YOUNG MARRIAGE || 09

1.1K 55 2
                                    

Waktu begitu cepat berlalu, hari demi hari minggu demi minggu dan bulan demi bulan sudah Ayla lewati dengan kesibukannya yang sebagai seorang istri. Dan tidak itu saja, Ayla yang sekarang masih seorang siswa yang sudah kelas 3 SMA pun harus siap dengan Segala ujian dan jam tambahan yang membuatnya pusing tujuh keliling. Hingga membuatnya sempat drop dengan keadaannya. Mungkin lelah.

Hafiz sempat menawarkan Ayla untuk homeschooling, tapi memang Ayla yang memang sifatnya keras kepala dan menolak adanya homeschooling mau tak mau Hafiz harus menuruti keinginan istrinya itu.

Pagi ini Hafiz terus menerus memuntahkan isi perutnya tanpa sebab. Kejadian ini sudah berlangsung sejak satu minggu yang lalu. Ayla sudah menyuruhnya periksa, namun Hafiz tidak mau dan berdalih bahwa dirinya hanya kelelahan.

Hafiz duduk di kursi ruang makan dengan memijit keningnya yang pusing akibat pagi-pagi telah mengeluarkan isi perutnya.
Ayla dengan sigap membuatkannya teh hangat untuk meredakan rasa eneg yang Hafiz rasakan.

"Kakak gausah Berangkat kuliah dulu aja, kakak hari ini harus periksa. Nggak ada penolakan!" pinta Ayla dengan menatap Hafiz tajam.

Hafiz menghela nafasnya, dia akan nurut pada istrinya saja lah kalo begini.
Hafiz mengangguk lalu kembali ke kamar untuk berbaring.

Sedangkan di dapur, Ayla Sedang sibuk membuat bubur untuk Hafiz, dibantu Mbok Isah yang sudah bekerja dirumahnya. Mbok Isah bekerja mulai dari pagi, dan nanti saat udah sore mbok Isah akan pulang ke rumahnya sendiri.

"Mbok tolong ini nanti diberesin ya, aku mau kekamar dulu," ujar Ayla dengan membawa nampan yang berisi bubur dan teh hangat.

"Iya nduk," jawab Mbok Isah.

Ayla naik keatas dan masuk kedalam kamar nya lalu dia  membangunkan Hafiz, setelah bangun Ayla menyuapi Hafiz dengan telaten. Sampai di suapan terakhir, Hafiz menutup mulutnya dan menggeleng tanda tidak mau. Ayla pun mengangguk lalu Menaruh mangkuk bubur itu di nampan kembali. Ayla memberikan Teh hangat yang tadi dia buat untuk Hafiz agar diminum Hafiz. Setelah Habis semua Ayla turun kebawah untuk menaruh mangkuk dan gelas kotor itu di dapur.

*****

"Bagaimana keadaan suami saya dok?" tanya Ayla dengan khawatir.

Dokter bernametag Nana Adriana pun menghela nafas dan tersenyum, " Keadaan suami Anda baik-baik saja. Tapi saya sarankan untuk Anda periksa kembali ke dokter kandungan, mungkin ini yang bermasalah adalah anda. Karena dilihat dari Pak Hafiz nya sendiri yang sering muntah-muntah tanpa sebab itu seperti morning sicknes yang sering dialami ibu-ibu hamil." Dokter Nana pun menjelaskan secara detail.

Setelah dari ruangan Dokter Nana, Ayla mengambil obat yang tadi diresepkan Dokter Nana, lalu dia iseng ingin ke Dokter kandungan. Ditemani Hafiz yang berada di sampingnya dia pun mengantri didepan ruangan Dokter itu hingga tak lama kemudian Namanya pun dipanggil.
Ayla masuk dengan Hafiz lalu dia duduk di kursi yang disediakan.

"Jadi, apa keluhan Anda?" tanya Dokter itu yang bername tag Lala.

"Begini bu, sudah satu minggu yang Lalu suami saya itu muntah terus tanpa sebab. Tadi saya cek ke Dokter Nana dan Dokter Nana bilang suami saya baik-baik saja, jadi saya di sarankan Dokter Nana harus cek keadaan saya ke Dokter Lala." jelas Ayla.

Dokter lalu mengangguk lalu dia menggiring Ayla untuk tiduran di brangkar. Setelah tiduran Dokter Lala membuka sedikit baju Ayla agar perut Ayla terlihat. Setelah itu dokter itu mengoleskan gel dengan rata Lalu dokter Lala pun menggerakkan stik yang bernama transduser dengan gerakan maju mundur. Hingga saat stik itu berada di titik dimana terdapat gambar yang membuat Ayla dan Hafiz menegang secara bersamaan dengan tetesan airmata yang mulai berlinang di pipi Ayla. Hafiz masih memandangi layar monitor itu yang menampilkan sebuah ka tung yang sebesar kacang tanah yang berada di perut istrinya. Ayla menutup mulutnya lalu menangis dalam diam dengan senyum yang bahagia. Hafiz pun sama halnya dia meneteskan airmata dan memandangi istrinya.

"Dok itu?" tanya Ayla lalu dia menutup mulutnya tidak percaya.

"Iya, itu janin yang ada didalam perut kamu. Mungkin Ayahnya itu Muntah-muntah(atau bisa disebut morning sickness) karena si debay yang ada diperut Ibunya ingin memberitahukan keberadaannya," jelas Dokter Lala dengan tersenyum.

Lalu Dokter Lala pun membersihkan gel yang ads di perut Ayla lalu dia  berjalan ke mejanya. Dan Ayla pun membereskan pakaiannya yang tersingkap lalu dia menyusul dokter itu dan duduk dihadapan Dokter Lala.

"Jadi, usia kehamilan saya berapa Dok?" tanya Ayla.

"Usia kehamilan kamu saat ini memasuki usia hamil 8 minggu atau 2 bulan.
Janin yang ada di perut tadi sekarang berukuran sebesar kacang tanah dengan panjang sekitar 1,6cm dan berat 1 gram. Di usia kehamilan 8 minggu ini janin mulai memasuki fase perkembangan yakni: Tampilan wajahnya mulai terbentuk, dengan hidung dan kelopak mata yang mulai nampak," jawab Dokter Lala.

"Ohiya dok, apakah kandungan istri saya itu dalam keadaan normal atau ada kelainan?" tanya Hafiz dengan serius.

"Sejauh ini, kandungan istri anda masih aman-aman saja Pak. Mungkin saya akan memberikan  vitamin D  ini yang berfungsi untuk menunjang pertumbuhan tulang bayi dalam kandungan, asupan Vitamin D ini juga bisa didapatkan dari ikan seperti sarden, salmon, telur, serta daging." jelas Dokter Lala.

Hafiz pun mengangguk lalu dia menatap Ayla lalu mencium kening Ayla Lalu mereka berdua pun tersenyum begitu hangat dan lembut.

Akhirnya setelah berikhtiar mereka pun mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.
Allah baik, Allah mendengarkan Doa-Doa Ayla dan Hafiz yang sangat menginginkan anak itu.
Mungkin setelah ini Hafiz akan menjaga Ayla semaksimal mungkin agar kejadian waktu lalu tidak terulang kembali.

*****





HOLAAA!!!
SELAMAT PAGI SEMUAAA
AKU UPDATE NIH! PART KALI INI MUNGKIN PENDEK, KARENA AKU NULISNYA LANGSUNG DAN TANPA AKU CEK TERLEBIH DAHULU. JADI MAAP YA KALO ADA TYPO ATAUPUN APALAH. SEBENERNYA AKU NULIS PARTI INI TUH TADI MALAM. TAPI KARENA AKU GABISA NAHAN RASA INGIN TIDUR KU JADI AKU UPDATE PAGI INI DEH❤

Duh kok malah curhat😭
Maapin yaaa :)

CALON MAMA MUDA

CALON PAPA MUDA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


CALON PAPA MUDA


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Young MarriageWhere stories live. Discover now