. Sukses membuat kedua tersangka semakin meneguk salivanya susah.

SIXTH SENSE [BTS VER.] [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora