Bab 83

28.9K 3.4K 284
                                    

Senja yomancis kata wawan ☺👍♥♥♥♥♥Udah ih, sok lanjut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senja yomancis kata wawan ☺👍



♥♥
Udah ih, sok lanjut

....

Masih dihari yang sama, dan waktu yang sama, sekitar jam 1 siang, dan para keluarga pun belum bubar dari halaman rumah.

Pun mama Saras yang tidak bisa memeluk Saras ulah Adwan, memilih untuk menghampiri adeknya saja, ibu Bunga.

"Dina....." sapa mama Saras ke ibu Bunga yang ternyata namanya adalah Dina.

"Kak Rini, ya Allah, saya teh kangen pisan sama Kak Rini" sambut ibu Bunga.

"Kakak juga gitu, lagian kamu yang sombong din, kenapa lebaran kemarin ngga datang ke rumah, padahal kakak udah nungguin didepan pintu seharian."

"Iya kak, ngga bisa, soalnya mertua Dina datang dari kampung sebelah."

"Iya iyaa, Kakak paham."

"Hari ini kalian jangan pulang dulu ya kak, besok aja pulangnya, lagian udah mau sore nih" ucap ibu Bunga tiba-tiba.

"Aduh din, mana bisa dek, kamu kan lihat rombongan kakak, mereka pasti mau pulang hari ini juga" balas mama Saras dengan wajah tak enak.

"Yah makanya itu kak, sekalian silaturahmi sama keluarga dari suami Saras, kan dipernikahan mereka kemarin kami juga ngga datang."

"Aduh dek, ngga bisa kayaknya, soalnya mereka lagi banyak urusan."

"Yasudah kak, kalau begit........."

"Eh eh, urusan banyak apanya sih Riniiiii ?" sambar mama Adwan dari belakang

"Kita mau nginap disini kok, lagian benar kata adek kamu Rin, kita perlu silaturahmi" sambung mama Adwan

"Walah, yang benar buk ?" sambut ibu Bunga antusias.

"Iya, benar, saya jatuh cinta dengan suasana desa ini, jadi ingat masa remaja dulu haha" celetuk mama Adwan malah tertawa.

"Saya senang pisan bu dengarnya" ucap ibu Bunga dengan senyum ramah.

"Tapi, itupun kalau ngga merepotkan, soalnya kita banyak nih" lanjut mama Adwan.

"Ngga ngga, ngga merepotkan sama sekali. Didalam rumah teh ada tiga kamar, dan ruangan tengah cukup luas, jadi muat untuk kita semua tidur nanti malam."

"Wah seru ini pasti. Nanti malam mau bernostalgia dulu sama Papa Adwan, duduk diteras rumah ini sambil menatap terangnya bulan, dan ditemani secangkir kopi" ucap mama Adwan dengan nada bercanda.

Mas Santri, I Love U [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang