Bab 20 | Tahun Baru (Extra Part)

841 59 2
                                    

Lima bulan setelah kematian Sunoo...

Sekarang daerah rumah Lia dilanda hujan yang deras. Hujan itu sangat lama, membuat Lia bosan di rumah. Lia berdiri sambil menatap ke luar jendela. Lia memandang hujan yang deras, terasa sejuk. Tetapi Lia tidak terlalu suka.

Lia melihat ke arah rumah di depan nya; rumah Sunoo. Rumah itu sudah tidak terawat lagi, ayah Sunoo entah pergi kemana. Rumput-rumput didepan rumah Sunoo sudah sangat lebat. Rumah itu benar-benar sudah usang. Tidak ada yang membersihkan nya.

"Baru kita ketemu, Sun. Kamu udah pergi aja" gumam Lia.

"Nanti malam, udah malam tahun baru. Tadinya mau bareng sama kamu, ternyata kamu nya udah pergi duluan" Lia terus bergumam.

"Dunia ini kejam ya, Sun" gumam Lia lagi.

.
.
.
.

Tibalah, saat-saat malam tahun baru. Keluarga Lia berkumpul. Mereka semua bakar-bakaran di depan rumah Lia. Hampir seluruh anggota keluarga nya Lia ikut merayakan tahun baru nya di rumah Lia. Semuanya tertawa dan bahagia, tetapi tidak dengan Lia. Ia terus melihat ke arah rumah Sunoo. Ayahnya Sunoo benar-benar tidak kembali. Lia berharap ayah nya itu mati, mungkin terlihat sangat kejam, tetapi itu yang memang Lia inginkan.

Lia menatap ke rumah Sunoo dengan wajah yang murung. Saudara Lia yang menyadari nya, menjadi bingung.

"Lia, kenapa liatin itu rumah?" Tanya saudaranya.

"Enggak, ayo lanjut. Awas nanti sate nya gosong"

___

Setelah bakar-bakar sate, Lia masuk kedalam rumah nya. Sebenarnya bakar sate nya belum selesai, tetapi Lia duluan masuk. Udara di luar juga lumayan dingin.

Lia duduk di pinggir tempat tidur nya, ia meraih buku diary nya dan satu pulpen.

Ia menulis di buku diary itu. Semua keluh kesah nya ia tulis didalam buku diary kecil milik nya. Dan sekarang ia menulis...


Sunoo udah ketemu sama bunda?
Pasti Sunoo seneng banget ya udah ketemu sama bunda Sunoo lagi.
Malam tahun baru kali ini aku kesepian.
Aku udah berencana buat tahun baru bareng sama kamu, Sun.
Sunoo udah ninggalin aku aja, padahal baru ketemu. Gak kerasa, besok udah gak ada yang beliin aku es krim strawberry lagi.
Sunoo yang tenang di sana ya.
Aku rindu Sunoo, walau kita baru temenan, tapi aku udah merasa nyaman banget sama kamu.
Selamat malam tahun baru, Sunoo:)

Lia menuliskan semua itu di buku diary nya. Jika Sunoo melihatnya, pasti ia merasa malu. Perlahan air mata Lia jatuh tepat di atas kertas yang ia baru tulis tadi.

"Mau denger suara Sunoo pas jawab, 'Gak papa'" gumam Lia.

Setelah itu ia menutup buku diary nya dan menaruhnya di atas nakas samping tempat tidur nya.

"Lia! Sini, main kembang api!" Teriak ibu Lia. Lia mengelap air mata nya dan pergi menghampiri ibu nya.

.
.
.
.

"Lia, kata ayah, aku gak boleh dipanggil dede lagi. Sunoo udah gede sekarang. Haha" Sunoo tertawa renyah. Lia dan Sunoo berdiri di atas gedung.

Lia menatap Sunoo dalam-dalam. Air matanya jatuh seketika. Tiba-tiba saja tubuh Sunoo menjauh dari pandangan nya.

Sunoo menjauh kebelakang.

Brukkk

Sunoo jatuh dari atas gedung. Senyum nya masih tetap ada di wajah nya. Lia mengejar dan hampir saja ia terjatuh.

"AAAAAAAAAA!" teriak Lia. Nafas Lia terengah-engah, ia mimpi buruk. Ternyata tadi hanya mimpi, tapi rasanya seperti nyata.

Lia bangkit dari tempat tidur nya, Lia berjalan menuju kamar mandi. Ia menatap ke arah cermin yang berada di dalam kamar mandi nya.






_End_

Sorry kalo kurang seru dan gak sesuai ekspektasi kalian.
Ini juga ngetik nya pas otak lagi pas-pasan.

Oke segitu aja si ya, jangan lupa vote komen nya.

Oke segitu aja si ya, jangan lupa vote komen nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 09, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[✓] Dede Sunoo! [END]Where stories live. Discover now