YOUNG MARRIAGE|| 29

Start from the beginning
                                    

*****

Selepas sarapan, Ayla memandikan baby el. Hafiz dan mertuanya duduk di ruang tamu untuk sekedar berbincang-bincang.

Tak lama kemudian Ayla keluar dari kamar tanpa baby el yang ada di gendongannya.
Ayla ikut bergabung di ruang tamu dan duduk di samping suaminya.

"Baby el, mana?" tanya Laras ketika tak mendapati cucunya.

"Tidur, Ma," balas Ayla.

Laras mengangguk, Arwan berdehem lalu membuka tas nya. Arwan mengambil album foto dan beberapa surat yang terselip di album itu.

"Apa itu, Pa?" tanya Ayla penasaran.

"Foto kembaran kamu," ujar Arwan lalu menyerahkan album itu ke Ayla.

Ayla mengambilnya lalu mulai membuka album itu dengan Hafiz yang juga penasaran tentang kembaran Ayla.

"Album itu Papa dapat dari panti asuhan yang udah merawat Abangmu sampai umur 16 tahun. kata pengasuh panti, Abangmu mulai hidup sendiri ketika umur 17 tahun itupun tetap dengan pangawasan pihak panti nya," jelas Arwan.

Tepat di lembar foto paling akhir, Ayla dapat melihat punggung tegap Abang kembarnya yang sedang duduk di taman dan mengenakan seragam SMA. Ayla seperti mengenali postur tubuh itu tapi dia tidak ingat.

Arwan yang melihat putrinya kebingungan saat melihat foto paling akhir pun menjelaskan.

"Itu Abangmu waktu bolos sekolah dan memilih untuk duduk di taman dekat panti asuhan," jelas Arwan.

Ayla mengangguk-anggukan kepalanya tanda paham, lalu dia memperlihatkan foto itu ke Hafiz.

"Mas, kaya pernah lihat nggak sih?" tanya Ayla.

Hafiz memicingkan matanya dan mengangguk, "Iya, tapi dimana ya? Mas lupa."

Ayla mendengus lalu dia menutup album itu dan menyerahkan kembali ke Papah nya.

"Papa udah tau gimana keadaan Abang?" tanya Ayla.

Arwan menggelengkan kepalanya dan menunduk," Tidak, Nak."

"Papa kecewa sama diri Papa sendiri, nggak bisa jaga Abangmu dan kamu yang saat itu masih bayi. Maafin Papa," ujar Arwan sembari menitikkan air mata nya.

Ayla menatap Papa nya penuh haru, tidak pernah dia melihat Papa nya begitu hancur seperti ini.

"Nanti kita cari Abang sama-sama ya Pa, Ayla janji pasti Abang bakal cepat ketemu. Insyaallah," ujar nya menenangkan hati sang Papa.

Arwan pun tersenyum, Ayla bangkit menuju ke tempat duduk Papa nya dan memeluk nya erat.

****


Ayla membuka lemari yang berisi beberapa gamis miliknya yang tersusun rapi. Ekor matang bergerak kesana kemari mencari gamis yang kira-kira cocok dengannya.

Pandangannya terpaku pada gamis berwarna nude dan abu-abu. Ayla mengambil kedua gamis itu lalu menuju ke cermin untuk mencocokkan mana yang bagus untuk dirinya hari ini.

'Cklek'

Pintu kamar terbuka dan muncullah Hafiz dari balik pintu itu dengan baby el yang berada di gendongannya.
Ayla mengulas senyum lalu menghampiri Hafiz yang berdiri di depan pintu.

"Baby el utututu sayang," ujar Ayla sembari mendusel-ndusel pipi anaknya.

"Kamu kok lama si, Yang?" tanya Hafiz dengan bibir mengerucut.

Ayla gemas melihat ekspresi Hafiz, dia mencubit pipi Hafiz lalu mengusapnya.

"Bentar, Mas. Ini aku lagi bingung mau pilih gamis yang warna apa," ujarnya sembari menunjukkan kedua gamis itu.

Hafiz memperhatikan kedua gamis itu lalu dengan dagu nya dia menunjuk gamis warn abu-abu.

"Ini? Seriusan bagus?" tanya Ayla memastikan.

"Iya, udah cepetan nggak pake lama. Ayah sama baby el mau kebawah dulu ya Bunda, ingat! Jangan lama-lama dandannya!" ujar Hafiz lalu berlalu dari kamar.

Ayla hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Hafiz yang berbeda dari siat aslinya dingin dan cuek.
Ayla menuju ke meja rias nya untuk menata wajahnya agar tidak terlihat pucat.

Beberapa menit kemudian

Ayla bangun dari duduknya lalu menuju ke tempat flat shoes dan tas slempang yang ada di dalam kamar.

Dia mengambil flat shoes warna putih dan tas slempang warna putih, tak lupa dia membawa stok susu ASI yang ia taruh di botol, untuk baby el karena buat jaga-jaga jika baby el mau minum susu.

Setelah siap dan tak ada lagi yang ketinggalan dia keluar dari kamar menghampiri Hafiz dan baby el yang ada di ruang tv.

"Ayok berangkattt!" ujarnya ketika sampai di belakang Hafiz.

Hafiz  mengusap dada nya karena terkejut, baby el mengerjapkan matanya bingung dengan apa yang terjadi pada kedua orangtua nya.

"Kamu ini! Ngagetin Mas aja!" kesal Hafiz.

Ayla nyengir, "Sini, Mas. Baby el biar aku aja yang gendong."

Hafiz menggeleng," Nggak usah, biar aku aja."

Ayla menghela nafasnya pasrah dan mengangguk daripada berdebat masalah sepele dengan suaminya.

*****

Jangan lupa Vote & Komen teman-teman❤

Maaf banget kalian aku gantung satu bulan lebih dan nggak ada kabar, macem Doi kalian. ngga ngga canda🤣
Aku usahain bisa update seminggu 1× tergantung mood aku ya😊 dan maap bgt kalo semisal part ini banyak typo nya🙏

and have a nice day guyss❤

Young MarriageWhere stories live. Discover now