#36. Hati

519 59 2
                                    

Belum benar-benar selesai permasalahanku dengan Geno, kini aku sudah kembali duduk berhadapan dengan pria pucat yang menuntut penjelasan, padahal dia bukan selingkuhan apa lagi pacar.

"Luci, jadi benar pria itu pacarmu ?" Yoon duduk sedikit maju sambil menunjuk kearah kamar dan menatapku penasaran.

"Iyah Oppa"

"Sejak kapan ?"

"sejak 6 tahun lalu"

"Apa ?" Yoogi Oppa menatapku kaget, membulatkan kedua bola matanya dan menatapku tanpa berkedip, setelah itu mengelap mukanya kasar dan kembali bersandar kebelakang sofa.

"Oppa kan tidak pernah bertanya"

"Tapi kau kan tau kalau aku menyukaimu Luci"

"Kau baru mengatakanya seminggu yang lalu Oppa"

Dengan nada yang tidak biasa aku mulai berdebat dengan Yoogi Oppa, awalnya aku mau menyuruh Geno keluar dulu, tapi mengingat pria itu tak akan mengerti pembicaran dengan bahasa korea, aku hanya menyuruhnya menunggu didalam kamar.

"Apa kau masih mencintai pria itu Luci ? apa tak ada sedikitpun perasaanmu untukku ?"

Deg... deg... setelah lama terdiam untuk menenangkan diri masing-masing, Yoogi Oppa mulai bertanya lirih sambil melihatku sedih.

Aku benar-benar tidak tau harus menjawab pertanyaan itu seperti apa, pikirian dan hatiku kacau terhadap dua orang pria yang menuntut kejelasan.

Dulu aku bisa dengan spontan menjawab bahwa aku akan tetap memilih Geno, seberapapun banyak pria yang telah mengungkapkan perasaanya kepadaku, tapi dihadapan Yoogi Oppa aku hanya bisa terdiam sambil memikirkan kembali, kepada siapa hatiku berada ?.

"Luci" Setelah memanggilku dengan lirih, Yoon tiba-tiba pindah duduk disebelahku, memegang telapak tanganku lembut sambil menatapku dengan penuh harapan.

"Kau adalah orang paling tau bagaimana hidupku selain keluarga dan para member, aku sungguh tak sanggup bila harus kehilanganmu Luci"

Yoon menempelkan jidatnya di ujung pundaku, sambil terus mengengam tanganku lembut, sedangkan sekarang mataku perih, sepertinya air mata sudah mulai mengenang dipelipis mataku, dan untuk beberapa saat kami berdua terdiam.

***
flasback Luci and Yoongi Moment

Malam itu adalah hari menjelang ulang tahun Yoogi Oppa, sejak siang aku sudah berada diapartemen pria pucat itu berniat memberi sebuah kejutan dengan membuat cake serta mendekorasi rumah sedikit.

Yoon yang sedang bekerja berjanji akan pulang ke apartemenya malam itu, karena besok dia harus pergi ke Daegu untuk makan siang bersama dengan keluarganya.

Tepat pukul 11.44 Yoon pulang, aku yang awalnya sudah mulai mengantuk langsung berdiri menyambutnya gembira sambil melepaskan sebuah petasan kertas kearahnya, dan pria itu hanya diam dengan muka datar sambil melihat jam tangan.

"Belum jam 12 Luci"

Aku memang salah karena tidak mengecek terlebih dahulu jam dan langsung berlari menghampiri Yoon dipintu masuk, tapi setidaknya pria ini harus menghargai sedikit usahaku untuk merayakan ulang tahunnya.

Yoon melangkah masuk kedalam rumah meninggalkan aku yang masih cemberut kesal, tak ada ekspresi apapun saat dia melihat sekeliling ruangan yang telah aku dekorasi walau terlihat berantakan.

"Setidaknya aku akan jadi yang pertama mengucapkanya" Tak mau membuat suasana menjadi dingin, aku berlari mengambil cake dikulkas dan membawanya kehadapan Yoogi Oppa.

Nugu-seyo ? || Suga BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang