#35. Pacar 2

533 58 0
                                    

"Sayang ?"

Bagaimana bisa pria selain aku masuk kedalam apartemen gadis itu begitu saja, selain pria muda yang mengejar-ngejarnya aku sama sekali tidak mengetahui bahwa Luci memilik teman pria lain, dan lagi pria itu tampaknya bukan orang Korea.

Aku kembali ke drom dengan perasaan gusar, sebenarnya tadi aku tidak ingin langsung pulang, tapi melihat Luci memohon dan sungguh tatapanya juga mengatakan kalau sebaiknya aku pulang terlebih dahulu.

"Waah lauk, Bibi Min memang yang terbaik" Aku meletakan totebag berisi lauk diatas meja makan, disana sudah ada Jin Hyung dan Jhpoe yang langsung memeriksa isinya.

"Yoongi, tumben ibumu hanya membawakan sedikit lauk kali ini ?" Jin Hyung yang ikut memeriksa isi totebag mulai merasa curiga, tapi aku mengabaikanya.

"Sudahlah Hyung, mungkin dia meninggalkan setengahnya di apartemen" Jhope mulai mengeluarkan semua lauk dan menatanya kedalam kulkas.

Aku langsung naik keatas dan membaringkan tubuhku di atas kasur, melihat lagi berkali-kali ponsel yang sama sekali tidak berdering.

"Aku harap kau cepat menghubungiku Luci"

Hanyut dalam pikiran yang tidak menentu, aku mulai memejamkan mata dan tertidur begitu saja tampak melepas jaket dan topiku.

Prov : Luci

"Sayang, bagaimana bisa kau dengan santainya menginap diapartemen seorang pria ?"

"Kami hanya berteman yang, dia banyak membantuku, dia bahkan membagi lauk kiriman ibunya kepadaku"

"Tetap saja dia seorang pria, walau menurutnya itu hal yang biasa, tapi kau tidak boleh seperti ini"

"Aku tidak melakukan sesuatu yang buruk yang, kau tidak percaya padaku ?"

"Aku percaya padamu, tapi tidak bisa percaya dengan lelaki itu"

"Harusnya kau mengabariku sebelum datang kemari sayang"

"Dan kau akan menyembunyikan fakta tentang ini selamanya dariku kan ?"

Aku dan Geno berdebat cukup sengit, sudah lama sekali kami tidak bertengkar hingga berdebat sampai mengeluarkan emosi masing-masing, walau aku tau yang dikatakan Geno itu benar, tapi entah kenapa aku selalu membantah dan melawanya.

"Yang aku lelah berdebat, tidak bisakah kau membiarkan masalah ini berlalu ?" Aku mulai menatap Geno memelas dan mungkin saja mataku sudah memerah.

Geno berpindah duduk disebelahku, mulai merangkulku dipelukanya dan membelai kepalaku lembut "Maaf kalau aku membentakmu Luci, aku benar-benar shock dengan kejadian hari ini"

Dengan sepenuh kesadaranku aku memeluk erat Geno dan mulai menangis, bukan karena takut dengan Geno maupun Yoon, aku hanya kesal dengan keadaan yang tiba-tiba terjadi ini.

Geno akan menetap diKorea selama 3 hari, dia mengambil cuti dan memutuskan untuk menyusulku ke Korea dengan maksud merayakan hari Anniversary kami.

Berniat hati ingin memberi kejutan untuk pacarnya dia malah terkejut saat mendapati seorang pria asing sedang berada diapartemen pacarnya.

Ternyata Geno telah tiba sejak malam hari diKorea dan dia langsung menuju apartemenku, mungkin karena kondisiku yang mabuk aku sama sekali mengabaikan panggilan pacarku itu.

Pria tinggi itu mulai mencoba beberapa kode sandi, seperti tanggal lahir, no Bp dan sebagainya, dan pintu apartemenku terbuka saat Geno memasukan tanggal Anniversary kami.

Nugu-seyo ? || Suga BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang