Bab 44

40.2K 4.4K 193
                                    

Kamis, 23 Desember 2021.......

Seluruh area pondok pesantren Al-fatah sudah dipenuhi dengan papan bunga yang dirangkai megah

"SELAMAT DAN SUKSES"

itulah tulisan yang terlihat di setiap papan bunga yang terpampang, mulai dari pintu gerbang sampai ke dalam ponpes.

Pusat acara atau pelepasan santri akan dilaksanakan di aula utama ponpes al-fatah itu sendiri

Aula itu sekarang tampak benar-benar megah, dekorasi indah diciptakan disana-sini, yang siapapun melihatnya pasti pangling.

Bukan boros !!, hanya saja ini adalah moment yang begitu berharga, jadi apa salahnya....toh hanya sekali.

Sekarang aula itu sudah tampak penuh, padahal kapasitasnya mencapai 1500 orang, tapi.....

Oh ternyata...semua hadirin memang sudah hadir, mengingat jam juga sudah menunjukkan pukul 9.00 pagi

ditengah keramaian itu, tampak saras yang sedang duduk dengan dua orang wanita

wanita disebelah kanannya sudah tampak paruh baya, dan wanita yang disebelahnya lagi, bisa ditebak usianya sekitar 30-an.

iya benar....itu adalah mama adwan dan kakak adwan....isyafa, pantasan duduknya berjarak dengan saras.

ADWAN...?

pasti sedang sibuk entah diruangan mana, karena mereka adalah pusat dari acara ini.

"syafa....saras, mama tinggal sebentar ya, mau lihat adwan ke dalam, ada yang mau diurus soalnya" ucap mama

"oh iya iya mah, silahkan" suara saras terdengar ramah

Tapi dalam hati

"sialan, males banget ditinggal berdua sama si sok alim ini"

Dan benar saja, setelah mama pergi, mereka berdua sibuk memasang wajah judes masing-masing.

..............

Sudah 8 menit berlalu setelah mama pergi tadi

dan sudah 8 menit juga, saras dan isyafa duduk berdekatan dengan ekspresi wajah layaknya dua negara yang sedang terlibat konflik PERANG DINGIN

TApi tiba-tiba.

Terlihat rombongan santriwati yang keluar dari sebuah ruangan, mereka memakai pakaian yang sama

Bisa ditebak jika mereka adalah santri kelas 7, berarti acara akan segera dimulai, mungkin

Dan terlihat seorang santriwati sedang berjalan ke arah saras dan isyafa, dari kejauhan tampak senyumnya yang sudah mengembang, bukan ke saras, hanya ke isyafa saja, iya, itu adalah wulan.

"aaaaa....kak syafa, kapan datang ?" ucap wulan yang baru bergabung, terlihat sangat akrab.

"eumm....wulannnn makin cantik aja" sambut isyafa tak kalah akrab

"aduh...kakak bisa aja"

"sini duduk syg, kayaknya acara masih agak lama" isyafa menepuk bangku disebelahnya.

"eh lan....adwan kok belum keluar ?, mana tuh anak belum makan lagi dari tadi pagi " tambah isyafa

wulan melirik saras sekilas, sengaja...

"oh adwan ya kak....bentar lagi keluar kok, ngga usah khawatir , wulan udah kasih adwan sarapan pagi tadi"

Deggggg......telinga saras benar-benar panas mendengarnya, tapi ia tetap berusaha abai, karena menurutnya itu hanya akal-akalan wulan, dan ia mengenal suaminya dengan benar

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang