"Uncle gimana? Tadi Kenzo mau pulang dari rumah temen terus dapat telepon dari ayah. Tadi juga kenzo liat om sungchan lagi ngurus administrasi. Uncle Mark baik baik aja kan? " Jaehyun tersenyum tipis, menggeleng pelan. Dia juga tidak tahu.

"Ken, om boleh minta tolong?" Kenzo yang sedang berdiri mengangguk mendengar ucapan Jeno.

"Kenapa om?"

"Anterin tante yeji pulang ke rumah nya. Akan lebih aman kalau dia disana. Kasian belum pulang ke rumah kecapean. Dedeknya kecapean" Kenzo mengangguk, ia kemudian bangkit. Menghampiri tante nya.

"Ayo tante, kenzo anter pulang" yeji melirik mina yang terus memeluknya sambil menangis.


"Kak mina, yeji pulang dulu. Nanti kak rose yang kesini bareng kak mina. Kenan di rumah yeji aja ya? Soalnya ada mami papi sama hyunjin juga yang jaga. Jadi lebih aman" pamit yeji, mina mengangguk. Menghapus air matanya. Ia masih kaget mendengar kabar bahwa suaminya mengalami kecelakaan.


"Mas, kalau butuh apa apa telpon yeji aja" pamitnya kepada sang suami. Jeno memeluk yeji sebentar. Yeji mengelus punggung suaminya pelan.

"Jangan takut ya? Ada yeji. Yeji bakal ada di samping mas. Inget itu ya?" Jeno mengangguk.

"Maaf ya ngga bisa anter" yeji hanya tersenyum.

"Ngga papa. Yeji pamit pulang dulu" ujar yeji berjalan menyusul kenzo yang sudah terlebih dulu berjalan.

Tak berselang lama sejak kepergian yeji, sebuah ranjang dengan kain putih menutup seluruh tubuhnya ditarik keluar oleh perawat yang bertugas.  Supir mark dinyatakan meninggal dunia dalam insiden ini. Mina yang melihatnya menangis kembali begitu erat. Sungchan disampingnya menundukkan kepalanya dalam dalam, menangis dalam diam.

Melihat kondisi supir dari mark, Jeno terjatuh. Badannya merosot begitu saja ke lantai. Kini dia terduduk di lantai, bersandar di dinding dingin rumah sakit. Kedua telapak tangannya menutup wajahnya yang tengah ketakutan bukan main.

jaehyun menepuk bahu jeno. Disampingnya,  Jaehyun menyandarkan tubuhnya ke dinding hingga tanpa sadar air mata turun dari pelupuk matanya saat matanya terpejam. Apakah mereka harus kehilangan lagi?

---

"Kenzo mau mampir?" Kenzo menggeleng. Dia harus kembali ke rumah sakit lagi.  Setidaknya dia bisa membantu sesuatu disana. Entah mengantarkan atau apapun. Dia mau membantu, dia tidak mungkin meninggalkan om dan tantenya kesusahan. Kenzo mau disana.


"Ngga tante, kenzo sekalian jemput tante rose buat anter kenan kesini" yeji mengangguk mengerti kemudian menarik koper nya masuk. Sudah cukup malam, jam menunjukkan pukul 4 tentu saja rumah sudah dikunci.


Yeji lantas menelepon hyunjin untuk membuka pintu, hingga tak lama hyunjin pun datang membuka pintu.


"Ngapain lo kesini bawa koper? katanya balik 3 hari lagi?" Ujar hyunjin sambil terkantuk-kantuk. Dia baru saja bisa tertidur tapi adiknya sudah membangunkan dirinya.

"Siapa kak?" Ujar sang ibu terdengar.

"Adek, mah. Masuk dulu lo" yeji kemudian menarik kopernya dan masuk ke dalam rumahnya.

"Loh dek, suami kamu mana?" Yeji menggeleng kemudian berjalan memeluk sang mama.

"Kamu kenapa? Lagi ada masalah sama jeno? Jeno dimana? Kok kamu pulang sendiri? Ini baju kamu kenapa kotor begini" Yeji hanya menggeleng melihat ibunya yang cerewet. Hyunjin berjalan ke dapur untuk mengambil air minum.

"Tadi yeji pulang bareng jeno, mi. Tapi dijalan ada kecelakaan" ujar yeji pelan, tubuhnya sedikit gemetar. Jujur saja, bayangan mobil berbenturan dan terbalik serta teriakan jeno meminta bantuan masih terngiang-ngiang di kepalanya. Dia memang terlihat kuat di depan Jeno, tapi dia benar benar ketakutan saat itu juga. Beruntung si kembar tidak terlalu rewel dan merepotkan dirinya terlalu lama.

"Ya tuhan, tapi kamu ga papa kan dek?" Yeji mengangguk. Memeluk lebih erat sang mami.

"Loh yeji? Kok disini? Sama siapa?" Suara sang ayah terdengar karena keributan yang di buat mereka.

"Tadi dianter sama kenzo" ujarnya pelan.

"Nih minum dulu. Ceritain baik baik" ujar hyunjin memberikan minum kepada sang adik agar lebih tenang.

"Jadi?"

" Yeji sama jeno emang sengaja pulang lebih awal karena perasaan jeno ngga enak, mah. Pas waktu pulang  kita lihat ada mobil mark. Ngga lama kita jalan, ngga tau kenapa mobil mark ada masalah atau gimana tapi mobilnya oleng terus ketabrak truk dari dua sisi" ujar yeji pelan.

"Astaga" mereka mengucapkan kata itu secara bersamaan saking terkejutnya.

"Terus gimana Mark nya?" Yeji menggeleng.

"Masih di ruangan operasi. Kayanya cukup parah mi. Mah, yeji takut jeno mah" ujar yeji merengek, air matanya yang sedari tadi ditahannya pun turun. Ia melihat bagaimana frustasi nya suaminya berteriak minta tolong, brutalnya jeno mendobrak jendela dengan siku nya, bagaimana jeno menunduk sambil melipat kedua lengannya dengan badan bergetar nya di lorong rumah sakit.

"Ini kali kedua jeno ngalamin kaya gini mah. Yang pertama kakaknya yang sulung, jeno ngeliat sendiri kakaknya meninggal. Sekarang abangnya, bahkan jeno sendiri yang teriak minta bantuan,mah. Mah jeno bakal baik baik aja kan, ya?" Sang mami hanya bisa mengusap rambut sang bungsu yang menangis di pelukannya. Hyunjin terdiam kemudian mengambil ponsel nya. Mengetikan sebuah nomor.

"Halo bin, sorry banget ganggu waktu lo sama Karina" hyunjin kemudian melangkah menjauh sambil berbicara dengan soobin.

"Adek harus percaya jeno bakal baik baik aja. Adek harus ada saat jeno butuh apapun. Jangan takut, adek harus berani bareng jeno apapun nanti keputusan Jeno apapun nanti hal yang diambil jeno. Karena menurut mami, jeno bakal ngerasa bersalah. Adek harus ada sama jeno ya?" Yeji mengangguk.

"Mah, anak bang mark sama kak jaehyun gapapa kan dititipin di sini? Nanti tidur bareng yeji aja ngga papa. Kasihan kak mina kalau sendirian. Kak rose biar nemenin kak mina" sang mami hanya tersenyum tipis.

"Gusur hyunjin aja biar hyunjin tidur di ruang tamu" ujar mami sambil tertawa kecil.

"Yeji sayang mama" peluk yeji mencoba mencari ketenangan dari pelukan sang ibunda. Dia harus menguatkan dirinya lebih dahulu supaya bisa merangkul jeno nantinya

==================================

iya, sengaja double update malam ini karena aku mau keluar kota dan ngga ada sinyal di sana. Tapi besok kalau ada sinyal aku update lagi kok, hehe.

Thank you yang udah mau baca book ini, iya ini mendekati ending kok tenang aja👍

ROYALS Where stories live. Discover now