#2. Mata

1.1K 104 0
                                    

Aku dan dua orang temanku tiba dibandara Internasional Seokarno Hatta untuk melakukan penerbangan menuju Korea dengan menggunakan pesawat Korean Air.

Sesuai dengan dugaanku, warna rambutku menjadi sangat mencolok dimana-mana, tapi aku yang pede dengan penampilanku tetap berjalan santai menikmati keberangkatan kami.

Butuh waktu hingga 7 jam diatas pesawat hingga akhirnya kami tiba di Korea, setelah melewati imigrasi kami semua bergegas pergi meninggalkan bandara menuju rumah yang telah kami sewa selama 2 minggu melalui aplikasi AirBnb.

Kami memilih penginapan yang tidak jauh dari pusat kota, berharap bisa menikmati suasana Seuol seperti yang selama ini kami tonton dalam Kdrama.

Sejujurnya alasan kuat kami memilih berlibur ke Korea karena Alexa dan Cindy mendapat undangan Convrenca dari hasil karya paper mereka, sedangkan aku hanya ikut berpartisipasi bertujuan hanya untuk liburan.

Acara yang dihadiri Alexa dan Cindy dilaksanakan pada hari ke 4 setelah kami tiba di Korea dan akan berlangsung selama 6 hari penuh, aku bahkan sudah menulis sendiri list wisata solo selama mereka sibuk dengan acara itu.

Hari ini adalah hari kedua kami di Seuol, kami memutuskan berjalan-jalan didaerah gangnam hanya untuk menikmati suasana, kami tiba disebuah toko aksesoris dan baju karena kami berencana menambah beberapa pakaian tebal sebagai persedian.

Aku memilih dengan cepat dan sudah bosan berada didalam toko, berjalan kedepan toko aku melihat sebuah toko elektronik tepat disebelah dan melihat sesuatu yang menarik disana, aku kabari kedua temanku dan bergegas pergi ke toko sebelah.

Aku melihat sebuah headphone tanpa kabel berwarna abu-abu dengan gambar mickey mouse, bahkan disampingnya juga terdapat sepasang speaker lucu dengan tema yang sama.

(Menggunakan bahasa inggris)
"Tuan, berapa harga headphone dan speaker itu ?" Aku bertanya kepada penjaga toko.

"Apa kamu seorang turis ?" Bapak paruh baya itu bisa menggunakan b.ing walau tidak lancar.

"iya" aku menjawab singkat dan masih melirik kearah benda yang menarik perhatianku itu.

"Kau bisa mendapatkan semuanya dengan 85.000 won" Bapak itu menujuk benda yang aku makasut dan menyebutkan harganya.

Aku cukup terkejut mendengan harganya, itu bisa sampai 1 jt bila dirupiahkan, tapi melihat benda itu sesuai dengan seleraku, aku mulai menghitung keuanganku didalam kepala.

Lamunanku buyar saat tiba seorang lelaki mengenakan pakaian serba hitam dan topi bucket berdiri disampingku dan langsung berbicara dengan Bapak penjaga toko, aku yang masi bengong melihatnya sepertinya sedang berdebat menggunakan bahasa mereka.

Setelah beberapa saat pria itu melihat ke arahku dan tersenyum tipis, dia mengenakan masker ditanganya dan pergi kebagian lain ditoko itu.

"Apakah kau mau membelinya ? aku akan memberimu potongan diskon 50%" Setelah melihat pria berlalu tiba-tiba Baoak tadi langsung menegurku

Mendengar Bapak itu akan memberikan diskon membuatku langsung mengatakan akan membelinya, beliau menyuruhku menunggu sebentar untuk mengemas produk yang sudah aku pilih tadi.

Aku berjalan mengelilingi toko sambil menunggu, tampak pria tadi sedang sibuk melihat sebuah perangkat musik elektronik, aku menghampiri pria itu, dengan firasat sepertinya tadi dia telah membantuku.

(Menggunakan B.ing)
"Hallo permisi" aku menepuk sedikit lenganya karena dia tidak melihatku datang.

"Ya" pria itu terkejut, dia menoleh kearahku bingung.

"Apa kau tadi telah membantuku ?" Tanpa basa-basi aku langsung bertanya padanya.

"Aku hanya mengatakan kalau tidak boleh membedakan harga untuk turis" Pria itu menjawab pertanyaanku sambil mengaruk kepalanya dan mengalihan pandanganya.

Aku terdiam sejenak, ternyata sesuai dugaanku pria tadi telah membantuku mendapatkan harga yang seharusnya, makanya dia terlihat sedikit berdebat dengan penjaga toko.

"Apa kau bisa menunggu disini sebentar, aku akan segera kembali"  Aku menyuruh pria itu tetap menunggu didalam toko, dan mengatak  kepada penjaga toko kalau aku akan segera kembali.

Aku membeli 4 buah minuman di sebuah cafe yang jaraknya hanya 2 toko dari toko elektronik itu, dan kembali lagi kesana untuk menemui pria tadi. Aku mengambil segelas americano dingin dan memberikanya kepada pria itu.

"Angap ini ucapan terima kasihku padamu karena telah membantuku" Aku tersenyum memandang pria masih diam menatapku.

Pria misterus itu terpaku melihatku yang tiba-tiba kembali memberikanya sebuah minunan, dia hanya melihatku beberapa saat hingga akhirnya mengambil minuman dari tanganku, akupun melambaikan tangan pamit dan mengambil belanjaanku.

Pria itu menggunakan masker, aku juga tidak begitu ingat rupa wajahnya, saat aku memberikanya minum aku hanya bisa melihat matanya yang terlihat bingung dengan kelakuanku yang mungkin aneh dimatanya, padahal aku mempelajarinya di KDrama.

"Luci, tadi aku melihatmu membawa 4 minuman? " Aku kembali keteman-temanku dan meberikan mereka masing-masing minuman.

"Ada pria korea yang menbantuku mendapatkan diskon tadi, tadiku beri dia satu"  aku menceritakan singkat kejadian di toko elektronik tadi.

Aku dan kedua temanku pergi melanjutkan perjalana kami menyelusuri jalan gangnam, dan menikmati berbagai hidangan kuliner yang bisa kami temui selama perjalanan pulang ke penginapan.

***

Hari aku memutuskan pergi ke Myeongdong sendiri, karena kedua temanku sudah memiliki kegiatanya sendiri, aku berniat hanya berjalan-jalan dan mengambil beberapa foto untuk koleksiku.

Aku berhenti saat melihat aksesoris yang dijual oleh pedagang kaki lima ala Korea, disana ada berbagai kalung, anting dan juga cincin, aku mencoba beberapa anting yang mungkin cocok aku kenakan.

"Pinky Girl" Tiba-tiba seseorang memangilku dengan menepuk pelan pundaku dari belakang.

Aku menoleh, dan melihat sosok pria mengunakan baju kaus putih dan coat berwarna coklat gelap, dia juga menutupi wajahnya dengan masker dan topi bucket.

"Who are u ?" aku yang bingung mulai bertanya ragu kepada pria itu.

"Headphone mickey mouse" pria itu menjawab sambil memegang kepala dengan kedua tanganya.

"Aaa a misterius man" spontan aku langsung mengingatnya setelah melihat matanya.

Dia adalah pria yang aku temui dua hari lalu di toko elektronik, dan sudah membantuku juga saat itu, dari matanya dia terlihat senang bertemu denganku tapi aku tidak begitu yakin karena dia masih menggunakan masker.

"Kemana teman-temanmu ?" pria itu mulai bertanya setelah yakin aku mengingatnya.

"Mereka ada kegiatan, jadi hari ini aku berjalan-jalan sendiri" aku mulai tersenyum ramah kepadanya.

Awalnya aku cukup ragu, tapi pria itu menawariku untuk menemaniku jalan-jalan, dia mengatakan bahwa serkarang dia sedang libur setelah menyelesaikan pekerjaanya, karena tidak punya teman dia juga sedang berjalan-jalan sendiri.

Melihat situasi kami yang mirip akhirnya aku menutuskan menerima pria itu menemaniku.

"Siapa namamu ? namamu Luci" aku memberikan tanganku dengan maksud berkenalan resmi denganya.

"Namaku Yoon" dia membalas jabatan tanganku dan mengatakan namanya.

Setelah itu hingga sore kami menghabiskan waktu bersama hanya untuk sekedar berjalan-jalan, menikmati kuliner di foodtruk dan juga bermain ditaman, dan ternyata cukup menyenangkan mempunyai teman yang mengetahui tempat2 seru u tuk dikinjungi.

Kini aku beberapa kali telah melihat wajah Yoon, teman baru yang menemaniku jalan-jalan, dia cukup tampan sebagai orang korea, pipinya yang sedikit cubi dan matanya yang sipit, Yoon memiliki kulit  putih pucat yang sukses membuatku kalah darinya.

Begitulah aku menghabiskan hari ke empatku di Seoul, aku harus menunggu 5 hari lagi sampai bisa kembali berjalan-jalan bersama kedua temanku. tapi bertemu Yoon menbuatku bisa menghabiskan hari ini dengan seru.

Nugu-seyo ? || Suga BTSWhere stories live. Discover now