#18. Berangkat

614 69 0
                                    

Diam seribu bahasa, padahal hatiku sangat senang awalnya karena sebuah panggilan telfon dari seorang gadis yang aku rindukan, tapi setelah mendengar suaranya aku jadi bingung harus berkata apa.

"Kau seperinya berhutang banyak penjelasan padaku Yoon"

Setelah sekian menit saling diam tiba-tiba gadis itu sedikit berteriak kesal kepadaku, aku tapi persis tidak mungkin kalau dia sama sekali tidak marah padaku.

"Iya, aku akan menjelaskanya"

"Jelaskan"

"Tapi tidak sekarang, aku harus pergi"

"Mmm... baiklah"

"Aku akan menghubungimu lagi nntn"

"Mm..."

Setelah itu Luci langsung memutus sepihak panggilan telvonya, aku hanya bisa menarik nafas panjang sambil menatap layar ponselku yang sudah kembali mati.

"Yoongi kau sudah siap ?" Guem Jae masuk kekamar  untuk memeriksaku.

"Sudah, aku akan segera turun"

Hari ini aku akan kembali ke Seoul untuk tinggal di apartemenku, karena aku juga sudah harus menjalani rehabilitasi untuk cidera bahu.

***

Sudah lewat dari 5 hari sejak terakhir kali Luci menelfonku, aku sudah beberapa kali berniat untuk menelfonya tapi gadis itu menolaknya.

'Jangan sekarang. '
' aku sedang sangat sibuk '

' baiklah '
'kabari aku bila waktumu senggang'

'oke'

Seperti itulah obrolan terakhirku dengan Luci sekitar 3 hari lalu, setelah itu gadis itu sama sekali tidak menghubungiku lagi.

Mungkin ini yang dirasakan Luci saat aku tiba-tiba menghilang, gadis itu masih berusaha menghubungiku beberapa kali dan juga mengirim pesan pada awalnya, tapi karena tak kunjung direspon sepertinya dia mulai menyerah.

Prov : Luci ( Di Yogyakarta )

Aku kembali ke kostan untuk membenahi semua barang-barangku yang tersisa, di antar Geno menggunakan mobil aku sedang sibuk berbenah.

Yoon memang menepati janjinya untuk menghubungiku lagi, tapi karena kondisiku yang terlalu ricuh, aku memilih untuk menunda mendengar penjelasanya dulu.

"Apa semua sudah masuk ke mobil yang ?" Geno sedang memeriksa kamar kost dengan seksama.

"Sepertinya sudah, aku ternyata tidak memiliki banyak barang selain tumpukan baju dan buku" Sambil mengaca pinggang, aku melihat puas kamarku yang telah bersih.

Selesai berpamitan dengan pemilik kost aku dan Geno mampir dulu disebuah tempat makan sebelum kembali ke Jakarta.

"Lucii" suara yang sangat familiar terdengar memangil dari belakang

Dia adalah Octa dan teman-temanya yang baru saja datang untuk makan siang, aku izin ke Geno untuk menghampiri mereka ke mejanya.

"Luci berapa lama kau di Yogya ?" Octa tersenyum senang melihatku, sambil melirik ke arah Geno.

"Aku akan kembali ke Jakarta setelah makan" berbicara sedikit pelan berharap Geno tidak mendengarnya.

Nugu-seyo ? || Suga BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang