#12. Bertemu

648 75 0
                                    

Membawa koper kecil dan tas tangan berukuran sedang aku menunggu Sejin hyung yang sedang membantuku untuk check in, sambil terus waspada sambil melihat kesekitar lingkungan bandara.

"Yoongi, ini tiketmu. Apa kau benar-benar akan pergi sendiri ?" Sejin hyung memberikan paspor dan juga tiket sambil terus menatapku cemas.

"aku tidak akan pergi ketempat umum, aku hanya akan menemui seorang teman disana hyung" sambil memeriksa kembali tiket dan paspor aku menjawab lagi alasanku pergi.

"Aku sudah memastikan keberadaanmu agar tidak diketahui publik, berhati-hatilah disana" Sejin hyung mengengam pundaku, memastikan aku menuruti kata-katanya.

"Baik hyung, aku akan mengabarimu setelah sampai disana" bersiap berangkat aku mengambil tas diatas kursi dan mengengam koper yang berada disampingku.

"Pastikan kau hubungi temanku bila terjadi sesuatu Yoongi" Aku melambaikan tangan kepada Sejin hyung setelah pesan terkahir yang dia berikan.

Sejak debut menjadi idol ini pertama kalinya aku melakukan perjalanan jauh sendirian, karena biasanya siapapun member yang memiliki aktifitas pribadi akan tetap ditemani manager dan sudah beberapa kali Sejin hyung menemaniku saat ingin menonton pertandingan basket kegemaranku.

Setelah menghabiskan berbagai aktifitas dikampung halaman, dan juga memenuhi janjiku dengan Jin hyung untuk pergi memancing, aku tiba-tiba nekat untuk melakukan perjalanan jauh seorang diri, perjalanan yang akan menghabiskan waktu 36 jam karena harus beberapa kali transit.

Pasalnya aku tidak mendapatkan penerbangan kelas satu karena memang tidak tersedia, berbaur bersama penumpang umum lainya di kelas bisnis aku harus ektra hati-hati menutupi diriku dengan baik.

Prov : Luciana ( Yogyakarta )

Sudah hampir 2 hari diriku uring-uringan karena Yoon sama sekali tidak membalas pesanku, bahkan dia juga tidak mengangkat panggilan telfon sama sekali, tidak biasanya pria korea ini mengabaikanku begitu lama.

Aku sudah terlalu terbiasa dengan kehadiran Yoon, walau kami tidak secara intens bekomunikasi tapi pria itu tidak pernah mengabaikanku lebih dari 12 jam, chatting dan ngobrol dengannya menyenangkan walau kadang membuatku gedek dengan sikap nyablak yang kasarnya.

Satu minggu lagi aku wisuda, keluargaku akan datang H-1 begitu juga Geno, untuk persiapan wisuda seperti baju, makeup dan juga fotografer semua sudah beres, aku hanya perlu mempersiapkan tenaga karena hari itu akan menjadi hari yang melelahkan.

Ponselku berdering, tampak sebuah nomor tak bernama dilayar ponsel, biasanya aku akan mengabaikanya karena akhir-akhir ini banyak sekali orang bank yang menawariku kartu kredit, tapi kali ini aku mengangkatnya dengan terpaksa karena takut terus diteror.

"Hallo Luci" Sebuah suara yang begitu familiar terdengar di ujung sana, aku bahkan melihat kembali nomer yang tertera dilayar ponsel, memastikan itu adalah nomer indo.

"Yoon, apa itu kau ?" aku memastikan lagi apakah seseorang yang sedang menelfonku adalah orang yang aku kenal.

"Benar, aku sedang berada di Yogyakarta"

"Kau gila, jangan bercanda seperti ini"

"Aku tidak gila, aku benar-benar berada dikota yang sama denganmu"

"Diamana kau sekarang ?"

"Aku akan mengirimkan nama hotel dan nomor kamarku melalui pesan, kau bisa minta aksesnya di reseptionis hotel"

"Hei, apa kau serius ? kau tidak sedang mengerjaiku kan ?"

"Kalau kau tak percaya, datanglah dan buktikan"

Nugu-seyo ? || Suga BTSWhere stories live. Discover now